Jenis Dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Statistik Deskriptif

41 6. Perusahaan yang beban pajak penghasilannya negatif Perusahaan yang memiliki beban pajak penghasilannya negatif menggambarkan bahwa beban pajak penghasilan merupakan pengurang penghasilan. Oleh karena itu, perusahaan yang beban pajaknya positif tidak temasuk dalam sampel penelitian ini. Berdasarkan kriteria penelitian sampel tersebut maka didapat sampel perusahaan berjumlah 64 perusahaan dengan 2 tahun pengamatan, sehingga total sampel keseluruhan menjadi 128 sampel.

3.5 Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang dibuat atau dikumpulkan oleh pihak luar Sekaran, 2007. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari Annual report, dan mengakses website Bursa Efek Indonesia melalui internetwww.idx.co.id www.sahamok.com

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan studi pustaka dan dokumentasi. 1. Studi pustaka, yaitu dilakukan dengan cara membaca buku-buku atau jurnal di dalam perpustakaan dimana terdapat referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian. 42 2. Dokumentasi, yaitu mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji dokumen-dokumen tentang data keuangan pada perusahaan manufaktur periode 2013-2014 yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.

3.7 Metode Analisis

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif

Pengujian statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai mean, maksimum, minimum dan standar deviasi. Dengan menggunakan statistik deskriptif data dapat tersaji dengan ringkas sehingga dapat terlihat ukuran persebaran datanya normal atau tidak.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

3.7.2.1 Uji Multikolonieritas

Ghozali 2011 menyatakan bahwa uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: 1. Matrik korelasi variabel independen. Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,90, maka hal ini merupakan 43 adanya multikolonieritas Ghozali, 2011 2. Nilai tolerance dan variance inflation factor VIF Kedua ukuran tersebut menunjukkan setiap variabel independen yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Setiap variabel independen menjadi variabel dependen dan diregresikan terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi karena VIF = 1Tolerance. Nilai cutoff yang umum digunakan untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali, 2011.

3.7.2.2 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dalam model regresi linear. Salah satu cara untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan Uji Run Test. Run test sebagai bagian dari statistic non-parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat 44 apakah data residual terjadi secara random atau tidak.

3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Salah satunya adalah dengan melihat pola tertentu pada grafik scatterplot antara residualnya dengan variabel terikat.

3.7.2.4 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji kenormalan distribusi variabel pengganggu atau residual. Menurut Ghozali 2011 ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan cara berikut: 45 1. Analisis Grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. 2. Analisis Statistik Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati, karena secara visual kelihatan normal. Oleh sebab itu sebaiknya uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi Kolmogorov- Smirnov K-S. Uji Komlogorov-Smirnov K-S dilakukan dengan melihat angka probabilitasnya dengan ketentuan Ghozali, 2011 : 1. Nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka distribusi dikatakan tidak normal. 2. Nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya 0,05 maka distribusi dikatakan normal. 46

3.7.3 Analisis Regresi Berganda

Metode regresi berganda diterapkan dalam penelitian ini karena selain untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antar variabel, apakah memiliki hubungan positif atau negatif. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah effective tax rate. Sedangkan untuk variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu karakter Komisaris Independen, Profitabilitas, Hutang Perusahaan, Intensitas Aset Tetap, Intensitas Persediaan. Model regresi dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: ETR = α + β1INDEP + β2PROF + β TINGHUT + β 4INASTEP + β 5INPERS + € Dimana: ETR = effective tax rate α = konstanta β = koefisien garis regresi INDEP = komisaris independen PROF = profitability TINGHUT = Tingkat Hutang INASTEP = Intensitas Aset Tetap INPERS = Intensitas Persediaan € = error 47

3.7.1 Koefisien Determinasi R2

Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2011. Apabila koefisien daterminasi R2 =0 berarti tidak ada hubungan antara variable independen dengan variabel dependen, sebaliknya untuk koefisien determinasi R2 =1 maka terdapat hubungan yang sempurna. Digunakan adjusted R2 sebagai koefisien determinasi apabila regresi variabel bebas lebih dari dua.

3.7.2 Uji Simultan dengan F-Test

Berdasarkan Ghozali 2011 uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan menggunakan tingkat signifikasi 0,05. Penolakan atau penerimaan hipotesis berdasarkan kriteria sebagai berikut: Pengujian Hipotesis Distribusi F pada model regresi berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Rumusan hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: 48 1.Terima H tolak H a bila F hitung ≤ F tabel , atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila 0.05; artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 2.Tolak H terima H a bila F hitung F tabel , atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila 0.05; artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari variabel bebas terhadap variabel terikat

3.7.3 Uji Parsial dengan T-Test

Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individu dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2011. Penolakan atau penerimaan hipotesis berdasarkan kriteria sebagai berikut: 1. H diterima bila t tabel t hitung , atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila 0.05; artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. 2. H a diterima bila t hitung t tabel , atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila 0.05; artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dari data-data dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.1 Statistik Deskiptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation KIND 128 .0000 1.0000 .391012 .1271132 PROF 128 .0036 .8849 .118790 .1153241 THUT 128 .0662 3.4300 .419649 .3251931 INASEP 128 .0143 .8431 .343980 .1879508 INPERS 128 .0190 .9740 .220786 .1462089 ETR 128 .0000 .9611 .289635 .1731692 Valid N listwise 128 Berdasarkan tabel 4.1 dapat dideskripsikan bahwa Effective Tax Rate sebagai variabel Y memiliki nilai minimum 0,00000 nilai maksimum 0,9611 nilai rata – rata 0,289635 dan standar deviasinya 0.1731692 dengan jumlah pengamatan 128 unit analisis Pada variabel Komisaris Independen yang diukur dengan jumlah komisaris independen terhadap jumlah dewan komisaris sebagai variabel X1 menunjukkan nilai minimum 0 nilai maksimum 1 nilai rata – rata 0,391012 dan standar deviasinya 0, 1271132 dengan jumlah pengamatan 128 unit analisis 50 Pada variabel Profitabilitas yang diukur dengan jumlah laba sebelum pajak terhadap jumlah total aset sebagai variabel X2 menunjukkan nilai minimum 0,0036 nilai maksimum 0,8849 nilai rata – rata 0,118790 dan standar deviasinya 0,1153241 dengan jumlah pengamatan 128 unit analisis. Pada variabel Tingkat Hutang yang diukur dengan jumlah total hutang terhadap jumlah total aset sebagai variabel X3 menunjukkan nilai minimum 0,0662 nilai maksimum 3,4300 nilai rata – rata 0,4196494 dan standar deviasinya 0,3251931 dengan jumlah pengamatan 128 unit analisis. Pada variabel Intensitas Aset Tetap yang diukur dengan jumlah total aset tetap terhadap jumlah total aset sebagai variabel X4 menunjukkan nilai minimum 0,0143 nilai maksimum 0,8431 nilai rata – rata 0,343980 dan standar deviasinya 0,1879508 dengan jumlah pengamatan 128 unit analisis. Pada variabel Tingkat Intensitas Persediaan yang diukur dengan jumlah persediaan terhadap jumlah total Aset sebagai variabel X5 menunjukkan nilai minimum 0,0190 nilai maksimum 0,9740 nilai rata – rata 0,220786 dan standar deviasinya 0, 1462089 dengan jumlah pengamatan 128 unit analisis. 4.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.1 Uji Multikolonieritas

Dokumen yang terkait

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, PROFITABILITAS, INTENSITAS ASET TETAP, INTENSITAS PERSEDIAAN DAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

12 65 144

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, PROFITABILITAS, KOMISARIS INDEPENDEN, DAN RASIO TOBIN Q TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 37

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, INTENSITAS MODAL, INTENSITAS PERSEDIAAN, DAN REFORMASI PERPAJAKAN TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE DI PERUSAHAAN INDUSTRI DAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2006 – 2011.

0 0 19

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, INTENSITAS MODAL, INTENSITAS PERSEDIAAN, DAN REFORMASI PERPAJAKAN TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE DI PERUSAHAAN INDUSTRI DAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2006 – 2011.

0 1 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - PENGARUH UKURAN PERUSAHAN, LEVERAGE, INTENSITAS MODAL, INTENSITAS PERSEDIAAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE PERUSAHAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDO

0 1 16

PENGARUH INTENSITAS ASET TETAP DAN TINGKAT HUTANG PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN PAJAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 2 13

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Effective Tax Rate Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia - Ubharajaya Repository

0 0 15

BAB I - Pengaruh Profitabilitas Terhadap Effective Tax Rate Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia - Ubharajaya Repository

0 0 7

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, INTENSITAS ASET TETAP, INTENSITAS PERSEDIAAN TERHADAP TAX AVOIDANCE (Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2015)

0 0 14

HALAMAN JUDUL - PENGARUH LEVERAGE, INTENSITAS ASET TETAP, UKURAN PERUSAHAAN, KONEKSI POLITIK DAN PROFITABILITAS TERHADAP TAX AVOIDANCE PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

0 0 17