Hal  ini sesuai dengan teori  pelayanan  yang dikemukakan oleh Moenir 2000:45 ada 4 empat hal yang menjadi indikator yakni :
1. Tingkah laku yang sopan 2. Cara menyampaikan yang baik
3. Waktu penyampaian yang tepat 4. Keramahtamahan
1.     Tingkah laku yang sopan
Bertingkah  laku  yang  sopan  merupakan  hal  pokok  yang  dibutuhkan  dalam pelayanan  masyarakat,  agar  masyarakatnya  memiliki  rasa  nyaman  dalam
mengurus  segala  urusan.  Tetapi  hal  ini  cenderung  diabaikan  oleh  sebagian pegawai. Dalam hasil observasi lapangan, pegawai BPPT memberikan pelayanan
cukup baik. Memiliki tingkah laku yang sopan dalam melayani masyarakat. Hal ini diperkuat dengan pemaparan Pak Hotlan Pasaribu bahwa :
“Pegawai disini sudah memberikan pelayanan
yang maksimal karena kami mengutamakan  pelayanan.  Takutnya,  jika  kami  bertindak  yang  tidak  baik,
masyarakat  yang  pada  dasarnya  memiliki  kesadaran  yang  kurang  menjadi semakin  minim  kesadarannya  akibat  tingkah  laku  pegawai  kami  yang  kurang
baik. Jadi, itu p
enting sekali diperhatikan oleh kami.” Hasil Wawancara 15 Juni 2015
Universitas Sumatera Utara
Diperkuat juga dengan pemaparan Ibuk R. Siregar bahwa : “Saya  mer
asa  puas  dengan  pelayanan  yang  diadakan  disini  karena pegawainya  yang  memiliki  tingkah  laku  yang  baik  dalam  memberikan
masukan atau arahan jika saya tidak mengerti dalam pengurusan IMB ini.” Hasil Wawancara 15 Juni 2015
2.     Cara menyampaikan yang baik
Cara  penyampaian  yang  baik  juga  perlu  diperhatikan.  Agar  masyarakat paham  dengan  sistemprosedur  yang  berlaku  dalam  pengurusan  IMB.  Jika
masyarakatnya  tidak  paham  dibutuhkan  kejelasan  dan  penyampaian  dengan  data yang  akurat  agar  masyarakat  lebih  percaya  dan  mengerti  maksud  dari
penyampaian tersebut. Seperti yang disampaikan Bapak Hotlan Pasaribu bahwa :
“Cara  penyampaia
n  kami  sudah  baik  adanya  dan  cukup  mudah  untuk dipahami  karena  kami  berpedoman  pada  UU  yang  berlaku.  Jika
penyampaian kami yang kurang baik, itu bukan kesalahan dari pihak kami. Terkadang  ada  masyarakat  yang  sudah  diberikan  arahan  untuk  tidak
membangun  jika  tidak  ada  surat  IMB  tetapi,  masyarakat  cenderung  tidak peduli,  masa  bodo  aja.  Dan  kami  hanya  menjalankan  tugas  sesuai  Perda
dan UU yang berlaku dengan peringatan dan sanski yang tegas.”
3. Waktu penyampaian yang tepat