maksimal sehingga Pendapatan Asli Daerah PAD yang bersumber dari IMB menjadi terhambat.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul
“Efektivitas Pelayanan dalam Pemberian Izin Mendirikan Bangunan IMB di Wilayah Kota Pematangs
iantar”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana Efektivitas Pelayanan dalam Pemberian Izin Mendirikan Bangunan IMB di Wilayah Kota Pematangs
iantar ?”
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah, menjawab perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, yakni untuk mengetahui Efektivitas Pelayanan
dalam Pemberian Izin Mendirikan Bangunan IMB di Wilayah Kota Pematangsiantar.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1.
Secara subjektif, sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir dalam menulis karya ilmiah tentang efektivitas
pelayanan.
Universitas Sumatera Utara
2. Secara Praktis, sebagai bahan masukan bagi DinasPelaksana Teknis daerah
yang terkait dan dijadikan salah satu sumber informasi dalam melaksanakan fungsi pengelolaan yang menyangkut kepentingan orang banyak.
3. Secara Akademis, diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pelengkap
referensi maupun perbandingan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian dalam bidang yang sama.
1.5 Kerangka Teori
Secara Umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang
membantu kita memahami sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa sebuah teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan
dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan selanjutnya.
Kerangka teori diperlukan untuk memudahkan penelitian, sebab teori merupakan pedoman berfikir bagi peneliti. Oleh karena itu, seorang peneliti harus
terlebih dahulu menyusun suatu kerangka teori sebagai landasan berfikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti tersebut menyoroti masalah yang
dipilihnya.
Universitas Sumatera Utara
1.5.1 Efektivitas
Dalam aktivitas sehari-hari masalah efektivitas sering dianggap sebagai tolak ukur keberhasilan manajemen dalam rangka pengelolaan dan pemanfaatan sumber
daya seperti tenaga, sarana dan dana yang langka dana berharga. Menurut Djuardi 1993:15, secara spesifik melihat bahwa efektivitas
merupakan konsep yang sangat penting dalam teori organisasi dalam mencapai sasarannya.
Hidayat dan Sucherly 1986 mengemukakan bahwa efektivitas merupakan konsep pengukuran yang membandingkan realisasi dengan target yang ingin
dicapai. Semakin besar antara rasio dengan target, berarti semakin tinggi tingkat efektivitas pelayanan organisasi pemerintahan.
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka indikator dari efektivitas yang dianggap representatif adalah :
1. Jumlah pekerjaantugas yang diberikan oleh atasan.
2. Jumlah pekerjaantugas yang selesai dilaksanakan.
3. Jumlah tunggakan pekerjaan.
4. Jumlah orang anggota masyarakat yang membutuhkan pelayanan dalam unit
waktu tertentu, dan 5.
Jumlah orang anggota masyarakat yang selesai dilayani dalam unit waktu tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Adapun istilah efektivitas kerja menurut Westra , dkk 1982:108 diartikan sebagai keadaan atau kemampuan berhasilnya suatu kerja yang dilakukan oleh
manusia untuk memberikan guna yang diharapkan. Untuk menilai apakah terciptanya efektivitas kerja dipakai 4 empat pertimbangan :
1. Pertimbangan-pertimbangan ekonomi, misalnya jumlah atau mutu hasil.
2. Pertimbangan-pertimbangan fisiologis, misalnya akibat kerja terhadap
kesehatan karyawan atau banyaknya kecelakaan-kecelakaan jasmani. 3.
Pertimbangan-pertimbangan psikologi, misalnya pengaruh kerja terhadap rasa letih, atau kepuasan karyawan terhadap kerja itu.
4. Pertimbangan-pertimbangan sosial, misalnya kedudukan dalam masyarakat
atau kebahagiaan dan penyesuaian diri dalam kehidupan keluarga. Ditambah pula oleh Etzioni dalam Gibson 1992:112 mengatakan bahwa
efektivitas kerja dalam organisasi diukur dengan tingkat sejauh mana ia berhasil mencapai tujuan sedangkan efisiensi dikaji dari segi jumlah daya yang digunakan
untuk mencapai suatu tujuan. Kemudian berkaitan dengan hal tersebut Siagian 1986:153 mengemukakan bahwa ukuran ukuran menjadi efektivitas kerja antara
lain: 1. Ukuran Waktu yaitu berapa lama seseorang membutuhkan jasa tertentu untuk
memperoleh jasa yang dibutuhkan. 2. Ukuran Kerja, dalam arti berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk
memperoleh jasa yang dibutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
a. Ukuran Nilai Sosial Budaya dalam arti cara menghasilkan jasa dan produk kepada klien.
b. Ukuran Penelitian yang menunjukkan apakah jasa yang diberikan akurat
atau tidak. Oleh karenanya, maka dikemukakan oleh The Liang Gie 1983:108
mengartikan efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditentukan atau kemampuan berhasilnya suatu kerja yang dilakukan
oleh manusia untuk memberikan hasil yang diharapkan. Dalam penelitian ini, istilah efektivitas kerja pegawai lebih menunjuk pada efektivitas kerja secara
individu. Untuk melakukan penelitian terhadap efektivitas kerja pegawai secara
individu, maka pertimbangan-pertimbangan yang digunakan adalah seperti yang dikemukakan oleh Westra, dkk tersebut diatas yaitu pertimbangan ekonomi,
fisiologi dan psikologi dan sosial. Efektivitas kerja pegawai secara individu berkaitan langsung dengan kemampuan, pengetahuan, sikap dan perilakunya
sehingga akan tergantung pada sejauh mana keberhasilan pimpinan unit kerja melaksanakan fungsi pengawasan sesuai prinsip-prinsip yang telah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
1.5.2 Pelayanan Publik
Ditinjau dari segi etimologi pelayanan berasal dari kata “layan” yang
mendapat awalan “pe” dan akhiran “an” sehingga menjadi pelayanan. Yang berarti membantu member dan menyediakan yang bahasa inggrisnya dikenal dengan “to
serve”. Sedangkan ditinjau dari segi pengertian dapat dilihat dari pendapat para ahli berikut ini. Menurut The Liang Gie 1991 mengemukakan bahwa pelayanan
adalah kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi, mengamalkan dan mengabdikan diri.
Moenir 2000:45 memberikan konsep pelayanan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia berusaha baik melalui aktivitas sendiri
maupun secara tidak langsung melibatkan orang lain dalam suatu proses menggunakan akal, pikiran, pancaindra dan anggota badan dengan alat atau alat
untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan baik dalam bentuk barang maupun jasa.
Pelayanan juga dapat memuaskan orang atau sekelompok orang maka pelakupetugas pelayanan harus memenuhi 4 empat kriteria pokok, yaitu :
1. Tingkah laku yang sopan.
2. Cara menyampaikan yang baik.
3. Waktu penyampaian yang tepat, dan
4. Keramahtamahan.
Universitas Sumatera Utara
Lebih lanjut dikatakan Moenir 2000:27 pelayanan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pihak lain yang ditujukan guna memenuhi kepentingan orang
banyak. Namun tidak berarti bahwa pelayanan itu sifatnya selalu kolektif sebab melayani kepentingan perorangan pun asal kepentingan itu masih termasuk dalam
rangka pemenuhan hak dan kebutuhan bersama yang harus diatur. Pelayanan umum akan dapat terlaksana dengan baik dan memuaskan apabila didukung oleh
beberapa faktor yaitu : 1.
Kesadaran para pejabat serta petugas yang berkecimpung dalam pelayanan. 2.
Aturan yang menjadi landasan kerja pelayan. 3.
Organisasi yang merupakan alat serta sistem yang memungkinkan berjalannya mekanisme kegiatan pelayanan.
4. Pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum.
5. Keterampilan dan kemampuan petugas.
6. Tersedianya sarana pelayanan sesuai dengan jenis dan bentuk tugaspekerjaan
pelayanan. Menurut Thoha 1990 sekarang ini kita hidup dalam suasana keterbukaan.
Konsekuensinya adalah pemberian pelayanan umum perlu juga bersifat terbuka. Selama ini kita merasakan pelayanan birokrasi yang bersifat tertutup. Perilaku
seperti ini kadang-kadang tidak membuat senang dan menjengkalkan.
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan publik adalah suatu usaha dilakukan oleh individu, pegawai yang bersangkutan untuk memberi pelayanan dan hasilnya benar-benar dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat khususnya. Rangkaian kegiatan atau hasilnya berupa jasa yang diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan atau kepentingan secara
umum. Menurut MENPAN No. 63 Tahun 2004 , untuk dapat menilai sejauh mana mutu pelayanan publik yang diberikan aparatur pemerintah, perlu ada kriteria yang
menunjukkan apakah suatu pelayanan publik yang dikatakan baik atau buruk.
1.5.3 Pendapatan Daerah 1.5.3.1 Pajak Daerah
Pajak merupakan sumber keuangan pokok daerah disamping retribusi daerah. Pengertian Pajak secara umum, telah dikemukakan oleh para ahli, dimana
Sumitro 1979:23 merumuskan pajak ialah iuran rakyat kepada kas negara peralihan kekayaan dan sektor partikelir ke sektor pemerintahan berdasarkan
Undang- Undang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa tinibal tegen prestite untuk membiayai pengeluaran umum dan digunakan sebagai alat
pencegah atau pendorong untuk mencapai tujuan yang ada diluar bidang keuangan.
Pendapat ini kemudian disempurnakan kembali oleh ahli yang sama sebagai berikut : “Pajak adalah peralihan kekayaan dari rakyat kepada kas negara untuk
membiayai pengeluaran rutin dan surphisnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber untuk membiayai publiciiwesment Sumitro : 1980 : 3
Universitas Sumatera Utara
Pendapat lain dikemukakan Soemohadimidjojo bahwa pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-
norma hukum guna menutupi biaya produksi barangjasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. Dan pendapat tersebut terlihat bahwa ciri mendasar pajak
adalah : 1.
Pajak dipungut oleh negara berdasarkan kekuatan undang-undang dan atau peraturan hukum lainnya.
2. Pajak dipungut tanpa adanya kontra prestasi yang secara langsung dapat
ditunjuk. 3.
Hasil pungut pajak digunakan untuk menutup pengeluaran negara dan sisanya apabila masih ada digunakan untuk investasi dan
4. Pajak disamping sebagai sumber keuangan negara budgetair, juga berfungsi
sebagai pengatur regulair.
1.5.3.2 Restribusi Daerah
Seperti halnya pajak daerah, restribusi daerah merupakan sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah dan Pembangunan daerah untuk memantapkan otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggung jawab. Menurut Sumitro 1989:7 restribusi secara umum
adalah : pembayaran –pembayaran kepada negara yang dilakukan oleh mereka
yang menggunakan jasa – jasa negara.
Universitas Sumatera Utara
Dari pendapat Kaho 1988:152 menjelaskan tentang ciri-ciri pokok retribusi daerah yaitu :
a. Restribusi dipungut oleh daerah.
b. Dalam pungutan retribusi terdapat prestasi yang diberikan daerah yang dapat
langsung ditunjuk. c.
Restribusi dikenakan kepada siapa saja yang memanfaatkan atau menyerahkan jasa yang disediakan daerah.
1.5.4. Pengertian Surat Izin Mendirikan Bangunan
Surat Izin Mendirikan Bangunan adalah surat izin yang dikeluarkan Bupati atau atas nama Bupati agar masyarakat dalam mendirikan bangunan sesuai dengan
rencana tata kota atau tata ruang kota. Dengan izin tersebut masyarakat dapat memberikan kotribusi berupa retrsibusi bangunan sehingga dapat meningkatkan
pendapatan daerah. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Mendagri Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Izin Mendirikan Bangunan.
1.6 . Defenisi Konsep
Konsep adalah istilah atau defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat
perhatian ilmu sosial. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman dan menghindari terjadinya interpertasi ganda dari variabel yang diteliti Singarimbun
1995 : 37.
Universitas Sumatera Utara
Adapun tujuan defenisi konsep adalah sebagai kerangka berfikir agar tidak terjadi tumpang tindih atas variabel yang menjadi objek peneliti. Dalam penelitian
ini menjelaskan mengenai efektivitas pelayanan dalam pemberian Izin Mendirikan Bangunan IMB. Oleh karena itu, yang menjadi defenisi konsep dalam penelitian
ini adalah : 1.
Efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditentukan atau kemampuan berhasilnya suatu kerja yang dilakukan oleh
manusia untuk memberikan hasil yang diharapkan. Yang menjadi ukuran efektivitas kerja yaitu Ukuran Waktu yaitu berapa lama
seseorang membutuhkan jasa tertentu untuk memperoleh jasa yang dibutuhkan.
2. Pelayanan publik adalah suatu usaha dilakukan oleh individu, pegawai yang
bersangkutan untuk memberi pelayanan dan hasilnya benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat khususnya. Rangkaian kegiatan atau hasilnya
berupa jasa yang diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan atau kepentingan secara umum. Dimana didalam pelayanan dibutuhkan kesadaran para pejabat
serta petugas untuk memberikan pelayanan yang baik dan maksimal. 3.
Surat Izin Mendirikan Bangunan adalah surat izin yang dikeluarkan Bupati atau atas nama Bupati agar masyarakat dalam mendirikan bangunan sesuai dengan
rencana tata kota atau tata ruang kota.
Universitas Sumatera Utara
1.7. Sistematika Penulisan BAB I