Kurva Histerisis Sintesis dan Karakterisasi Bahan Ni1+xFe2-xO4 (x = 0 ; 0,25 ; 0,5 ; 0,75 dan 1) Sebagai Bahan Absorber Gelombang Elektromagnetik

unsur Cromium, tipe ini memiliki arah domain yang menuju dua arah dan saling berkebalikan. Jenis ini memiliki temperature Curie yang rendah sekitar 37º C untuk menjadi paramagnetik. Ratih Resti, 2010

2.3.5. Ferrimagnetik

Jenis tipe ini hanya dapat ditemukan pada campuran dua unsur antara paramagnetik dan ferromagnetik seperti magnet barium ferrite dimana barium adalah jenis paramagnetik dan Fe adalah jenis unsur yang masuk ferromagnetik. Ratih Resti, 2010. Dengan ferrimagnet magnetisasi tetap dimungkinkan karena pembatalan saat putaran tidak lengkap. William D. C, 2011

2.4. Kurva Histerisis

Histeresis adalah suatu sifat yang dimiliki oleh suatu bahan dimana bahan itu tidak secara spontan dapat dipengaruhi oleh gaya yang diberikan kepadanya, tetapi memberikan reaksi secara perlahan, atau bahkan bahan tersebut tidak kembali lagi ke keadaan awalnya. Untuk bahan ferromagnetik magnetisasi bahan M tidaklah berbanding lurus dengan intensitas magnet H. Hal ini tampak dari kenyataan bahwa harga suseptibilitas magnetik Km bergantung dari harga intensitas magnet H. Bentuk umum kurva medan magnet B sebagai fungsi intensitas magnet H terlihat pada Gambar 2.4 kurva BH seperti ini disebut kurva induksi normal. Gambar 2.4. Kurva Induksi Normal Ratih Resti, 2010 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5. Kurva Histerisis Magnetik Ratih Resti, 2010 Pada Gambar 2.5 tampak bahwa setelah mencapai nol harga intensitas magnet H dibuat negatif dengan membalik arus lilitan, kurva BH akan memotong sumbu pada harga Hc. Intensitas Hc inilah yang diperlukan untuk membuat rapat fluks B = 0 atau menghilangkan fluks dalam bahan. Intensitas magnet Hc ini disebut koersivitas bahan. Bila selanjutnya harga diperbesar pada harga negatif sampai mencapai saturasi dan dikembalikan melalui nol, berbalik arah dan terus diperbesar pada harga H positif hingga saturasi kembali, maka kurva BH akan membentuk satu lintasan tertutup yang disebut kurva histeresis. Bahan yang mempunyai koersivitas tinggi kemagnetannya tidak mudah hilang. Bahan seperti itu baik untuk membuat magnet permanen. Ratih Resti, 2010 Domain dan histeresis a. Menurut suhu curie, sebuah bahan feromagnetik atau ferrimagnetik terdiri dari domains- daerah volume kecil dimana semua momen dipol saling selaras dan magnetisasi jenuh. b. Total magnetisasi padat hanyalah jumlah vektor tepat tertimbang magnetisasi dari semua domain. c. Total di kejenuhan, seluruh padat adalah satu domain dan magnetisasi sejajar dengan arah medan. d. Perubahan struktur domain dengan kenaikan atau pembalikan medan magnet dilakukan dengan gerakan dinding domain. baik hysteresis bidang B di belakang lapangan H diterapkan serta magnetisasi permanen atau remanen akibat dari perlawanan terhadap gerakan dinding domain tersebut. e. Dari kurva histeresis lengkap untuk feromagnetikferrimagnetik berikut dapat ditentukan: - Nilai remanen dari B ketika H = 0 Universitas Sumatera Utara - Nilai koersivitas bidang H ketika B = 0 William D. C, 2011

2.5. Bahan