BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penggunaan perangkat elektronik dewasa ini jumlahnya semakin meningkat, mulai dari perangkat telepon
portable
,
handphone
,
wireless local area network
WLAN,
intelligent transport system
ITS, dan masih banyak yang lainnya. Hal ini berakibat semakin banyak gelombang elektromagnetik dalam bentuk radiasi
gelombang elektromagnetik yang terpancar ke lingkungan. Radiasi gelombang elektromagnetik yang melebihi batas dosis yang diijinkan
safe limit
akan mengganggu lingkungan terutama kesehatan manusia. Untuk itu, jumlah radiasi
gelombang elektromagnetik ke lingkungan perlu untuk dikurangi. Untuk tujuan tersebut sekarang telah dikembangkan teknologi penyerapan terhadap radiasi
gelombang elektromagnetik ke lingkungan. Jenis material tertentu dapat digunakan untuk teknologi tersebut. Material yang sering digunakan adalah
golongan ferit, seperti
barium hexaferrite
, BaM M adalah logam transisi yang tersubstitusi, dan masih banyak yang lainnya. Keefektifan terhadap kamuflase
radar bergantung pada seberapa besar energi gelombang elektromagnetik yang diserap oleh material
absorber
yang digunakan. Faktor dominan yang mempengaruhi performa material
absorber
adalah sifat magnetik dan dielektriknya. Sulistyo dkk, 2012
Penelitian tentang magnet telah banyak dilakukan untuk mengetahui karakteristik sifat magnetnya. Hal ini menjadi sangat penting, karena aplikasi
magnet dalam kehidupan manusia pun sangat luas. Bahan magnet ferite di alam banyak terdapat pada bijih besi, biasanya berbentuk oksida besi Fe
2
O
3
yang disebut hematit dan magnetit Fe
3
O
4
. Hematit dan magnetit memiliki karakteristik yang berbeda, dimana hematit lebih sering digunakan sebagai bahan
baku dari magnet keras sedangkan magnetit merupakan bahan baku dari magnet
Universitas Sumatera Utara
lunak. Perbedaan karakteristik dari magnetit dan hematit tidak hanya dari fisiknya namun juga struktur atom dan sifat kemagnetannya. Magnetit memiliki
kandungan besi yang lebih besar 72 daripada hematit 70. Ratih Resti, 2010
Magnet ferit merupakan jenis magnet yang disintesis dengan menggunakan bahan dasar oksida. Hal yang cukup menggembirakan adalah bahwa bahan
alamiah besi oksida terdapat secara melimpah di Indonesia, salah satu contohnya adalah dalam bentuk pasir besi di daerah Sukabumi. Dalam pasir besi terkandung
beberapa anggota besi oksida seperti Fe
3
O
4
, Fe
2
O
3
dan Ni, Zn Fe
2
O
3
. Mastuki, 2012.
Pada pembuatan magnet lunak
soft magnetik
pada penelitian ini, digunakan Fe
2
O
3
yang akan dicampur dengan NiO sehingga akan menghasilkan NiFe
2
O
4
. Proses pembuatan magnet lunak
soft magnetik
pada penelitian ini akan digunakan bahan Fe
2
O
3
dari bahan baku lokal pasir besi dan ditambahkan bahan NiO sehingga akan menghasilkan Nikel Ferit NiFe
2
O
4
melalui persamaan stoikiometri yaitu perbandingan massa campuran antara Fe
2
O
3
dan NiO dengan konsentrasi tertentu. Dari perbandingan massa tersebut ditetapkan variasi
komposisi Fe
2
O
3
dan NiO yang lain berdasarkan persen massa. Penelitian ini menggunakan reaksi padatan, proses penelitian ini meliputi proses metalurgi
serbuk, pencampuran serbuk,
milling
dan
sintering.
1.2. Rumusan Masalah