Latar Belakang Sintesis dan Karakterisasi Bahan Ni1+xFe2-xO4 (x = 0 ; 0,25 ; 0,5 ; 0,75 dan 1) Sebagai Bahan Absorber Gelombang Elektromagnetik

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penggunaan perangkat elektronik dewasa ini jumlahnya semakin meningkat, mulai dari perangkat telepon portable , handphone , wireless local area network WLAN, intelligent transport system ITS, dan masih banyak yang lainnya. Hal ini berakibat semakin banyak gelombang elektromagnetik dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik yang terpancar ke lingkungan. Radiasi gelombang elektromagnetik yang melebihi batas dosis yang diijinkan safe limit akan mengganggu lingkungan terutama kesehatan manusia. Untuk itu, jumlah radiasi gelombang elektromagnetik ke lingkungan perlu untuk dikurangi. Untuk tujuan tersebut sekarang telah dikembangkan teknologi penyerapan terhadap radiasi gelombang elektromagnetik ke lingkungan. Jenis material tertentu dapat digunakan untuk teknologi tersebut. Material yang sering digunakan adalah golongan ferit, seperti barium hexaferrite , BaM M adalah logam transisi yang tersubstitusi, dan masih banyak yang lainnya. Keefektifan terhadap kamuflase radar bergantung pada seberapa besar energi gelombang elektromagnetik yang diserap oleh material absorber yang digunakan. Faktor dominan yang mempengaruhi performa material absorber adalah sifat magnetik dan dielektriknya. Sulistyo dkk, 2012 Penelitian tentang magnet telah banyak dilakukan untuk mengetahui karakteristik sifat magnetnya. Hal ini menjadi sangat penting, karena aplikasi magnet dalam kehidupan manusia pun sangat luas. Bahan magnet ferite di alam banyak terdapat pada bijih besi, biasanya berbentuk oksida besi Fe 2 O 3 yang disebut hematit dan magnetit Fe 3 O 4 . Hematit dan magnetit memiliki karakteristik yang berbeda, dimana hematit lebih sering digunakan sebagai bahan baku dari magnet keras sedangkan magnetit merupakan bahan baku dari magnet Universitas Sumatera Utara lunak. Perbedaan karakteristik dari magnetit dan hematit tidak hanya dari fisiknya namun juga struktur atom dan sifat kemagnetannya. Magnetit memiliki kandungan besi yang lebih besar 72 daripada hematit 70. Ratih Resti, 2010 Magnet ferit merupakan jenis magnet yang disintesis dengan menggunakan bahan dasar oksida. Hal yang cukup menggembirakan adalah bahwa bahan alamiah besi oksida terdapat secara melimpah di Indonesia, salah satu contohnya adalah dalam bentuk pasir besi di daerah Sukabumi. Dalam pasir besi terkandung beberapa anggota besi oksida seperti Fe 3 O 4 , Fe 2 O 3 dan Ni, Zn Fe 2 O 3 . Mastuki, 2012. Pada pembuatan magnet lunak soft magnetik pada penelitian ini, digunakan Fe 2 O 3 yang akan dicampur dengan NiO sehingga akan menghasilkan NiFe 2 O 4 . Proses pembuatan magnet lunak soft magnetik pada penelitian ini akan digunakan bahan Fe 2 O 3 dari bahan baku lokal pasir besi dan ditambahkan bahan NiO sehingga akan menghasilkan Nikel Ferit NiFe 2 O 4 melalui persamaan stoikiometri yaitu perbandingan massa campuran antara Fe 2 O 3 dan NiO dengan konsentrasi tertentu. Dari perbandingan massa tersebut ditetapkan variasi komposisi Fe 2 O 3 dan NiO yang lain berdasarkan persen massa. Penelitian ini menggunakan reaksi padatan, proses penelitian ini meliputi proses metalurgi serbuk, pencampuran serbuk, milling dan sintering.

1.2. Rumusan Masalah