40
procedure TForm1.FormShowSender: TObject; begin if
Form1.Caption=‘RFID Sensor Read’ then begin combobox1.ItemIndex:=0;
comport1.Close; comport1.Port:=combobox1.Items.Strings[0];
comport1.Open;
end else begin
comport2.close; comport2.Port:=combobox2.Items.Strings[0];
comport2.Open; ----------------------------
end end;
3.7.2 Pengaturan Pemprograman Pembacaan Kode Tag RFID
Pada bab 2 telah dibahas bahwa sensor RFID ini bekerja dengan gelombang radio yang mana Sensor RFID akan memancarkan medan magnet
dengan frekuensi konstan dan frekuensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 125 KHz. Selanjutnya ketika tag berada di sekitar atau didekatkan dengan
sensor RFID, maka tag akan menerima energi yang dipancarkan oleh sensor RFID tersebut. Energi tersebut kemudian digunakan untuk mengirimkan ID yang
dimiliki oleh tag RFID kepada sensor RFID itu kembali. Kode dari tag RFID selanjutnya di-encoding
41 sehingga sensor RFID mendapatkan ID dari tag tersebut. Oleh karena itu
gelombang elektromagnetik yang bekerja pada tag-sensor RFID ini akan bisa memiliki keluaran berupa sinyal-sinyal digital. Sinyal-sinyal digital yang ada akan
diterjemahkan dalam mode UART RS-232 dengan format data ASCII seperti dalam tabel 3.5.
Tabel 3.5 Kode ASCII
Berdasarkan tabel kode ASCII diatas maka ID dapat diterjemahkan dan untuk pengecekan dan pembacaan pada program delphi diperlukan beberapa
komponen yang di antaranya yaitu label dan memo dari palet komponen standard, DBEdit dari Data Controls, serta ComDataPacket dari CPortLib dengan
pengaturan sebagai berikut :
Tabel 3.6 Pengaturan Komponen Untuk Sistem Interface Komponen
Properties Setting
ComDataPacket1 Caption
ComDatapacket1 Port
COM1 Label2
Caption Nomor Kartu
DBEdit1 Caption
DBEdit1 Memo1
Caption Memo1
Button1 Caption
Tes Serial Timer1
Caption Timer1
Interval 1000
Event Timer1Timer
42 Selanjutnya adalah membuat listing program untuk menjalankan sistem
program pembacaan ID dari tag dengan membuat function seperti yang terdapat
dalam function tform1.hextointinput : string:longint;
Setelah penulisan function selesai kemudian membuat prosedur menjalankan program untuk penerjemahan kode yang ada di dalam tag RFID
dengan beberapa prosedur diantaranya yaitu :
procedure TForm1.FormShowSender: TObject; procedure TForm1.ComPort1RxCharSender:TObject; count:Integer;
procedure TForm1.Button1ClickSender: TObject; procedure TForm1.Timer1TimerSender: TObject;
Procedure Tform1.StopTesSer; 3.7.3 Perancangan Pemprograman Database Parkir
Suatu program aplikasi sistem parkir tentu memerlukan adanya sebuah database untuk menghimpun suatu data mengenai keluar masuknya kendaraan
pada area perparkiran juga untuk memantau jumlah finansial yang didapatkan dari pengelolaan tersebut. Oleh karena itu, pada penelitian ini database yang dibuat
terdiri dari no, no_kartu, jam_masuk, jam_keluar, lama_parkir, dan tarif seperti yang tergambar pada gambar 3.14. Tabel-tabel tersebut disesuaikan juga untuk
kebutuhan perangkat lunak dari tiap bagian untuk menjalankan beberapa sistem yang terkait dengan database tersebut.
Gambar 3.14 Rancangan Tabel Database Parkir
43 Database tersebut dibuat dengan menggunakan perpaduan antara delphi7
sebagai relation dengan program microsoft access 2003 sebagai penyimpan data. Sehingga antara perangkat lunak delphi7 dan microsoft access perlu dihubungkan
dengan sebuah driver provider, namun sebelum melakukan konektivitas antara kedua perangkat lunak tersebut, terlebih dahulu harus membuat database dalam
microsoft access. Setelah dibuat, kemudian barulah menyambung konektivitas di antara keduanya dari program delphi. Pembangunan konektivitas database dalam
pemprograman delphi memiliki arsitektur aplikasi yang terdiri dari komponen koneksi data, source data, akses data dan kontrol data yang akan saling
berintegrasi dengan database penyimpan data seperti pada gambar 3.15 berikut :
Gambar 3.15 Arsitektur Aplikasi Database Delphi Database penyimpan data, seperti yang telah disebutkan di atas yaitu
microsoft access. Selanjutnya penyambungan konektivitas dengan database penyimpan data tersebut dilakukan melalui delphi. Pembacaan akhir dari database
yang telah terbangun dapat dilihat pada komponen data kontrol ini sebab data kontrol tersebut merupakan penampil data dari database yang direpresentasikan
oleh dataset ADOTable dan ADOQuery dengan melalui komponen koneksi data ADOConnection dan Data Source.
Database Penyimpan Data Microsoft Access
Data Source ADO Connection
ADO Table ADOQuery
DBGrid
44 Pengaktifan ADOConnection agar dapat berfungsi sebagai jalan pembuka
konektivitas antara access dengan delphi memerlukan beberapa pengaturan dengan langkah-langkah berikut setelah mengambil komponen ADOConnection
dari komponen palet ADO : Double Klik pada komponen ADOConnection atau Connection String
sehingga akan hadir gambar 3.16
Gambar 3.16 Penggunaan String Koneksi Klik Build dan pilih driver provider yang akan digunakan dalam
penelitian ini Microsoft Jet 4.0 OLE DB Provider seperti yang terlihat pada gambar 3.17.
Gambar 3.17 Pengaturan Driver Provider Klik tombol next sehingga muncul tabel untuk masukan database dan klik
kembali pad tombol [… ] lalu pilih database yang akan digunakan.
45 Gambar 3.18 Pengaturan Database
Klik tombol Test Connection sehingga muncul pemberitahuan Test Connection Succeede.dan klik tombol OK.
Klik tombol OK pada dialog box Form1.ADOConnection1.Connection String
Selanjutnya mengatur Object Inspector ADOConnection seperti gambar 3.19.
Gambar 3.19 Pengaturan ADOConnection
46 Langkah berikutnya untuk dapat mengoperasikan database maka
diperlukan pengaturan DataSource, ADOTable, ADOQuery dan DBGrid seperti dalam tabel 3.7.
Tabel 3.7 Pengaturan Komponen Untuk Pengoneksian Database Komponen
Properties Setting
DataSource1 Name
DataSorce1 DataSet
ADOTable1 Connection
ADOConnection1 ADOTable1
Name ADOTable1
Connection ADOConnection1
Active True
Table Name Perparkiran
ADOQuery1 Name
ADOQuery1 Connection
ADOConnection1 SQL
Select from perparkiran Active
True Command Timeout
1000 Button 2
Caption Insert
Event ButtonClick
Komponen tambahan untuk pengaturan waktu dibutuhkan dalam sistem database ini. Oleh karena itu untuk penelitian ini diperlukan mengambil
DateTimePicker1 dari palet komponen Win32 dengan mengatur format kind dengan dtktime, name menjadi DateTimePicker1, dan visible menjadi false.
Ketika semua komponen telah diatur sebagaimana mestinya, kemudian langkah terakhir untuk dapat menjalankan sistem database ini adalah dengan
menuliskan listing
program dalam
prosedur yaitu
procedure
TForm1.Button2Click Sender: TObject dan untuk menjalankannya secara runtime maka klik button2Click dan DateTimePicker1 disisipkan dalam
procedure TForm1. ComPort1RxChar Sender : TObject ; count : Integer.
47
3.7.4 Perancangan Pemprograman Pengoperasian Display dan Portal