5
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini dijelaskan mengenai teori-teori dasar yang berisi landasan- landasan teori sebagai hasil dari studi literatur yang berhubungan dengan sistem
perparkiran yang ada dan juga perancangan sistem kontrol pada rangkaian serta teori penunjang mengenai komponen yang digunakan pada sistem, seperti kartu
tag RFID, RFID Starter Kit serta perangkat lunak software yang terkait yakni bahasa pemprograman Delphi.
2.1 Sistem Perparkiran
Sistem perparkiran menurut Ir. Sunarno, M.Eng, Ph.D dalam bukunya Mekanikal Elektrikal Lanjutan 2006 terbagi ke dalam dua macam yakni sitem
perparkiran luar gedung dan sistem perparkiran di dalam gedung. Sistem perparkiran di luar gedung biasanya dapat menggunakan halaman perkantoran
atau pusat perbelanjaan. Perparkiran jenis ini sering kali tidak terkontrol, memakan lahan yang luas dan tidak aman. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan
tujuan dari sistem perparkiran yang merupakan suatu upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan area agar memperoleh penghasilan yang optimal,
mengelolanya secara professional agar setiap kendaraan yang datang dapat memperoleh posisi parkir yang tepat aman dan nyaman.
Selanjutnya sistem parkir ini dibuat di dalam gedung. Sistem perparkiran jenis ini memberikan manfaat lebih diantaranya menampung lebih banyak
kendaraan di lahan yang lebih kecil, parkir yang lebih terkontrol, keamanan yang
6 lebih terjamin, dan tingkat kenyamanan yang dapat terus ditingkatkan.
Kemanfaatan yang ada dari sistem parkir jenis ini membuat banyak pihak mengembangkan lebih jauh jenis perparkiran tersebut sehingga terbentuk
beberapa macam sistem parkir dalam gedung sebagai berikut : Sistem parkir dalam gedung kovensional
Sistem Parkir dalam gedung manual ini merupakan perparkiran yang biasa terlihat di perkantoran atau pusat perbelanjaan yang
menyediakan ruang parkir secara bertingkat di area basement. Sehingga tidak memanfaatkan lahan yang luas. Kekurangan sistem parkir dalam
gedung manual ini yaitu pengendara masih harus mengendarai kendaraan hingga menuju ruang parkir yang tersedia melalui jalan atau jalur yang
telah disediakan. Sistem parkir dalam gedung otomatis autopark
Sitem Parkir dalam gedung otomatis atau yang sering disebut autopark systems ini merupakan perkembangan dari sistem parkir dalam
gedung kovensional. Sistem ini memberikan kemudahan bagi pengendara untuk memarkirkan kendaraan tanpa pengendara atau petugas harus
mengendarai kendaraan sampai di ruang parkir yang tersedia. Saat memasuki fasilitas autopark systems, pengemudi akan menerima tiket,
kemudian memasukan tiket tersebut ke dalam alat pembaca. Selanjutnya pengendara cukup memasukan kendaraan ke dalam kabin otomatis dan
layar video akan memastikan mobil tersebut ditempatkan secara teratur. Setelah pengendara meninggalkan kendaraan maka pintu kabin di
belakang pengemudi akan menutup dan computer menginstruksikan
7 sistem penyimpanan otomatis untuk meletakan kendaraan pada tempat
yang masih kosong. autopark systems ini akan meletakan kendaraan secara hati-hati menempatkan kendaraan pada area terdekat dan mencatat
lokasi tersebut untuk pemanggilan sewaktu kendaraan akan di ambil kembali. Kondisi ini menimbulkan banyak manfaat di antaranya
memaksimalkan penggunaan lahan, menampung dua kali lipat sistem parkir dalam gedung kovensional, meningkatkan kenyamanan dan
keamanan, tingkat polusi rendah dan harga pengoperasian yang relative murah. Namun kelemahan dari sistem ini adalah kendaraan yang dapat
diparkirkan hanya kendaraan beroda empat dan berat kendaraan yang terbatas.
Namun sistem perparkiran jenis apapun sekiranya masih kurang lengkap bila tidak diberi display penginformsian ruang parkir pada pintu masuk gedung. Oleh karena
itu semua jenis sistem perparkiran memerlukan display penginformasian ketersediaan ruang parkir.
2.2 Sensor RFID