Joseph Plateau adalah seorang ilmuan yang telah banyak memberikan perhatian untuk mempelajari rahasia gambar hidup dengan seksama, terutama
dalam hal kecepatan, waktu dan pewarna. Penyempurnaan baru dicapai lewat kamera oleh asisten ahli listrik terkenal Thomas Alva Edison yang bernam
William Dickson pada tahun 1895. Setelah itu barulah orang Amerika berhasil membuat film bisu yang berdurasi 25 menit, diantaranya film A Trip to the Moon
1902, Life of an America Fireman 1903 dan The Great Train Robbery 1903. Kemudian perusahaan film Warner Brothers dengan bekerjasama dengan Amerika
telephon dan telegraf berusaha mempelajari bagaimana cara memindahkan suara yang ada dalam telepon ke dalam film. Usaha ini berhasil pada tahun 1928
melalui film The Jazz Singer. Masa keemasan film berlangsung cukup lama, barulah televisi muncul sebagai media hiburan.
15
F. Sejarah Perkembangan Film Indonesia
Hari film Nasional yang telah disepakati oleh bangsa Indonesia adalah tanggal 30 Maret 1950, sebagaimana yang telah menjadi aspirasi masyarakat
perfilman dan telah menjadi Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999, semasa pemerintah BJ Habibie yang berbunyi: butir a. Bahwa
tanggal 30 Maret 1950 merupakan hari bersejarah bagi perfilman Indonesia
15
Hafied Cangara, M.Sc, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta:2008 hal.137-138.
karena pada tanggal tersebut pertama kalinya film cerita dibuat oleh orang dan perusahaan Indonesia.
16
Dalam beberapa buku dan artikel ada yang menyatakan di Indonesia, sejarah „gambar idoep’ muncul tahun 1900, dilihat dari sejumlah iklan di surat kabar
masa itu. De Nederlandshe Bioscope Maatschappij memasang iklan di surat kabar Bintang Betawi mengabarkan dalam beberapa hari lagi akan diadakan
pertunjukan gambar idoep . Di surat kabar terbitan yang sama pada Selasa 4 Desember 1900 itu, ada iklan berbunyi
”… besok Rebo 5 Desember Pertunjukan Besar yang Pertama di dalam satu rumah di Tanah Abang Kebondjae moelain
pukul 7 malam …”
Tahun 1926 merupakan tonggak bersejarah bagi perfilman Indonesia. Dengan dibuatnya film cerita pertama dongeng Sunda Loetoeng Kasaroeng,
kemudian 1927 Java Film menggarap film kedua Eulis Atjih. Sebuah drama rumah tangga modern, bukan lagi cerita dongeng,
17
kemudian Gadis Desa 1949, film berjudul Harta Karoen 1949 dan film yang berjudul Tjitra 1949. Namun
semua film tersebut tidak diakuialasanya, film-film tersebut bukan oleh orang dan perusahaan pribumi melainkan oleh perusahaan asing meskipun sutradaranya
orang Indonesia.
16
Akhlis Suryapati, Hari Film Nasional tinjauan dan Restrospeksi, Jakarta: Panitia hari Film Nasional ke-60 Direktorat perfilman tahun 2010, 2010 hal.5-7.
17
Artikel, di akses Senin, 21 Februari 2011 pukul 11.40 WIB dari, Sejarah Film 1900-
1950: Bikin Film di Jawa, http:indonesiabuku.com?p=2537