buah ini melakukan metode bagaimana cara agar buah tetap segar sampai ke tangan konsumen. Sebagian besar buah impor dipanen sebelum matang, sebab
proses pengepakan dan pengiriman ke negara lain akan memakan waktu lama. Karena itu sebagian besar buah impor harus dilakukan proses kimiawi agar tidak
cepat layu atau busuk. Oleh sebab itu sebelum pengiriman harus dilakukan beberapa proses terlebih dahulu. Agar buah tetap kelihatan segar dan mengkilap,
tidak sedikit produsen buah-buahan menggunakan formalin dan lapisan sejenis lilin parafin untuk menghambat penguapan saat proses pembusukan buah
berlangsung. Namun sayang meskipun tertutup parafin masih saja ada zat-zat yang menempel pada buah seperti yang sering terjadi di perkebunan buah non
organik. Biasanya para petani menyemprotkan pestisida beberapa saat sebelum buah dipetik, sehingga pestisida masih menempel di kulit buah Prasko, 2012.
Menurut Malau 2015 untuk pengaplikasian formalin pada buah impor, buah-buahan yang akan diawetkan direndam dalam larutan formalin dan
kemudian dikeringkan.
2.4 Ciri Buah Berformalin
Menurut Badan Inteligen Negara Republik Indonesia 2013 ciri-ciri buah berformalin antara lain:
a. Permukaan bagian kulit terlihat kencang dan segar meski telah berbulan-
bulan dipanen maupun dipajang di supermarket, lapakkiospasar, namun apabila hendak dipegang buahnya terasa keras
b. Umumnya buah yang diberi formalin adalah jeruk, anggur, dan apel
Universitas Sumatera Utara
c. Sementara untuk formalin pada buah yang dijual secara bertangkai, dapat
ditemukan misalnya lengkeng dan anggur, dapat lebih mudah dikenali. Jika tangkainya tampak layu, sementara buahnya masih sangat segar
dengan bau menyengat yang bukan buah, kemungkinan mengandung zat kimia berbahaya.
2.5 Tips Memilih Buah Tanpa Formalin
Untuk mengetahui suatu bahan pangan mengandung formalin atau tidak dapat dilakukan dengan melihat tanda-tanda fisik makanan tersebut bau yang
menyengat, tekstur yang kaku, warna yang lebih terang dan tingkat keawetan produk yang lebih lama. Namun tanda-tanda tersebut tidak akan terdeteksi bila
kandungan formalin terlalu rendah. Karena itu uji laboratorium perlu dilakukan untuk memastikannya Widyaningsih dan Erni, 2006.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Kerangka Konsep
Gambar 2. Kerangka Konsep Pemeriksaan Laboratorium
Permenkes RI Nomor 1168MenkesPerX1999
tentang Bahan Tambahan Makanan
Apel, Anggur, Jeruk Amerika
Jeruk Australia
Apel, Jeruk Cina
Ada Formalin
Tidak Ada Formalin
Tidak Memenuhi
Syarat
Memenuhi Syarat
Karakteristik Fisik Buah Impor
Apel Jepang
Apel Selandia Baru
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian survai yang bersifat deskriptif yaitu menggambarkan kadar formalin yang terdapat pada buah impor yang dijual di
beberapa pasar swalayan di kota Medan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di tiga pasar swalayan di kota Medan yaitu : Swalayan Berastagi, Swalayan Carrefour, dan Swalayan Hypermart tahun 2015.
Adapun alasan pemilihan lokasi adalah : 1.
Ketiga swalayan tersebut ramai dikunjungi orang 2.
Ketiga swalayan tersebut menyediakan berbagai jenis buah impor dengan berbagai merek.
Pemeriksaan akan dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Kimia Bahan Makanan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA USU.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada Mei 2015 sampai Agustus 2015.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua buah apel impor, anggur impor, dan jeruk impor yang dijual pada 3 pasar swalayan di kota
Universitas Sumatera Utara
Medan yaitu : Swalayan Berastagi, Swalayan Carrefour, dan Swalayan Hypermart.
3.3.2 Sampel
Sampel buah impor yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 15 buah. Sampel diambil berdasarkan jenis buah impor yang paling banyak dibeli
oleh konsumen. Sampel buah impor yang digunakan terdiri dari : a.
7 jenis apel impor 1.
Apel Fuji Wangshan 2.
Apel Fuji RRC 3.
Apel Fuji Jepang 4.
Apel Red Delicious USA 5.
Apel Blue Cheland 6.
Apel Granny Smith 7.
Apel Honey NZ b.
3 jenis anggur impor 1.
Anggur Red Globe 2.
Anggur Autum Royal 3.
Anggur Calmeria c.
5 jenis jeruk impor 1.
Jeruk Ponkam RRC 2.
Jeruk Imperial Seed 3.
Jeruk Valencia 4.
Jeruk Navel
Universitas Sumatera Utara
5. Jeruk Nova Daisy
Semua buah ini tidak diberikan perlakuan misalnya dicuci atau dikupas kulitnya sebelum diperiksa.
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data primer yaitu tentang kadar formalin yang terkandung pada buah apel impor, anggur impor, dan jeruk impor yang diambil dari 3 pasar swalayan di kota
Medan melalui pemeriksaan kadar formalin di Laboratorium Biokimia dan Kimia Bahan Makanan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA
USU.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari penelitian-penelitian yang berhubungan serta referensi atau literatur-literatur yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.
3.5 Defenisi Operasional
1. Apel, Anggur, Jeruk Amerika adalah buah apel, anggur, dan jeruk dengan
jenis dan merek tertentu yang berasal dari Amerika dan dijual kepada konsumen.
2. Jeruk Australia adalah buah jeruk dengan jenis dan merek tertentu yang
berasal dari Australia dan dijual kepada konsumen. 3.
Apel, Jeruk Cina adalah buah apel dan jeruk dengan jenis dan merek tertentu yang berasal dari Cina dan dijual kepada konsumen.
4. Apel Jepang adalah buah apel dengan jenis dan merek tertentu yang
berasal dari jepang dan dijual kepada konsumen.
Universitas Sumatera Utara
5. Apel Selandia Baru adalah buah apel dengan jenis dan merek tertentu yang
berasal dari Selandia Baru dan dijual kepada konsumen. 6.
Karakteristik fisik buah impor adalah ciri fisik dari buah impor yang dapat dilihat, diraba, dan dirasa.
7. Formalin adalah nama dagang larutan formaldehid yang tidak berwarna,
mudah larut dalam air, mudah menguap, dan mempunyai bau yang tajam. 8.
Memenuhi syarat adalah apabila tidak ada formalin pada buah impor. 9.
Tidak memenuhi syarat adalah apabila terdapat formalin pada buah impor.
3.6 Teknik Pengambilan Sampel