Buah Impor Buah Apel

kasar, berserat, empuk, lembek, berair, keras, padat, renyah, liat, dan lain-lain. Kandungan air dalam sel berpengaruh terhadap pembentukan tekstur ini, selain faktor genetik, seperti jenis atau varietas buah.

2.1.3 Buah Impor

Menjamurnya buah impor sebenarnya sangat merugikan petani dalam negeri, namun untuk memenuhi kebutuhan buah bagi masyarakat Indonesia masih diperlukan pasokan buah impor. Walaupun masih mempunyai peluang dalam meningkatkan hasil produksi buah-buahan untuk konsumsi dalam negeri, tetapi sampai saat ini, pemenuhan permintaan buah dalam negeri, Indonesia masih harus mengimpor buah dari berbagai negara seperti Australia, Amerika, Thailand, Taiwan dan negara lainnya. Membanjirnya buah impor di pasaran dalam negeri mengakibatkan ancaman nyata terhadap masyarakat Indonesia Badan Intelijen Negara Republik Indonesia, 2013. Tidak bisa dipungkiri bahwa konsumen cenderung menyukai buah dengan penampilan fisik yang mulus, bersih, dan menarik dipandang mata. Namun dilemanya, banyak buah-buahan lokal yang memiliki cita rasa yang unggul kalah bersaing dengan buah-buahan impor hanya karena tampilan fisiknya yang kurang menarik. Akibatnya, buah impor lebih merajai rak-rak buah di supermarket Suhartanto dan Endang, 2012. Buah impor yang kita konsumsi mungkin dipetik entah berapa bulan berselang. Sudah harus membayar lebih mahal untuk buah impor, sudah tak segar pula Nadesul, 2006. Banyak ditemukan buah terutama buah impor yang tidak Universitas Sumatera Utara layak dikonsumsi karena mengandung berbagai zat berbahaya, salah satunya formalin.

2.1.4 Buah Apel

Apel bernama latin Pyrus malus, dapat hidup subur di daerah yang mempunyai temperatur udara dingin. Di Eropa tumbuhan ini dibudidayakan terutama pada daerah subtropis bagian utara. Sedangkan apel lokal di Indonesia terkenal berasal di daerah Malang, Jawa Timur. Pada usia produktif, apel biasa berbunga sekitar Juli. Buah ini sebenarnya merupakan bunga yang membesar atau mengembang menjadi buah yang padat dan berisi. Apel umumnya bentuknya bulat, dengan cekungan pada pangkal pucuknya. Daging buah apel berwarna putih, renyah dan berair dengan rasa manis. Daging buah dilindungi kulit tipis yang mengkilap Suwarto, 2010. Buah apel bertekstur renyah dan rasanya agak masam-manis. Rasa tersebut timbul dari komposisi antara asam malat dan gula. Di dunia diperkirakan terdapat lebih dari 100 jenis apel yang kebanyakan terdapat di daerah subtropis Fachruddin, 1998. Tanaman apel mempunyai sistematika sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas : Rosidae Ordo : Rosales Famili : Rosaceae Universitas Sumatera Utara Genus : Pyrus Spesies : Pyrus malus L. Buah apel selain mempunyai kandungan senyawa pectin juga mengandung zat gizi, antara lain kalori sebesar 58 kalori, hidrat arang 14,9 gram, lemak 0,4 gram, protein 0,3 gram, kalsium 6 miligram, fosfor 10 miligram, besi 0,3 miligram, vitamin A 90 SI, vitamin B1 0,04 miligram, vitamin C 5 miligram dan air 84,1 persen untuk setiap 100 gramnya Thomas, 2007. Beberapa jenis buah apel di Indonesia diimpor dari negara-negara lain. Jenis apel tersebut antara lain apel Fuji Wang Shan dan apel Fuji RRC yang berasal dari Cina, apel Granny Smith, apel Red Delicious dan apel Blue Cheland yang berasal dari Amerika, apel Honey NZ yang berasal dari Selandia Baru, serta apel Fuji yang berasal dari Jepang.

2.1.5 Buah Anggur