menunjukkan ada hubungan sikap dengan pemakaian alat kontrasepsi Sig=0,001. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.17. Hubungan Faktor Predisposisi dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi di Kecamatan Rambah Samo Tahun 2008
Pemakaian Alat Kontrasepsi Total
Ya Tidak
Faktor Predisposisi n n
n Sig
Umur 0,033
Risiko rendah 22
36,70 38
63,30 60
100,00 Risiko
tinggi 6 15,00 34 85,00 40 100,00
Pendidikan 0,030
Tinggi 4 57,10 3 42,50 7 100,00
Menengah 11 40,70 16 59,30 27 100,00
Dasar 13 19,70 53 80,30 66 100,00
Jumlah anak
0,016 ≤2
orang 7 15,20 39 84,80 46 100,00
2 orang
21 38,90 33 61,10 54 100,00 Pengetahuan
0,000 Tinggi
22 46,80 25 53,20 47 100,00 Rendah
6 11,30 47 88,70 53 100,00 Sikap
0,001 Baik
18 50,00 18 50,00 36 100,00 Tidak
baik 10 15,60 54 84,40 64 100,00
4.3.2. Hubungan Faktor Pendukung dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi
Pada analisis ini dilakukan tabulasi silang antara faktor pendukung ketersediaan alat kontrasepsi dan keterjangkauan pelayanan alat kontrasepsi dengan
pemakaian alat kontrasepsi. Variabel keterjangkauan pelayanan alat kontrasepsi diukur berdasarkan 3 tiga sub variabel yaitu jarak rumah ke puskesmas, waktu
tempuh dan biaya. Hasil tabulasi silang pada Tabel 4.16. menunjukkan bahwa responden yang
mengatakan alat kontrasepsi tersedia dan memakai alat kontrasepsi sebanyak 52,1
dan tidak memakai sebanyak 47,9. Sedangkan responden yang mengatakan alat kontrasepsi tidak tersedia tetapi memakai alat kontrasepsi sebanyak 5,8 dan tidak
memakai sebanyak 94,2. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan ketersediaan alat kontrasepsi dengan pemakaian alat kontrasepsi Sig=0,000.
Responden yang jarak rumah dekat dan memakai alat kontrasepsi sebanyak 10,3 dan tidak memakai 89,7. Responden dengan kategori jauh memakai alat
kontrasepsi sebanyak 35,2 dan tidak memakai sebanyak 64,8. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan jarak rumah dengan pemakaian alat kontrasepsi
Sig=0,023. Berdasarkan waktu tempuh, responden dengan kategori dekat memakai alat
kontrasepsi sebanyak 36,5 dan tidak memakai 63,5. Responden dengan kategori jauh memakai alat kontrasepsi sebanyak 13,5 dan tidak memakai 86,5. Hasil uji
statistik menunjukkan ada hubungan waktu tempuh dengan pemakaian alat kontrasepsi Sig=0,025.
Untuk biaya yang dikeluarkan, responden dengan kategori murah memakai alat kontrasepsi sebanyak 46,8 dan tidak memakai 53,2. Sedangkan kategori
mahal yang memakai alat kontrasepsi sebanyak 11,3 dan tidak memakai sebanyak 88,7. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan biaya yang dikeluarkan dengan
pemakaian alat kontrasepsi Sig=0,000. Data selengkapnya sebagai berikut:
Tabel 4.18. Hubungan Faktor Pendukung dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi di Kecamatan Rambah Samo Tahun 2008
Pemakaian Alat Kontrasepsi
Total Ya
Tidak Faktor Pendukung
n n n
Sig Ketersediaan
0,000 Tersedia
25 52,10 23 47,90 48 100,00 Tidak
tersedia 3 5,80 49 94,20 52 100,00
Keterjangkauan -
Jarak 0,023
Dekat ≤2,5
km 3 10,30 26 89,70
29 100,00 Jauh
2,5 km
25 35,20 46 64,80 71 100,00
- Waktu
0,025 Dekat
≤ 30
menit 23 36,50 40 63,50 63 100,00 Jauh
30 menit 5 13,50 32 86,50 37 100,00
- Biaya
0,000 Murah
22 46,80 25 53,20 47 100,00 Mahal
6 11,30 47 88,70 53 100,00 4.3.3.
Hubungan Faktor Pendorong dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi
Pada analisis ini dilakukan tabulasi silang antara faktor pendorong dukungan petugas kesehatan dan pengambil keputusan dengan pemakaian alat kontrasepsi.
Hasil tabulasi silang pada Tabel 4.18. menunjukkan bahwa responden yang mengatakan petugas kesehatan mendukung dan memakai alat kontrasepsi sebanyak
43,8 dan tidak memakai sebanyak 56,3. Sedangkan responden yang mengatakan petugas kesehatan tidak mendukung tetapi memakai alat kontrasepsi sebanyak 13,5
dan tidak memakai sebanyak 86,5. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan dukungan petugas kesehatan dengan pemakaian alat kontrasepsi Sig = 0,002.
Berdasarkan pengambil keputusan dalam keluarga, responden dengan kategori baik yang memakai alat kontrasepsi sebanyak 26,3 dan tidak memakai sebanyak
73,7. Sedangkan responden dengan kategori tidak baik yang memakai alat kontrasepsi sebanyak 29,0 dan tidak memakai sebanyak 72,0. Hasil uji statistik
menunjukkan tidak ada hubungan pengambil keputusan dalam keluarga dengan pemakaian alat kontrasepsi Sig=0,949. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.19. Hubungan Faktor Pendorong dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi di Kecamatan Rambah Samo Tahun 2008
Pemakaian Alat Kontrasepsi
Total Ya Tidak
Faktor Pendorong n n
n Sig
Dukungan petugas Kesehatan 0,002
Mendukung 21
43,80 27
56,30 48
100,00 Tidak mendukung
7 13,50 45 86,50 52 100,00
Pengambil keputusan 0,949
Baik suami dan istri 10
26,30 28
73,70 38
100,00 Tidak Baik selain suami
dan istri 18 29,00 44 71,00
62 100,00
4.4. Analisis Multivariat