G. Pengambil keputusan
Program KB dapat terwujud dengan baik apabila ada dukungan dari pihak- pihak tertentu. Menurut Friedman 1998 dan Sarwono 2007 ikatan suami isteri
yang kuat sangat membantu ketika keluarga menghadapi masalah, karena suamiisteri sangat membutuhkan dukungan dari pasangannya. Hal itu disebabkan orang yang
paling bertanggung jawab terhadap keluarganya adalah pasangan itu sendiri. Dukungan tersebut akan tercipta apabila hubungan interpersonal keduanya baik.
Masyarakat di Indonesia khususnya di daerah pedesaan sebagai peran penentu dalam pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami, sedangkan isteri hanya bersifat
memberikan sumbang saran. Hartanto 2004 mengatakan bahwa metoda kontrasepsi tidak dapat dipakai
istri tanpa kerjasama suami dan saling percaya. Keadaan ideal bahwa pasangan suami istri harus bersama memilih metoda kontrasepsi yang terbaik, saling kerjasama dalam
pemakaian, membiayai pengeluaran kontrasepsi, dan memperhatikan tanda bahaya pemakaian.
2.4. Landasan Teori
Konsep umum yang dijadikan sebagai landasan teori adalah teori Green dan Kreuter 2005 yang digunakan untuk menilai perilaku individu atau kelompok. Ada
3 faktor yang mempengaruhi individu untuk bertindak yaitu faktor predisposisi pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai-nilai, kebutuhan yang dirasakan, kemampuan
dan unsur-unsur lain yang terdapat dalam diri individu dan masyarakat, faktor pendukung tersedia sarana dan prasarana dan faktor pendorong petugas kesehatan.
Konsep tersebut dikombinasikan dengan teori Kar yang dikutip oleh Notoatmodjo 2003, perilaku kesehatan bertitik tolak dari niat seseorang, dukungan
sosial, ada tidaknya informasi dan situasi yang memungkinkan untuk bertindak. Notoatmodjo 2003 mengatakan bahwa determinan perilaku dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal serta menurut Robbins 1994, beberapa karakteristik individu meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, tanggung jawab, dan
status masa kerja. Berdasarkan konsep tersebut, maka kerangka teori adalah sebagai berikut:
Sumber: Green dan Kreuter 2005, Notoatmodjo 2007, Robbins 1994. Gambar 2.4. Kerangka Teori Determinan Perilaku Individu, Kelompok dan
Komunitas Faktor Predisposisi:
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Kepercayaan
4. Nilai-nilai
5. Persepsi
Faktor Pendukung: 1.
Ketersediaan sumber daya
2. Kemudahan untuk
mencapai sumber daya 3.
PeraturanHukum 4.
Keterampilan 5.
Ketersediaan waktu
Faktor Internal: 1.
Tingkat kecerdasan 2.
Tingkat emosional 3.
Jenis kelamin 4.
Kebangsaan 5.
Usia 6.
Masa kerja Faktor Pendorong:
1. Sikap dan perilaku
petugas kesehatan 2.
Panutan 3.
Pekerja 4.
Teman 5.
Pembuat keputusan 6.
Dukungan sosial Faktor Eksternal:
1. Lingkungan fisik
2. Lingkungan Biologik
3. Lingkungan Sosial
Budaya, Ekonomi, Politik
Perilaku dari individu, kelompok, dan komunitas
Genetika
2.5. Kerangka Konsep
Berdasarkan kerangka teori tersebut, maka peneliti merumuskan kerangka konsep penelitian sebagai berikut:
Variabel Independen
Variabel Dependen
Gambar 2.5. Kerangka Konsep Penelitian Variabel independen dalam penelitian ini adalah faktor predisposisi umur,
pendidikan, jumlah anak, pengetahuan, sikap, faktor pendukung ketersediaan alat kontrasepsi, keterjangkauan pelayanan alat kontrasepsi, faktor pendorong dukungan
petugas kesehatan, pengambil keputusan, sedangkan variabel dependen adalah pemakaian alat kontrasepsi.
Faktor Predisposisi : 1.
Umur 2.
Pendidikan 3.
Jumlah anak 4.
Pengetahuan 5.
Sikap Faktor Pendukung :
1. Ketersediaan alat
kontrasepsi 2.
Keterjangkauan pelayanan alat
kontrasepsi Pemakaian alat
kontrasepsi
Faktor Pendorong : 1.
Dukungan petugas kesehatan
2. Pengambil
keputusan
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei dengan tipe explanatory research yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antara faktor predisposisi,
faktor pendukung dan faktor pendorong terhadap pemakaian alat kontrasepsi pada istri PUS di Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu dengan tingkat akseptor KB aktif current user 42, masih di bawah Indikator
Indonesia Sehat 2010 yaitu 75. Penelitian berlangsung selama 6 enam bulan yaitu pada bulan Juli 2008
sampai dengan Desember 2008.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh PUS yang ada di Kecamatan Rambah Samo, dan berdasarkan data di Puskesmas pada tahun 2007 berjumlah 2.333.
Sampel adalah seluruh isteri dari PUS yang tinggal menetap di Kecamatan Rambah Samo dengan kriteria sebagai berikut:
a. Responden berumur 20-35 tahun yang telah memiliki anak
≥2 b.
Responden berumur 20 tahun dan 35 tahun meskipun tidak memiliki anak
40