masa depan. Sedangkan pengeluaran untuk membesarkan anak adalah biaya dari mempunyai anak tersebut.
4. Pengaruh Pengetahuan terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi
Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh yang bermakna antara tingkat pengetahuan terhadap pemakaian alat kontrasepsi Sig=0,014. Hasil ini
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan berbanding lurus dengan pemakaian alat kontrasepsi, artinya bahwa semakin rendah pengetahuan responden maka pemakaian
alat kontrasepsi juga rendah. Demikian juga sebaliknya jika pengetahuan responden tinggi maka pemakaian alat kontrasepsi juga akan meningkat.
Pengetahuan peserta KB yang baik tentang hakekat program KB akan mempengaruhi mereka dalam memilih metodealat kontrasepsi yang akan digunakan
termasuk keleluasaan atau kebebasan pilihan, kecocokan, pilihan efektif tidaknya, kenyamanan dan keamanan, juga dalam memilih tempat pelayanan yang lebih sesuai
dan lengkap karena wawasan sudah lebih baik, sehingga dengan demikian kesadaran mereka tinggi untuk terus memanfaatkan pelayanan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Blum yang dikutip oleh Notoatmodjo 2003 yang mengatakan bahwa tindakan seorang individu termasuk kemandirian dan
tanggung jawabnya dalam berperilaku sangat dipengaruhi oleh domain kognitif atau pengetahuan. Tindakan kemandirian setiap individu yang lebih nyata akan lebih
langgeng dan bertahan apabila hal ini didasari oleh pengetahuan yang kuat.
Penelitian Prihastuti 2005 menunjukkan bahwa informasi yang diberikan petugas kepada akseptor tentang metode KB-nya masih kurang memadai, sehingga
akseptor tidak memiliki pengetahuan yang baik tentang kontrasepsi. Hal inilah yang berdampak pada rendahnya pemanfaatan pelayanan KB.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Meutia 1997 yang mengatakan bahwa ada pengaruh pengetahuan akseptor KB terhadap utilitas alat kontrasepsi
Implant Sig=0,001. Juga sejalan dengan penelitian Pardosi 2005 yang mengatakan bahwa secara statistik diperoleh hubungan yang bermakna antara pengetahuan
dengan tingkat kemandirian akseptor KB aktif dalam pemanfaatan program KB mandiri LIMAS Sig=0,001.
Pengetahuan responden yang rendah berhubungan juga dengan tingkat pendidikan yang masih rendah yaitu mayoritas berada pada ketegori pendidikan
dasar, demikian juga dengan pendidikan suami. Pendidikan yang rendah akan berhubungan dengan pengetahuan yang rendah pula, karena responden tidak
mendapatkan pendidikan yang memadai untuk menambah wawasan mereka tentang alat kontrasepsi. Pada umumnya responden dianggap sebagai pasien saja tanpa
dibekali dengan pendidikan yang baik tentang KB dan kesehatan reproduksi KR. Hal lain yang mempengaruhi adalah petugas PLKB yang tidak ada lagi seperti
tahun-tahun sebelumnya. Pada awal program, para PLKB inilah sebagai garda depan dalam menyukseskan program KB, setelah desentralisasi PLKB tidak dapat lagi
melaksanakan tugas seperti dulu karena telah dilebur dengan lembaga lain. Dari
penelitian terlihat bahwa 100 responden mengetahui KB dan alat kontrasepsi dari PLKB tetapi sekarang hal itu tidak ada lagi akibatnya responden tidak mendapatkan
informasi yang mereka harapkan.
5. Pengaruh Sikap terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi