BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Keadaan Geografis dan Demografis
Kecamatan Panombeian Panei merupakan salah satu dari 31 Kecamatan yang ada di Kabupaten Simalungun yang terletak di tengah wilayah Kabupaten
Simalungun. Kecamatan Panombeian Panei mempunyai ibukota Nagori Pamatang Panombeian yang berjarak 14 Km dari Kantor Bupati Simalungun dan berjarak 123
Km dari Kota Medan, Ibukota Propinsi Sumatera Utara. Secara administratif batas wilayah Kecamatan Panombeian Panei, adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Raya dan Kecamatan Tapian Dolok.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Panei.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Raya. Sebelah Timur berbatasan dengan Kota Pematang Siantar.
Topografi Kecamatan Panombeian Panei terdiri dari dataran yang landai, sehingga merupakan daerah berhawa sejuk yang terletak pada ketinggian 600 meter
dari permukaan laut dengan luas wilayah 92,20 Km2 atau 2,1 dari luas Kabupaten Simalungun 4.386,60 Km2. Pembagian luas wilayah menurut Nagori dan Jarak ke
Ibu Kota Kecamatan, sebagai berikut :
Justina Nuriati Purba : Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kecamatan Panombeian Panei Kabupaten…, 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.1 Luas Wilayah Menurut Nagori dan Jarak Ke Ibu Kota Kecamatan
No. N a g o r i
Luas Wilayah Km2
Rasio Jarak Ke
Ibukota Km
1. Pamatang Panombeian
06,50 7,05
0,5 2. Panombeian
08,50 9,22
4 3. Nagori
Bosar 04,75
5,15 4
4. Marjandi 12,87
13,95 6
5. Simpang Panei
13,23 14,34
9 6. Pamatang
Panei 02,22
2,40 8
7. Talun Kondot
21,68 23,51
12 8. Simbolon
Tengkoh 22,45
24,34 5
J u m l a h 92,20
100
Sumber : Kantor Camat Panombeian Panei, 2007
Tabel diatas menunjukkan bahwa Nagori Simbolon Tengkoh 22,45 Km2 merupakan wilayah terbesar yang mempunyai rasio 24,34 terhadap total luas
wilayah Kecamatan Panombeian Panei dan Nagori Pamatang Panei 02,22 Km2 merupakan wilayah terkecil yang mempunyai rasio 2,40 terhadap total luas
wilayah Kecamatan Panombeian Panei. Didukung oleh topografi wilayah yang sejuk dan terletak pada dataran landai,
maka penggunaan lahan di Kecamatan Panombeian Panei sangat cocok untuk pertanian persawahan dan pertanian tanaman hortikultura, kemudian lahan
perkebunan negara dan perkebunan rakyat. Pembagian luas wilayah berdasarkan
peruntukan lahan dapat dilihat pada tabel berikut :
Justina Nuriati Purba : Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kecamatan Panombeian Panei Kabupaten…, 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.2 Luas Wilayah Menurut Nagori dan Jenis Penggunaan Lahan
No N a g o r i
Lahan Sawah
Ha Lahan
Kering Ha
Perkebunan Ha
Pemukiman Ha
Lainnya Ha
Jumlah
1. Pam. Panombeian
550 80
15 5
650 2. Panombeian
625 124
76 25
850 3. Nagori
Bosar 90
75 255
36 19
475 4. Marjandi
100 200
830 100
57 1.287
5. Simpang Panei
603 500
200 20
1.323 6. Pamatang
Panei 135
55 22
10 222
7. Talun Kondot
155 875
880 200
58 2.168
8. Simbolon Tengkoh
160 700
1140 200
45 2.245
J u m l a h 2.418
2.609 3.105
849 239
9.220 Persentase 26,23
28,3 33,68
9,208 2,59
100
Sumber : Kantor Camat Panombeian Panei, 2007
Penduduk Kecamatan Panombeian Panei berjumlah 19.169 jiwa orang dengan 4.568 Kepala Keluarga, untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Justina Nuriati Purba : Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kecamatan Panombeian Panei Kabupaten…, 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk dan KK Di Kecamatan Panombeian Panei
Keadaan Akhir Desember 2006
Jumlah Penduduk Jiwa No.
N a g o r i Laki-laki
Perempuan Jumlah
Jiwa Jumlah
KK
1. Pamatang Panombeian
639 812
1.451 317
2. Panombeian 767
968 1.735
423 3. Nagori
Bosar 2.155
2.054 4.209
463 4. Marjandi
1.729 1.812
3.541 988
5. Simpang Panei
897 908
1.805 422
6. Pamatang Panei
582 689
1.271 353
7. Talun Kondot
1.471 1.663
3.134 532
8. Simbolon Tengkoh
1.000 1.023
2.023 966
J u m l a h 9.240 9.929 19.169
4.464
Sumber : Kantor Camat Panombeian Panei, 2007
Dari data diatas, terlihat bahwa komposisi jumlah penduduk laki-laki dan perempuan tidak terlalu jauh berbeda. Penduduk laki-laki sekitar 48,20 dan
penduduk perempuan sekitar 51,79 . Juga dapat dilihat bahwa penyebaran penduduk yang paling banyak terdapat di Nagori Bosar dan Nagori Marjandi.
Hal tersebut terjadi karena letaknya merupakan pemukiman penduduk yang ramai bersebelahan dengan kota Pematang Siantar dan merupakan daerah pemukiman
perkebunan. Sedangkan Bila dilihat dari kelompok umur dan jenis kelamin, penduduk Panombeian Panei, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Justina Nuriati Purba : Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kecamatan Panombeian Panei Kabupaten…, 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.4 Penduduk Kecamatan Panombeian Panei Menurut
Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
No. Kelompok Umur Thn
Laki-laki Perempuan
Jumlah
1. 2.
3. 00 – 14
15 – 64 65 keatas
2.477 6.275
488 3.077
6.266 586
5.554 12.541
1.074
J u m l a h 9.240
9.929 19.169
Sumber : Kantor Camat Panombeian Panei, 2007
Tabel diatas menunjukkan bahwa kelompok usia penduduk yang dianggap non produktif antara 0–14 tahun dan 60 tahun keatas lebih sedikit, yaitu 2.965 jiwa
15,46 , dibandingkan dengan kelompok usia yang dianggap produktif 15–59 tahun yaitu 6.275 jiwa 84,53 . Indikator anggapan usia produktif pada dua asumsi,
yaitu usia 15–19 sudah mampu membantu orangtuanya bekerja di ladang pertanian paruh waktu kalau masih sekolah, atau bahkan putus sekolah, tentunya akan penuh
waktunya. Usia 55–59 juga dianggap masih produktif, karena penduduk yang bergerak dibidang pertanian umumnya masih sehat.
4.2. Keadaan Sosial Budaya dan Ekonomi