Pada dasarnya pemberdayaan bermaksud membantu klien warga masyarakat memperoleh kekuasaan dalam pengambilan keputusan perencanaan dan bertindak
dalam menentukan kehidupannya dengan mengurangi dampak dari hambatan sosial atau individu dalam penerapan kekuasaan dengan meningkatkan kemampuan dan
percaya diri dalam mempergunakan kekuasaan serta memindahkan kekuasaan dari lingkungan kepada warga masyarakat.
Selain itu untuk dapat melakukan pemberdayaan masyarakat perlu didukung oleh situasi dan kondisi yang kondusif, khususnya political will dari pemerintah,
alokasi dana yang memadai serta kesungguhan dari para stakeholders yang terlibat dalam pemberdayaan masyarakat. Yang terpenting dalam pemberdayaan adalah
prosesnya, bukan sekedar hasil, karena proses akan terkait dengan kesinambungan. Demikian juga halnya dengan para stakeholders yang terlibat hendaknya tetap dalam
hubungan yang equal sesuai dengan paradigma pemberdayaan yang modern bukan sekedar paradigma pemberdayaan klasik yang berangkat dari persepsi dikotomi “yang
berdaya” dan “yang tidak berdaya”.
2.3. Program Bantuan Pembangunan NagoriKelurahan BPN K
Program BPN K adalah program yang dana dialokasikan langsung kepada Pemerintah Nagori Kelurahan dan digunakan untuk melaksanakan
kegiatan pembangunan sekaligus guna meningkatkan sarana pelayanan masyarakat dan kelembagaan Nagori Kelurahan. Dengan diberikannya dana
Justina Nuriati Purba : Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kecamatan Panombeian Panei Kabupaten…, 2008 USU e-Repository © 2008
kepada Nagori Kelurahan, partisipasi aktif dari masyarakat tetap sangat diharapkan dalam pelaksanaan pembangunan, karena dana yang diberikan sangat
terbatas dan belum maksimal untuk pelaksanaan pembangunan Nagori Kelurahan yang seutuhnya.
Program Bantuan Pembangunan Nagori Kelurahan BPN K merupakan kelanjutan dari program bangdes Pembangunan Desa dan Dana Pembangunan
DesaKelurahan DPDK. Dalam perkembangannya Program Bangdes dikelola oleh LKMD, sedangkan program DPDK yang digulirkan sejak tahun anggaran
19992000 sampai dengan 2000 dikelola oleh PjOK Penanggungjawab Operasional Kegiatan dan PjAKPenanggungjawab Administrasi Kegiatan.
Sejak digulirkannya Era Otonomi Daerah, Pemerintah Kabupaten Simalungun telah memodifikasi program bantuan langsung pembangunan desa menjadi
program BPN K. Program BPN K ini dimulai sejak tahun 2001 dan dikelola oleh LKMD.
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Simalungun Nomor 412.65950- BPMN2002, pengelolaan Program BPN K dialihkan kepada Kepala Desa
dalam istilah lokal disebut Pangulu serta Lurah sebagai PjOK dan Sekretaris Nagori sebagai PjAK sejak tahun anggaran 2002. Pengalihan tersebut untuk lebih
mengefektifkan tertib administrasi, karena pada tahun-tahun sebelumnya dana bangdes dikelola oleh LKMD secara kolektif. Sehingga cenderung mengaburkan
Justina Nuriati Purba : Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kecamatan Panombeian Panei Kabupaten…, 2008 USU e-Repository © 2008
pihak yang paling bertanggung-jawab dan tidak jarang saling melempar tanggung-jawab.
Tujuan pengalokasian Bantuan Pembangunan Nagori Kelurahan adalah : 1.
Meningkatkan sarana pelayanan masyarakat pada tingkat nagorikelurahan dalam rangka pembangunan kegiatan sosial ekonomi masyarakat,
2. Mendorong dan meningkatkan swadaya gotong-royong serta untuk
menumbuhkan kreatifitas dan aktifitas masyarakat dalam pembangunan nagorikelurahan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara
optimal dan lestari,
3. Meningkatkan fungsi dan peranan kelembagaan masyarakat di nagorikelurahan
yang mencakup Maujana Nagori, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat NagoriKelurahan LPMNK dan lembaga sosial masyarakat lainnya untuk
mencapai pemberdayaan masyarakat dan
4. Meningkatkan kemampuan lembaga pengelolaan keuangan dan lembaga usaha
milik masyarakat dalam rangka meningkatkan produksi pertanian meliputi perikanan, peternakan, perkebunan dan industri rumah tangga untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat sebagai subyek dan obyek pembangunan.
Penggunaan dana BPN K sebesar Rp. 50.000.000,- Nagori dibagi dalam tiga alokasi yaitu :
1. Bantuan biaya pembangunan fisik nagorikelurahan sebesar Rp. 45.000.000,- yang
penggunaannya sesuai kebutuhan berdasarkan musyawarah, 2.
Bantuan biaya kegiatan pembinaan kesejahteraan keluarga PKK dan anak remaja sebesar Rp. 2.500.000,- dan
3. Biaya operasional kegiatan pembangunan BOP nagorikelurahan sebesar Rp.
2.500.000,-. Khusus tentang bantuan biaya pembangunan dialokasikan pada empat jenis
prasarana yaitu : 1.
Sarana dan prasarana perhubungan, misalnya : pembatuan jalan, jembatantiti plat beton, gorong-gorong jalan, tanggul jalan, trotoar dll,
2. Sarana dan prasarana sosial, misalnya : sarana MCK, penyediaan sarana air
bersih, tempat pembuangan sampah dll, tidak dibenarkan untuk merehab dan membangun Rumah Ibadah,
Justina Nuriati Purba : Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kecamatan Panombeian Panei Kabupaten…, 2008 USU e-Repository © 2008
3. Sarana dan prasarana penunjang ekonomi masyarakat dan produksi, misalnya :
saluran irigasi nagori, sarana penunjang kegiatan pertanian, peternakan, perkebunan, industri rumah tangga dll dan
4. Sarana dan prasarana pemasaran, misalnya : lods pasar nagori, lumbung pangan
dll. Konsekuensi Dana BPN K yang bersifat stimulan atau perangsang supaya masyarakat dapat aktif berpartisipasi melalui swadaya gotong royong berupa
uang, tenaga dan bahan material, sehingga tidak semata-mata mengandalkan seluruhnya dana bantuan tersebut.
Mekanisme pelaksanaan program BPN K tersebut diawali dari persiapan, perencanaan, penyaluran pencairan dana dan pelaksanaan kegiatan. Kegiatan
persiapan diawali dengan desiminasi dan sosialisasi program BPN K yang dilakukan secara berjenjang dimulai dari Kabupaten, Kecamatan sampai ke
tingkat NagoriKelurahan. Kemudian penyebarluasan informasi program kepada masyarakat melalui berbagai forum musyawarah dan kegiatan sosial
kemasyarakatan serta melalui papan pengumuman supaya diketahui oleh masyarakat secara luas.
Kegiatan perencanaan dilaksanakan melalui forum musyawarah pembangunan nagorikelurahan yang output-nya yaitu Daftar Usulan Rencana Kegiatan
DURK. DURK diisi berdasarkan usulan masyarakat dalam musyawarah pembangunan tersebut yang dihadiri selain pemerintahan nagori, juga dihadiri
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Nagori LPMN, Tokoh Masyarakat dan Masyarakat yang disetujui oleh Maujana Nagori, kemudian disampaikan kepada
Camat untuk mendapat pengesahan dan DURK tersebutlah sebagai dokumen kelengkapan untuk pencairan dana serta sebagai acuan dalam tahapan
Justina Nuriati Purba : Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kecamatan Panombeian Panei Kabupaten…, 2008 USU e-Repository © 2008
pelaksanaan dan pemantauan selanjutnya. Sedangkan untuk tingkat kecamatan, dibuat dalam Rencana Kegiatan Biaya Operasional Pembinaan RK-BOP yang
digunakan untuk kegiatan monitoring dan pembinaan oleh Tim Pengelola Kecamatan.
Pelaksanaan kegiatan BPN K, harus benar-benar memperhatikan : Pertama, melibatkan seluruh masyarakat nagori melalui Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Nagori LPMNK sehingga masyarakat ikut berpartisipasi aktif dan merasa ikut memiliki dengan swadaya gotong royong masyarakat berupa uang,
tenaga dan material, Kedua, pelaksanaan kegiatan harus dilakukan dengan tepat waktu, tepat sasaran dan tepat jumlah, Ketiga, penggunaan dana agar dilakukan
secara tertib, efisien dan efektif sesuai yang tercantum dalam DURK secara transparan dan bertanggung jawab, Keempat, pelaksanaan kegiatan dan
penggunaan dana harus dilakukan secara transparan dan dapat dipertanggung jawabkan secara fisik proyek dan administrasi keuangan sesuai dengan ketentuan
dan Kelima, pemerintah nagori bersama-sama dengan masyarakat berkewajiban melakukan pelestarian hasil kegiatan dengan membentuk suatu format tertentu
sesuai dengan keinginan nagori yang dapat berupa Tim Pengelola atau kelompok sejenis.
Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi pelaksanaan program dana BPN K, dapat terlihat dalam gambar sebagai berikut :
Justina Nuriati Purba : Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kecamatan Panombeian Panei Kabupaten…, 2008 USU e-Repository © 2008
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Pelaksanaan Program BPN K Kabupaten Simalungun
TIM PEMBINA KABUPATEN
PEMERINTAHAN NAGORI KELURAHAN
PjOK dan PjAK L P M N K
MUSYAWARAH PEMBANGUNAN NAGORI
KELURAHAN
Keterangan :
Garis Pembinaan Garis Pelaporan
Garis Koordinasi Garis Dukungan Kegiatan
Sumber : Juklak BPN K, BPMN Kabupaten Simalungun 2006
MAUJANA NAGORI
C A M A T KASI PMN
DALWASPOR BUPATI
SIMALUNGUN
Justina Nuriati Purba : Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kecamatan Panombeian Panei Kabupaten…, 2008 USU e-Repository © 2008
2.4. Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan Studi tentang Program