PBB dari tahun ke tahun berkisar Rp 60.000.000,- sd Rp 70.000.000,- dan realisasinya hanya sekitar 30 , sehingga kondisi tersebut menunjukkan adanya
ketidakberdayaan masyarakat. Tentunya penelitian ini bukan untuk mencari siapa yang salah, atau
bagaimana fomat yang paling ideal, namun berangkat dari proses pembangunan yang sejak awal melibatkan kepentingan masyarakat desa yang berperan didalamnya.
Dengan demikian dapat dianalisis karakteristik Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan studi tentang Program Bantuan Pembangunan Nagori Kelurahan BPN K
di Kecamatan Panombeian Panei.
1.2. Perumusan Masalah
Pembangunan yang memberdayakan masyarakat adalah pembangunan yang memberi “ruang” dan kesempatan bagi masyarakat untuk dapat berperan dalam
menggerakkan dan mengerahkan segala sumber daya resources yang dimilikinya, baik sumber daya material maupun non material, terutama sumber daya manusianya
sendiri untuk mandiri Uphoff dalam Cernea, 1988:501. Dengan kata lain masyarakat mempunyai akses dalam pengambilan keputusan sampai pelaksanaan
pembangunan. Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, proses pembangunan yang
memberdayakan masyarakat memiliki makna lebih luas dari model pembangunan
Justina Nuriati Purba : Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kecamatan Panombeian Panei Kabupaten…, 2008 USU e-Repository © 2008
partisipatif, sebagaimana dinyatakan Soetrisno dalam Lasito, 2002:7, sebagai berikut :
Dalam model pemberdayaan, masyarakat tidak hanya aktif berpartisipasi dalam proses pemilikan program, perencanaan dan pelaksanaannya, akan tetapi
mereka juga menguasai dana pelaksanaan program itu. Sementara dalam model partisipasi, keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan hanya sebatas
pada pemilikan, perencanaan dan pelaksanaan, sedangkan pemerintah tetap menguasai dana guna mendukung pelaksanaan program itu.
Dari pembedaan tersebut dapat diartikan bahwa dalam model pemberdayaan, masyarakatlah yang memiliki peran yang besar termasuk pendanaan serta sangat
menentukan bagi arah kegiatan pembangunan, sesuai dengan aspirasi dan perspektif masyarakat, maksudnya tanpa terlalu intervensi struktur pemerintahan yang
cenderung birokratis. Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah penelitian adalah
bagaimana Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan studi tentang Program Bantuan Pembangunan Nagori Kelurahan BPN K di Kecamatan Panombeian Panei?
1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Bertitik tolak dari perumusan masalah yang diajukan diatas, tujuan penelitian ini adalah menganalisis Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan studi tentang
Program Bantuan Pembangunan Nagori Kelurahan BPN K di Kecamatan Panombeian Panei.
Justina Nuriati Purba : Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kecamatan Panombeian Panei Kabupaten…, 2008 USU e-Repository © 2008
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat menguatkan kajian teoritis tentang pemberdayaan masyarakat desa dengan studi tentang Program
BPN K di Kecamatan Panombeian Panei. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan
kepada Pemerintah Kabupaten Simalungun dalam memformulasikan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan desa bottom up planning secara partisipatif,
terdesentralisasi dan bersifat lokalitas.
Justina Nuriati Purba : Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kecamatan Panombeian Panei Kabupaten…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB II TINJAUAN PUSTAKA