BAB III EKSISTENSI PENDIDIKAN
TINGGI ASING DALAM PERUNDANG- UNDANGAN DI BIDANG PENDIDIKAN DI INDONESIA
A. Dasar hukum Pendidikan Tinggi Asing di Indonesia
Indonesia adalah negara hukum
186
“... Dalam konsep negara hukum itu, diidealkan bahwa yang harus dijadikan panglima dalam dinamika kehidupan kenegaraan adalah hukum, bukan politik
ataupun ekonomi. Karena itu, jargon yang biasa digunakan dalam bahasa Inggeris untuk menyebut prinsip Negara Hukum adalah ‘the rule of law, not of man’. Yang
disebut pemerintahan pada pokoknya adalah hukum sebagai sistem, bukan orang per orang yang hanya bertindak sebagai ‘wayang’ dari skenario sistem yang
mengaturnya.” yang oleh karenanya segala tindakan dan
kebijakan Pemerintah harus selalu mengacu pada hukum yang berlaku. Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH mengatakan bahwa :
187
Masuknya pendidikan asing ke suatu negara cross border education merupakan praktik yang jamak terjadi di berbagai negara akhir-akhir, dan ini sering dikaitkan
dengan WTOGATS. Namun sejarah menunjukkan bahwa praktik tersebut sudah terjadi jauh sebelum lahirnya WTO. Di Indonesia misalnya, adanya PERPU No. 481960
tentang Pengawasan Pendidikan Dan Pengajaran Asing membuktikan bahwa praktik cross border education
melalui kehadiran tenaga pengajar asing sudah pernah terjadi. Demikian juga di dalam UU No. 2 tahun 1989 juga sudah mengatur tentang
penyelenggaraan pendidikan asing, yaitu melalui penyelenggaraan pendidikan asing
186
Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 Amandemen III
187
Jimly Asshiddiqie .Gagasan Negara Hukum Indonesia Diakses dari http:jimly.com makalahnamafile57Konsep_Negara_Hukum_Indonesia.pdf pada tangl 14 Sept.2012
Universitas Sumatera Utara
oleh perwakilan negara asing yang dikhususkan untuk warga negara asing
188
dan penyelenggaraan pendidikan asing dalam kerangka kerja sama internasional.
189
Penyelenggaraan cross border education melibatkan berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Oleh karena itu kehadiran aturan perundang-undangan
menjadi sangat penting agar pelaksanaanya tidak menimbulkan permasalahan yang dapat merugikansemua pihak.
Aturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum penyelenggaraan pendidikan asing di Indonesia tersebar di dalam beberapa aturan perundang-undangan
baik dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, dan peraturan menteri. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang SPN telah mengatur tentang
penyenggaraan pendidikan asing di Indonesia, yaitu yang diselenggarakan oleh perwakilan negara asing dan lembaga pendidikan asing. Perwakilan negara asing yang
menyelenggarakan satuan pendidikan di Indonesia diperuntukkan untuk warga Negara asing. dan dalam penyelenggaraanya dapat menggunakan ketentuan yang berlaku di
negara yang bersangkutan atas persetujuan Pemerintah Indonesia. Penyelenggaraan pendidikan asing tersebut tidak termasuk bagian dari SPN.
190
Selain perwakilan negara asing, lembaga pendidikan asing yang terakreditasi atau yang diakui di negaranya dapat menyelenggarakan pendidikan di Indonesia sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan ketentuan bahwa hal tersebut wajib dilaksanakan dalam bentuk bekerjasama dengan lembaga pendidikan di
188
Pasal 54 ayat 2 UU No.2 tahun 1989 tentang SPN
189
Pasal 54 ayat 4 UU No.2 tahun 1989 tentang SPN
190
Pasal 64 UU No. 20 tahun 2003 tentang SPN
Universitas Sumatera Utara
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan mengikutsertakan tenaga pendidik dan pengelola Warga Negara Indonesia.
191
UU No. 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi mengatur secara terpisah tentang penyelenggaraan pendidikan asing dengan kerja sama internasional pendidikan tinggi.
Pasal 50 ayat 1 memberi pengertian kerja sama internasional pendidikan tinggi sebagai proses interaksi dalam pengintegrasian dimensi internasional ke dalam kegiatan
akademik untuk berperan dalam pergaulan internasional tanpa kehilangan nilai-nilai keindonesiaan. Pelaksanaa kerja sama tersebut harus didasarkan pada prinsip kesetaraan
dan saling menghormati dengan mempromosikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan nilai kemanusiaan
192
dimana kerja sama tersebut dapat dilakukan dalam kegiatan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu; pengembangan pusat kajian Indonesia dan
budaya lokal pada perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri; dan pembentukan komunitas ilmiah yang mandiri.
193
Pasal 90 UU No. 12 tahun 2012 mengatur tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh PTA yang menyatakan bahwa:
Kerja sama internasional yang dilakukan sebagai salah satu strategi perguruan tinggi Indonesia dalam meningkatkan kapasitasnya. Hal ini
berarti bahwa bahwa kerjasama internasional tersebut merupakan bagian dari SPN.
194
1. PTA yang menyelenggaranan pendidikan tinggi di Indonesia harus terakreditasi atau diakui di negara asalnya.
191
Pasal 65 UU No. 20 tahun 2003 tentang SPN
192
Pasal 50 ayat 2 UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
193
Pasal 50 ayat 4 UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
194
Pasal 90 UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Universitas Sumatera Utara
2. Penyelenggaran pendidikan tinggi asing hanya dapat dilakukan di daerah tertentu dan untuk jenis dan Program Studi tertentu yang ditetapkan oleh
Pemerintah. 3. Penyelenggaraan pendidikan tinggi asing wajib :
a. Memperoleh izin Pemerintah; b. Berprinsip nirlaba;
c. Bekerja sama dengan perguruan tinggi Indonesia atas izin Pemerintah; d. Mengutamakan Dosen dan tenaga kependidikan warga negara Indonesia;
e.
Mendukung kepentingan nasional; f. Mengikuti Standar Nasional Pendidikan;
g. Mengikuti akreditasi oleh badan akreditasi nasional; dan h. Mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengaturan pendidikan yang berdimensia asing juga diatur di dalam PP No. 66 Tahun 2010 tentang Perubahan PP No.17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, yaitu di dalam Pasal 53A ayat 5 yang memperbolehkan PTN memberikan beasiswa kepada WNA. Ketentuan tersebut tidak menjelaskan apakah
beasiswa tersebut diberikan kepada WNA yang sudah belajar di PTN tersebut seperti beasiswa BKM, Supersemar, PPA atau diberikan kepada warga negara asing untuk
belajar di PTN. Pasal 160 ayat 2 PP No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan mengamanatkan bahwa penyelenggaraan pendidikan oleh perwakilan negara asing di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak diperbolekan diikuti oleh
pererta didik WNI. Selanjutnya di dalam Pasal 161 ayat 2 diatur bahwa lembaga pendidikan asing dapat menyelenggerakan pendidikan tinggi di Indonesia dengan cara
bekerja sama dengan lembaga pendidikan di Indonesia pada tingkat program studi atau
Universitas Sumatera Utara
satuan pendidikan. Selain kerjasama dalam penyelenggaraan pendidikan, pihak asing juga dapat ikut serta dalam kepemilikan program dan satuan pendidikan yang
diselenggarakan secara bersama-sama tersebut atas izin Menteri.
195
Permendiknas No. 66 tahun 2009 tentang Pemberian Izin Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Asing Pada Satuan Pendidikan Formal Dan Nonformal di Indonesia
dengan tegas menyatakan bahwa diberlakukannya Permendiknas tersebut untuk untuk melindungi kepentingan nasional Indonesia khususnya dalam menangkal pengaruh yang
dapat mengganggu pemahaman terhadap ideologi Pancasila, budaya, serta persatuan dan kesatuan bangsa sehubungan dengan keberadaan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan asing di Indonesia. Di dalam Pasal 2 Permendiknas No. 66 tahun 2009 tersebut mengamanatkan
bahwa kehadiran pendidik dan tenaga kependidikan asing di Indonesia bersifar pelengkap yaitu untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
yang belum dapat dipenuhi Indonesia, selain untuk meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Untuk tujuan tersebut, di dalam Pasal 3
Permendiknas tersebut ditetapkan bahwa Pendidik asing wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik dan tenaga kependidikan serta memiliki
kemampuan untuk mendukung perwujudan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik untuk Pendidik pada perguruan tinggi sekurang-kurangnya
doktor dari perguruan tinggi yang terakreditasi dan sesuai dengan bidang ilmu dan program pendidikan yang diampu.
196
195
Dalam pendidikan yang diselenggarakan adalah disiplin agama, maka pertimbangan harus diberikan oleh Menteri Agama Pasal 163 PP No.17 tahun 2010.
Universitas Sumatera Utara
Kepmendiknas No. 234U2000 sebagai peraturan pelaksanan dari PP No. 60
tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Dalam kaitannya dengan pendidikan asing, di dalam peraturan ini diatur bahwa pihak asing dapat ikut serta dalam kepemilikan
lembaga kependidikan di Indonesia.
197
B. Bentuk Penyelenggaraan Pendidikan Asing di Indonesia