Pilihan hukum sebagaimana disampaikan Tim Graewert di atas tidak diterapkan di dalam rejim WTO GATS. Konsep yang justru dipakai adalah unifikasi dan harmonisasi
hukum dimana secara keseluruhan isi perjanjian tersebut menjadi bagian dari sistem hukum nasional negara-negara anggota WTO, dan implementasinya akan diatur melalui
peraturan nasional masing-masing domestic regulation. Hal ini berarti bahwa konsep pendidikan sebagai komoditas mengikat Indonesia yang implementasinya akan diatur
selanjutnya melalui aturan perundang-undangan nasional. Solly Lubis mengatakan bahwa ketergantungan Indonesia yang tinggi pada negara-
negara maju membuat Indonesia harus pragmatis. Dengan perkataan lain bahwa Indonesia tidak bisa mengisolasi diri dari kecenderungan yang terjadi di dunia karena
alasan tidak sesuai dengan konstitusi. Indonesia tidak dapat mengelakkan diri dari lilitan gurita neo liberalisme itu
karena bagaimanapun muluk dan idealnya nilai-nilai yang paradigmatik dalam Pancasila dan UUD kita, namun karena faktor ketergantungan dependancy kita
kepada negara – negara lain amat kuat, maka tidak mungkin strategi politik dapat kita lakukan secara mendasar grounded sesuai dengan nilai nilai ideologis kita,
sehingga dalam beberapa hal kita terpaksa memilih jalan pragmatis, untuk memenuhi kepentingan kita yang mendesak.
14
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rangkaian pemaparan di atas, maka masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaturan pendidikan tinggi sebagai subsistem dari Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia ?
14
Solly Lubis. Paradigma Kebijakan Hukum Pasca Reformasi, dalam rangka ultah ke-80 Prof. Solly Lubis
, Jakarta: PT.Soefmedia, 2010, hal 72
Universitas Sumatera Utara
2. Bagaimana eksistensi pendidikan tinggi asing dalam perundang-undangan di bidang pendidikan di Indonesia ?
3. Bagaimana dampak GATS terhadap pengaturan pendidikan tinggi di Indonesia ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui tentang pengaturan pendidikan tinggi sebagai sub Sistem
dari Sistem pendidikan nasional. 2. Untuk mengetahui eksistensi pendidikan tinggi asing dalam aturan perundang-
undangan di Indonesia. 3. Untuk mengetahui dampak GATS terhadap pengaturan pendidikan tinggi di
Indonesia
D. Manfaat Penelitian
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk kajian selanjutnya dalam menempatkan pendidikan tinggi Indonesia
dari pespektif layanan publik dan komoditas menurut aturan perundang-undangan yang berlaku.
Secara praktis, hasil penelitian ini dapat dipergunakan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah dalam membuat kebijakan dan aturan hukum di bidang pendidikan tinggi, dan
oleh DPR atau DPRD dalam merumuskan undang-undang atau peraturan daerah dalam bidang pendidikan tinggi . Hasil penelitian ini juga akan dapat dimanfaatkan oleh para
penyelengga dan satuan pendidikan tinggi dalam merumuskan kebijakan-kebijakannya
Universitas Sumatera Utara
dalam penyelenggaraan dan pengelolaan perguruan tinggi secara umum, dan dalam menjalin kerjasama dalam bidang pendidikan tinggi dengan pihak asing secara khusus.
E. Keaslian Penelitian
Sesuai dengan hasil penelusuran yang dilakukan Penulis di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, dan melalui Internet, tidak ditemukan penelitian dengan
judul atau kajian yang sama. Namun demikian, ditemukan beberapa penelitian yang membahas tentang pendidikan tinggi dalam hubungannya dengan WTO GATS:
1. Que Anh Dang, mahasiswa magister bisnis di Copenhagen Business School, dengan judul tesis Internationalisation of Higher Education in China and
Vietnam: From Importers of Education to Partners In Cooperation . Penelitian
ini membahas tentang : a. Alasan China dan Vietnam melaksanakan internasionalisasi pendidikan
tinggi, b. Perbedaan strategi yang dilaksanakan China dan Vietnam dalam
internasionalisasi pendidikan tinggi c. Cakupan dampak WTOGATS terhadap pelaksanaan dan kebijakan cross
border education di China dan Vietnam.
2. Aleš Vlk, mahasiswa doktoral di Universiteit Twente, dengan judul desertasi Higher Education And GATS. Regulatory Consequences and Stakeholders’
Responses .” Penelitian ini membahas tentang :
a. Pengaruh GATS terhadap legislasi pendidikan tinggi
Universitas Sumatera Utara
b. Posisi dan pengaruh para pemangku kepentingan dalam negosiasi GATS pada bidang pendidikan tinggi
c. Faktor-faktor yang relevan memberi dampak pada kapasitas negara dalam bidang pendidikan tinggi
3. Nasir Karim, mahasiswa doktoral jurusan Manajemen pada Qurtuba University of Science Information Technology
, Korea Selatan dengan judul thesis Managing Higher Education In Pakistan Under GATS Environment.
Penelitian ini membahas tentang bagaimana pengelolaan pendidikan tinggi di Pakistan
dalam kerangka GATS. 4. Cibele Cessa, mahasiswa Magister Universiteit Van Amsterdam, dengan judul
tesis Internationalisation of Higher Education in Brazil: The debate on GATS and Other International Cooperation Initiatives”
Tesis ini membahas tentang : a. Pihak-pihak yang terlibat dalam Sistem pendidikan tinggi Brazil dalam
internasionalisasi pendidikan tinggi khususnya dalam komitmen yang diberikan di dalam GATS.
b. Alasan-alasan dan kepentingan yang mendorong Brazil lebih memilih kerja sama Internasional daripada GATS
c. Alasan para pihak Non Government tidak setuju dengan kerjasama internasional pendidikan tinggi.
Ditinjau dari bidang ilmu dan objek kajian yang dibahas pada penelitian-penelitian di atas tidak terdapat kesamaan dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini.
Semua pendapat yang dikutip dari berbagai sumber dalam penelitian ini telah
Universitas Sumatera Utara
dicantumkan sumber dan nama penulisnya sebagaimana mestinya. Dengan demikian, keaslian penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
F. Kerangka Teori dan Kerangka Konseptual 1. Kerangka teori