Alat Pengumpulan Data Analisis Data Pengertian Kontrak Konstuksi

2 Bahan hukum sekunder, yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti: hasil-hasil penelitian, karya ilmiah dari kalangan hukum yang berkaitan dengan tanggung jawab Kuasa Pengguna Anggaran KPA atas perubahan teknis pekerjaan pasca penandatanganan kontrak dalam pengadaan barangjasa pemerintah. 3 Bahan tertier penunjang di luar bidang hukum seperti kamus ensiklopedia atau majalah yang berkaitan dengan tanggung jawab kuasa pengguna anggaran atas perubahan teknis pekerjaan pasca penandatanganan kontrak dalam pengadaan barangjasa pemerintah. b. Penelitian Lapangan field research untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan tanggung jawab Kuasa Pengguna Anggaran KPA atas perubahan teknis pekerjaan pasca penandatanganan kontrak dalam pengadaan barangjasa pemerintah, dengan melakukan wawancara kepada informan sebanyak 5 lima orang terdiri dari: 1 Pejabat yang pernah sebagai Kuasa Pengguna Anggaran KPA, sebanyak 1 satu orang. 2 Pejabat yang pernah sebagai Panitia Pengadaan untuk perencanaan konstruksi sebanyak 1 satu orang 3 Pejabat yang pernah sebagai Panitia Pengadaan untuk pelaksanaan konstruksi sebanyak 1 satu orang 4 Pejabat yang pernah sebagai Panitia Pengadaan untuk pengawasan konstruksi sebanyak 1 satu orang 5 Pejabat yang pernah sebagai Pejabat Pembuat Komitmen PPK, sebanyak 1 satu orang.

3. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah: a. Studi Dokumen, untuk mengumpulkan data sekunder guna dipelajari kaitannya dengan permasalahan yang diajukan. Data ini diperoleh dengan mempelajari buku-buku, hasil penelitian dan dokumen-dokumen perundang-undangan yang terkait tanggung jawab Kuasa Pengguna Anggaran KPA atas perubahan teknis pekerjaan pasca penandatanganan kontrak dalam pengadaan barangjasa pemerintah. b. Wawancara, dilakukan kepada informan yang telah ditetapkan yang terlebih dahulu dibuat pedoman wawancara dengan sistematika berdasarkan pokok bahasan yaitu tanggung jawab Kuasa Pengguna Anggaran KPA atas perubahan teknis pekerjaan pasca penandatanganan kontrak dalam pengadaan barangjasa pemerintah.

4. Analisis Data

Analisis data penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis kualitatif, sehingga hasil analisis ditentukan berdasarkan uraian-uraian fakta di lapangan tentang kasus-kasus dalam bidang pengadaan barang dan jasa pemerintah dalam perjanjian pemborongan pekerjaan yang telah dikeluarkan kontrak kerja serta permasalahan hukumyang timbul dari sesuatu hal yang menyangkut dengan pekerjaan yang dilaksanakan untuk memperkuat argumentasi yang dapat dijadikan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Sebagaimana layaknya pelaksanaan jenis deskriptif, penelitian ini pada dasarnya tidak hanya terbatas pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interprestasi data yang dikumpulkan.

BAB II KETENTUAN PENGADAAN BARANGJASA PEMERINTAH DALAM

BIDANG KONTRAK KONSTRUKSI A. Tinjauan Tentang Kontrak Kontruksi

1. Pengertian Kontrak Konstuksi

Istilah kontrak kerja konstruksi merupakan terjemahan dari construction. Kontrak kerja konstruksi merupakan kontrak yang dikenal dalam pelaksanaan konstruksi bangunan, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta. Dalam Pasal 1 ayat 5 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi disebutkan kontrak kerja konstruksi adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi. Dokumen merupakan surat-surat yang berkaitan dengan kegiatan konstruksi merupakan susunan model, letak dari suatu bangunan. Dokumen-dokumen yang berkaitan erat dengan kontrak konstruksi. meliputi: 41 1. surat perjanjian yang ditandatangani oleh pengguna jasa dan penyedia jasa; 2. dokumen lelang, yaitu dokumen yang disusun oleh pengguna jasa yang merupakan dasar bagi penyedia jasa untuk menyusun usulan atau penawaran untuk pelaksanaan tugas yang berisi lingkup tugas dan persyaratannya umum dan khusus, teknis dan administraif, kondisi kontrak; 3. usulan atau penawaran. yaitu dokumen yang disusun oleh penyedia jasa berdasarkan dokumen lelang yang berisi melote, harga penawaran, jadwal waktu, dan sumber daya; 41 Salim H.S., Perkembangan Hukum Kontrak Innominaat di Indonesia, Jakarta : Sinar Grafika, 2004, hal. 90. Ahmad Feri Tanjung : Tanggung Jawab Hukum Kuasa Pengguna Anggaran Atas Perubahan Teknis Pekerjaan Pasca Penandatanganan Surat Perjanjian Kontrak Pelelangan Pengadaan Barang Dan Jasa, 2009 4. berita acara yang berisi kesepakatan antara pengguna jasa dan penyedia jasa selama proses evaluasi usulan atau penawaran oleh pengguna jasa antara lain klarifikasi atas hal-hal yang menimbulkan keraguan; 5. surat pernyataan dari pengguna jasa menyatakan menerima atau menyetujui usulan atau penawaran dari penyedia jasa; 6. surat pernyataan dan penyedia jasa yang menyatakan kesanggupan untuk melaksanakan pekerjaan. Hubungan hukum merupakan hubungan antara pengguna jasa dan penyedia jasa yang menimbulkan akibat hukum dalam bidang konstruksi. Akibat hukum, yaitu timbulnya hak dan kewajiban diantara para pihak. Momentum timbulnya akibat itu adalah sejak ditandatangani kontrak konstruksi oleh pengguna jasa dan penyedia jasa. Dengan demikian, dapat dikemukakan unsur-unsur yang harus ada dalam kontrak konstruksi yaitu : a. Adanya subjek yaitu pengguna jasa dan dan penyedia jasa, b. Adanya objek, yaitu konstruksi. c. Adanya dokumen yang mengatur hubungan antara pengguna jasa dan penyedia jasa. Di dalam Blacklaws Dictionary: 42 “Contract construction, is: Type of contract in which plans and specification for construction are made a part of the contract itself and commonly it secured by performance and payment bonds to protect both subcontractor and party for whom building is being constructed.” Artinya, kontrak konstruksi adalah suatu tipe perjanjian atau kontrak yang merencanakan dan khusus untuk konstruksi yang dibuat menjadi bagian dari perjanjian itu sendiri. Kontrak konstruksi itu pada umumnya melindungi kedua subkontraktor dan para pihak sebagai pemilik bangunan sebagai dasar dari perjanjian tersebut. 42 Salim H.S., Perkembangan Hukum Kontrak Innominaat di Indonesia, Jakarta : Sinar Grafika, 2004, hal. 91. Unsur-unsur kontrak konstruksi yang tercantum dalam definisi di atas adalah: adanya kontrak, perencanaan, pembangunan dan melindungi subkontraktor dan pemilik bangunan.

2. Dasar Hukum Kontrak Konstruksi

Dokumen yang terkait

Perjanjian Pengadaan Barang Informasi Teknologi (IT) Antara CV. Dhymas Com dengan PT. Gapura Angkasa Dalam Pelaksanaannya.

2 70 104

Tanggung Jawab Hukum Pemborong Terhadap Pemerintah dalam Kontrak Pengadaan varang/Jasa Pemerintah (Studi Kasus Pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan)

4 71 82

Tanggung Jawab Perusahaan Penerbangan Terhadap Orang Dan Barang Dalam Pengangkutan Udara Ditinjau Dari Undang-Undang No. 1 Tahun 2009

3 143 98

Analisis Hukum terhadap Peranan dan Tanggung Jawab Komisaris Independen dalam Perseroan Terbuka (Studi pada PT. Toba Pulp Lestari Tbk)

0 54 125

Perjanjian Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah (Studi Di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara)

4 85 130

Tinjauan Hukum Pembatalan Akta Perjanjian Kerjasama Pengadaan Barang Atas Dasar Wanprestasi (Studi PT.TNC)

3 102 129

Analisis Yuridis Terhadap Tugas Dan Tanggung Jawab Notaris Sebelum Dan Sesudah Perseroan Terbatas Listing Di Pasar Modal

4 67 125

Perjanjian Pengadaan Barang Dan Jasa Untuk Peningkatan Jalan Kereta Api Perlanaan – Gunung Bayu Antara Satuan Kerja Pengembangan Perkeretaapian Sumatera Utara dan PT. Wahana Adidaya Pertiwi

0 70 102

Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Di Bidang Konstruksi (Studi Kasus Kementrian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Satuan Kerja Wilayah I Provinsi Sumatera Utara)

4 85 54

Tanggung Jawab Kuasa Pengguna Anggaran Terhadap Keuangan Negara Dalam Proses Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (Studi Kasus Pengadaan Alat Kesehatan di RSU dr.F.L.Tobing Sibolga)

0 0 16