yang lebih besar dari satu, jumlah uang beredar bersifat elastis terhadap inflasi. Dari hasil pengujian terhadap nilai t-statistik diperoleh nilai 5,600
yang lebih besar dibandingkan dengan t-tabel 1 =2,518 . Hal ini berarti bahwa variabel jumlah uang beredar berpengaruh signifikan terhadap inflasi
Indonesia. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Devi 2006 dan Hamzah 2006 bahwa jumlah uang beredar mempunyai hubungan positif
dan berpengaruh secara signifikan terhadap inflasi. Dan hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis bahwa jumlah uang beredar berpengaruh positif
terhadap inflasi.
4.4. Uji Asumsi Klasik a. Multikolinieritas
Sebagaimana ditulis di depan bahwa pada model ini tidak terdapat multikolinieritas. Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai R
2
INF
t
,BPP
t
- BPP
t-1
, INV
t
- INV
t-1
, JUB
t
- JUB
t – 1
= 0,6823 lebih besar dibandingkan dengan nilai R
2
dalam regresi parsial, R
2
BPP
t
- BPP
t-1
=fINV
t
- INV
t-1
, JUB
t
- JUB
t – 1
= 0,5874, R
2
INV
t
- INV
t-1
= fBPP
t
- BPP
t-1
, JUB
t
- JUB
t – 1
= 0,0439 , R
2
JUB
t
- JUB
t – 1
= fBPP
t
- BPP
t-1
, INV
t
- INV
t-1
= 0,5981. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam model empiris INF
t
= fBPP
t
- BPP
t-1
, INV
t
- INV
t-1
, JUB
t
- JUB
t – 1
tidak ditemukan adanya multikolinieritas.
66
b. Autokorelasi
Melalui Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test dari program eviews 5.1. diketahui bahwa nilai ObsR-squared x
2
hitung=1,4668 x
2
tabel = 28,9 . Atau nilai probability = 0,48 0,05 sehingga dalam model regresi tidak terdapat
autokorelasi. Selain itu, untuk mengetahui adanya autokorelasi juga bisa menggunakan
Durbin- Watson d test. Nilai distribusi tabel DW dimana jumlah variabel bebas = 3, observasi n = 22, d
L
=0,83, d
U
= 1,40 . Dari hasil regresi model, diperoleh nilai DW- stat = 1,578 berada diantara d
L
dan 4 - d
U,
sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model yang diestimasi tidak terdapat autokorelasi.
67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil estimasi menunjukkan bahwa secara bersama- sama variabel belanja
pegawai pemerintah, investasi dan jumlah uang beredar berpengaruh signifikan terhadap inflasi.
2. Hasil analisis menunjukkan bahwa belanja pegawai pemerintah mempunyai
hubungan negatif dan signifikan terhadap inflasi. Hal ini dapat ditunjukkan dari besaran belanja pegawai pemerintah yang merupakan bagian kecil dari total
pengeluaran pemerintah dalam APBN dan belanja pegawai ini hanya dinikmati oleh sekitar empat juta orang dari penduduk Indonesia yang berprofesi sebagai
PNS. 3.
Investasi mempunyai hubungan negatif dan signifikan terhadap inflasi. Dari investasi langsung luar negeri yang masuk ke Indonesia dalam bentuk FDI
mengalami fluktuasi yang tajam selama kurun waktu penelitian. Kondisi politik dan perekonomian Indonesia sangat berpengaruh terhadap FDI. Diperlukan
situasi yang kondusif untuk perkembangan investasi di Indonesia.
68 67