Uang kartal ditambah uang giral disebut M1, sedangkan M2 adalah M1 ditambah uang kuasi.
Pengaturan jumlah uang beredar dalam masyarakat dilakukan melalui kebijakan moneter yang sejalan dengan perkembangan seluruh sektor ekonomi.
Dengan mengatur pertambahan jumlah uang beredar di masyarakat, otoritas moneter akan dapat mempengaruhi nilai uang dan suku bunga sedemikian rupa sehingga
perkembangannya akan mampu mendorong perekonomian ke arah yang diinginkan sesuai dengan tujuan pembangunan nasional.
2.4.3. Teori Kuantitas Uang
Fisher dalam Waluyo 2004 dalam teorinya mengenai kuantitas uang menyatakan bahwa aspek moneter adalah faktor yang mempunyai arti penting dalam
proses terjadinya inflasi. Teori permintaan uang menurut Fisher memandang uang sebagai alat pertukaran. Menurut Fisher apabila terjadi transaksi diantara penjual dan
pembeli maka terjadi pertukaran antara uang dengan barang jasa, sehingga nilai dari uang yang ditukarkan pastilah sama dengan nilai barang jasa yang ditukarkan. Teori
kuantitas uang Fisher adalah sebagai berikut : M V = P T .............................................................................................................. 2.1
Dimana: 20
M = money penawaran uang, jumlah uang beredar
V = velocity of money kecepatan perputaran uang
P = price harga barang dan jasa
T = volume transaksi
Dalam setiap transaksi selalu ada pembeli dan penjual. Jumlah uang yang dibayarkan pembeli harus sama dengan jumlah uang yang diterima penjual. Hal ini
berlaku pula untuk seluruh perekonomian dalam suatu periode tertentu, yaitu nilai barang dan jasa yang dibeli harus sama dengan nilai barang dan jasa yang dijual.
Nilai barang yang dijual harus sama dengan nilai volume transaksi dikalikan dengan harga rata-rata dari barang tersebut P. Di sisi lain, nilai dari barang yang
ditransaksikan ini harus sama pula dengan volume uang yang ada pada masyarakat M dikalikan frekuensi rata-rata perputaran uang dalam periode tersebut V.
Berdasarkan teori ini jumlah uang yang beredar dalam suatu perekonomian menentukan nilai uang, sementara pertumbuhan jumlah uang beredar merupakan
sebab utama terjadinya inflasi.
2.4.4. Teori Netralitas Uang
Milton Friedman, tokoh moneteris dari Chicago mengatakan teori mengenai netralitas uang money doesn’t matter. Uang tidak mempengaruhi roda
perekonomian. Terdapat dua kelompok besar dari para filosof uang yang tidak percaya pada pentingnya arus dana cash flow dalam menggerakkan roda usaha.
Kelompok yang satu percaya bahwa uang bisa mempengaruhi gerak roda 21
perekonomian jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang pengaruh uang akan netral. Mazhab yang satu lagi, yang paling banyak ditelan logikanya, mengatakan,
dalam jangka pendek pun uang tidak berpengaruh. Dalam literatur ekonomi, hipotesis tentang netralitas uang money neutrality
lebih banyak digaungkan oleh ekonom dari aliran klasik. Walaupun aliran klasik tetap bersikukuh bahwa hipotesis ini berlaku baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang, terdapat konsensus di antara semua aliran ekonomi bahwa money neutrality adalah fenomena jangka panjang.
Adanya peningkatan peredaran uang dan aktivitas di sektor keuangan tidak lagi berkaitan dengan sektor riil. Di sinilah netralitas uang berlaku, kelebihan uang
tidak mampu menggerakkan sektor riil.
2.4.5. Pengaturan Jumlah Uang beredar