dipertegas kembali pada huruf c yang mennetapkan bahwa setiap anak yang dirampas kebebasannya harus diperlakukan manusiawi dan menghormati
martabat manusia yang melekat, dan dalam suatu cara dan mengingat akan kebutuhan-kebutuhan orang pada umurnya.
36
2. Kerangka Konsepsi
Konsep merupakan alat yang dipakai oleh hukum disamping yang lain-lain, seperti asas dan standar. Oleh karena itu kebutuhan untuk membentuk konsep
merupakan salah satu sari hal-hal yang dirasakan pentingnya dalam hukum. Konsep adalah suatu konstruksi mental, yaitu sesuatu yang dihasilkan oleh suatu proses yang
berjalan dalam fikiran penelitian untuk keperluan analitis.
37
Kerangka konsepsional mengungkapkan beberapa konsepsi atau pengertian yang akan dipergunakan untuk
sebagai dasar penelitian hukum.
38
Suatu konsep atau kerangka konsepsional pada hakekatnya merupakan suatu pengaruh atau pedoman yang lebih konkrit daripada kerangka teoritis yang seringkali
masih bersifat abstrak. Namun demikian, suatu kerangka konsepsional belaka kadang-kadang dirasakan masih juga abstrak, sehingga diperlukan defenisi-defenisi
operasional yang akan dapat dijadikan pegangan konkrit didalam proses penelitian. Konsep atau pengertian merupakan unsur pokok dari suatu penelitian, jika
masalah dan kerangka konsep teoritisnya telah jelas, biasanya sudah diketahui pula fakta mengenai gejala-gejala yang menjadi pokok perhatian, dan suatu konsep
36
Lihat Pasal 37 Konvenan Hukum Anak.
37
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Bandung : Aditya Bakti, 1996, hlm. 306.
38
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995, hlm. 7.
Jonner Manik : Perlindungan Terhadap Narapidana Anak Ditinjau Dari Undang-Undang Pemasyarakatan Nomor 12 Tahun 1995, 2009
sebenarnya adalah defenisi secara singkat dari apa yang diamati, konsep menentukan antara variabel yang ingin menetukan adanya hubungan empiris.
39
Pentingnya defenisi oerasional adalah untuk menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran mendua dubius dari suatu istilah yang dipakai.
Oleh karena itu dalam penelitian ini didefinisikan beberapa konsep dasar agar secara operasional diperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan yang telah
ditentukan, yaitu: 1.
Perlindungan anak adalah suatu usaha yang mengadakan kondisi dimana anak dapat melaksanakan hak dan kewajibannya. Sedangkan menurut Shanty
Dellyana, perlindungan anak adalah suatu usaha mengadakan kondisi yang melindungi anak dapat melaksanakan hak dan kewajibannya dan harus
diusahakan dalam berbagai bidang kehidupan bernegara dan bermasyarakat. 2.
Irma Setyowati Soemitri membedakan 2 dua pengertian perlindungan anak, yaitu:
a. Perlindungan anak bersifat yuridis yang meliputi bidang hukum publik
dan bidang hukum perdata. b.
Perlindungan anak bersifat non yuridis yang meliputi bidang sosial, bidang kesehatan, bidang pendidikan.
40
39
Koentjorodiningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : Gramedia Pustaka, 1997, hlm. 21.
40
Irma Setyowati Soemitro, Aspek Hukum Perlindungan Anak, Jakarta : Bumi Aksara, 1990, hlm. 13.
Jonner Manik : Perlindungan Terhadap Narapidana Anak Ditinjau Dari Undang-Undang Pemasyarakatan Nomor 12 Tahun 1995, 2009
3. Narapidana anak adalah anak yang bersalah dan ditempatkan pembinaannya
di Lembaga Pemasyarakatan Anak, dipisah-pisahkan sesuai dengan status mereka masing-masing yaitu Anak Pidana, Anak Negara, dan Anak Sipil.
41
4. Lembaga Pemasyarakatan suatu instansi yang memberikan pembinaan agar
tercapainya suatu sistem pemasyarakatan berupa satu rangkaian kesatuan penegakan hukum pidana, oleh karena itu pelaksanaannya tidak dapat
dipisahkan dari pengembangan konsepsi umum mengenai pemidanaan.
42
G. Metode Penelitian