Petugas Lembaga Pemasyarakatan Anak

dalam PP tersebut harus dicantumkan hal yang menyangkut institusi, kualifikasi petugas, dan fasilitas minimum yang harus ada dalam institusi tersebut. Tidak berlebihan kiranya apabila dikemukan bahwa untuk menarik dan memelihara petugas Lapas Anak dan Pembimbing Kemasyarakatan yang kompeten maka perlu diambil langkah-langkah guna memperhatikan kesejahteraannya. Hal itu antara lain dengan rnemperjuangkan agar pekerjaan pemasyarakatan dikatagorikan sebagai jabatan fungsional. Disamping itu petugas medisparamedis, guru dan instruktur keterampilan diberikan akses dan kesempatan yang luas untuk dibina secara teknis sebagai pejabat fungsional oleh intansi terkait. Hal ini perlu dilakukan kerjasama yang intens dengan Departemen Kesehatan bagi petugas medisparamedis, Departemen Pendidikan Nasional bagi petugas guru dan Departemen Tenaga Kerja bagi petugas instruktur keterampilan.

C. Petugas Lembaga Pemasyarakatan Anak

Sehubungan dengan adanya 10 sepuluh prinsip pemasyarakatan, mak adikenal juga adanya 10 sepuluh wajib Petugas Pemasyarakatan, yaitu : 1 Menjunjung tinggi hak-hak Warga Binaan Pemasyarakatan. 2 Bersikap welas asih dan tidak sekali-kali menyakiti warga Binaan Pemasyarakatan. 3 Berlaku adil terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan. 4 Menjaga rahasia pribadi Warga Binaan Pemasyarakatan. 5 Memperhatikan keluhan Warga Binaan Pemasyarakatan. 6 Menjaga rasa keadilan masyarakat. 7 Menjaga kehormatan diri dan menjadi teladan dalam sikap dan perilaku. 8 Waspada dan peka terhadap kemungkinan adanya ancaman dan gangguan keamanan. 9 Bersikap sopan tetapi tegas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jonner Manik : Perlindungan Terhadap Narapidana Anak Ditinjau Dari Undang-Undang Pemasyarakatan Nomor 12 Tahun 1995, 2009 10 Menjaga keseimbangan kepentingan pembinaan dan keamanan. 118 Berdasarkan pengamatan di lapangan diperoleh data bahwa jumlah WBP di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Anak Medan yaitu 866 delapan ratus enam puluh enam orang dengan perincian narapidana sebanyak 382 tiga ratus delapan puluh dua orang dan tahanan sebanyak 484 empat ratus delapan puluh empat orang. Tabel 3.1 Data Penghuni Klas II A Anak Medan Berdasarkan Klasifikasi Penghuni pada Maret 2009 No Klasifikasi Penghuni Jumlah Keterangan 1 Narapidana : B I BII a B II b B III s 278 97 - 7 Hukuman 01 tahun Hukuman 03 Bulan sd 01 tahun Hukuman 01 hari sd 03 bulan Hukuman pengganti denda Total : 382 2 Tahanan : A I A II A III A IV A V 35 239 190 19 1 Total : 484 Sumber : Bagian Registrasi Klas II A Anak Medan Pada Maret 2009 Tabel 3.2 Data Penghuni Klas II A Anak Medan Berdasarkan Usia pada Maret 2009 No Usia Jumlah Jumlah Keseluruhan 1 2 18 tahun 18 sd 21 tahun 453 orang 413 orang 866 orang Sumber : Bagian Registrasi Klas II A Anak Medan Pada Maret 2009 118 Maidin Gultom, Op-Cit., hlm 136 Jonner Manik : Perlindungan Terhadap Narapidana Anak Ditinjau Dari Undang-Undang Pemasyarakatan Nomor 12 Tahun 1995, 2009 Sedangkan data penghuni Klas II A Anak Medan berdasarkan tindak pidana yang telah dilakukan peneliti di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Anak Medan dapat di lihat pada Tabel 3 di bawah ini. Tabel 3.3 Data Penghuni Klas II A Anak Medan Berdasarkan Tindak Pidana pada Maret 2009 No Tindak Pidana Jumlah Jumlah Keseluruhan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Narkoba Pembunuhan Pencurian Perampokan Penganiayaan Perkelahian Kesusilaan Penipuan Penggelapan Pemerasan Pemalsuan Perjudian Lalu Lintas Senjata Tajam Ketertiban Umum Penadahan Ilegal Loging KDRT Penculikan Pembakaran 349 orang 18 orang 243 orang 49 orang 22 orang - 92 orang 12 orang 18 orang 3 orang 5 orang 11 orang 12 orang 5 orang 10 orang 10 orang - - 7 orang - 866 orang Sumber : Bagian Registrasi Klas II A Anak Medan Pada Maret 2009 Hambatan dalam melakukan pembinaan narapidana adalah kurangnya Sumber Daya Manusia yang benar-benar profesional. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa petugas Lembaga Pemasyarakatan Anak lebih dominan yang berpendidikanlulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, seperti lulusan SMPS, SMA SMU, SMEA, dan lain-lain yang setingkat. Yang berpendidikan Sarjana Muda dan Jonner Manik : Perlindungan Terhadap Narapidana Anak Ditinjau Dari Undang-Undang Pemasyarakatan Nomor 12 Tahun 1995, 2009 Sarjana, hanya terdapat beberapa orang. Pendidikan yang diemban petugas Pemasyarakatan Anak berpengaruh dalam pemahaman perlindungan anak. Berdasarkan data di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Anak Medan diperoleh data tentang jumlah pegawai sebanyak 80 delapan puluh orang. Yang sedang mengikuti Program S2 sebanyak 7 tujuh orang, 1 satu orang pegawai detaser ke Rutan Tanjung Pura, alumni AKIP sebanyak 3 tiga orang. Tabel 3.4 Data Petugas Klas II A Anak Medan Berdasarkan Pejabat Struktural pada Maret 2009 No Pejabat Struktural Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Kalapas Anak Kasub. Bag. TU Kasi Binadik Kasi Keg. Kerja Kasi Adm. Kamtib Ka. KPLP Karus KepegawaianKeuangan Karus Umum Kasubsi Registrasi Kasubsi Bimpas Kasubsi Bimbingan Kerja Kasubsi Sarana Kerja Kasubsi PelaporanTata Tertib Kasubsi Keamanan 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang - 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang Total : 13 orang Sumber : Bagian Tata Usaha Klas II A Anak Medan Pada Maret 2009 Berdasarkan Tabel 4 di atas diperoleh gambaran pejabat sturuktural di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Anak Medan Pada Maret 2009 sebanyak 13 tiga belas orang. Jonner Manik : Perlindungan Terhadap Narapidana Anak Ditinjau Dari Undang-Undang Pemasyarakatan Nomor 12 Tahun 1995, 2009 Tabel 3.5 Data Petugas Klas II A Anak Medan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pada Maret 2009 No Pejabat Struktural Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 SD SMP SMA D3 S1 S2 S3 - 2 orang 53 orang 2 orang 21 orang 2 orang - Total : 80 Sumber : Bagian Tata Usaha Klas II A Anak Medan Pada Maret 2009 Tabel 3.6 Data Petugas Klas II A Anak Medan Berdasarkan Tingkat Golongan pada Maret 2009 No Tingkat Golongan Jumlah 1 2 3 4 I II III IV - 44 orang 35 orang 1 orang Total : 80 Sumber : Bagian Tata Usaha Klas II A Anak Medan Pada Maret 2009 Pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan peradilan pidana anak, kesejahteraan anak dan peraturan lain yang berkaitan. Pendidikan yang di emban juga mempengaruhi tingkat kemampuan untuk melahirkan ide-ide atau kebijakan yang diambil dalam rangka perlindungan anak, terutama apabila peraturan perundang-undangan tidak menentukan secara tegas atau sama sekali tidak mengatur hal-hal tertentu. Kemampuan melakukan pendekatan Jonner Manik : Perlindungan Terhadap Narapidana Anak Ditinjau Dari Undang-Undang Pemasyarakatan Nomor 12 Tahun 1995, 2009 terhadap Narapidana Anak dalam merubah mental dan perilakunya melalui pembinaan dipengaruhi tingkat pendidikan yang diemban petugas. Bila Sumber Daya Manusia tidak diperhatikan, maka menimbulkan dampak negatif yang dapat menciptakan narapidana bukan semakin baik, tetapi menjadi anak yang siap melakukan tindak pidana lagi setelah menjalani pidananya di Lembaga Pemasyarakatan Anak. Diperlukan pendidikan khusus bagi petugas Lembaga Pemasyarakatan Anak, memberikan kesempatan untuk mengikuti penataran dan kursus-kursus singkat, sehingga perlu dijalin kerjasama dengan institusi terkait baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta, seperti Lembaga Swadaya Masyarakat, perguruan tinggi, perusahaan, dan lain-lain, sepanjang ada kaitannya dengan pembinaan Narapidana Anak.

D. Anak Didik Pemasyarakatan dan Hak-Haknya

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hak Asasi Manusia Terhadap Narapidana Sebagai Warga Binaan Pemasyarakatan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan (Studi di LAPAS Labuhan Ruku)

1 87 162

Akuntabilitas Tim Pengamat Pemasyarakatan (Tpp) Pada Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Dalam Prespektif Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2 75 143

Perlindungan HUkum Terhadap Petugas Pemasyarakatan Di Dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

1 82 146

PEMBINAAN NARAPIDANA LAKI LAKI DAN WANITA DALAM SATU LEMBAGA PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA YOGYAKARTA DITINJAU DARI UNDANG UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN

0 7 79

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLATEN DITINJAU DARI UNDANG – UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995.

0 3 12

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLATEN DITINJAU DARI UNDANG – UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995.

0 4 12

PENUTUP PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLATEN DITINJAU DARI UNDANG – UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995.

0 4 6

ANALISIS KEDUDUKAN HUKUM NARAPIDANA PENDERITA HIVAIDS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA PANGKALPINANG SKRIPSI

0 0 15

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KUTOARJO DITINJAU DARI UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI

0 0 13

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KUTOARJO DITINJAU DARI UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI

0 0 13