yang lainnya. Kelurahan yang paling banyak jumlah penduduknya adalah Kelurahan Bandar Utama yakni sebanyak 5.243 jiwa 18,83 , kemudian diikuti oleh
Kelurahan Rambung yakni sebanyak 4.847 jiwa 17,41 , selanjutnya disusul oleh Kelurahan Badak Bejuang yakni sebanyak 4.744 jiwa 17,04 . Berikutnya adalah
Kelurahan Pasar Gambir yakni sebanyak 3.763 jiwa 13,52 , disusul oleh Kelurahan Tebing Tinggi Lama yakni sebanyak 3.639 jiwa 13,07 , seterusnya
adalah Kelurahan Mandailing yakni sebanyak 3.237 jiwa 11,63 . Sedangkan Kelurahan yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah Kelurahan Pasar Baru
yakni sebanyak 2.366 jiwa 8,50 . Hal ini menunjukkan bahwa luas wilayah mempengaruhi jumlah penduduk yang mendiaminya, artinya semakin luas wilayah
yang dijadikan tempat bermukim maka semakin banyak pula penduduk yang akan menempati wilayah tersebut.
4.4.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Etnis atau Suku Bangsa
Etnis atau pun suku yang mendiami wilayah Kecamatan Tebing Tinggi Kota sangat beragam jenisnya, untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada berikut ini :
Tabel 13. Jumlah Penduduk Berdasarkan EtnisSuku Bangsa
No. Etnis
Jumlah jiwa Persentase
1. JawaSundaBanten 4.620
16,60 2.
Batak Tapanuli, Mandailing, Karo 6.999
25,14 3. Melayu
2.320 8,33
4. TionghoaChina 9.064
32,56 5. Minang
3.916 14,07
6. Lain-lain
920 3,30
Total 27.839
100,00
Sumber : Kantor Camat Tebing Tinggi Kota 2007
Sri Imbang Jaya Putra: Analisis Pemberdayaan Dan Kualitas Sumberdaya Aparatur Serta Pengaruhnya Terhadap Efektivitas Organisasi Di Kecamatan Tebing Tinggi Kota, 2008.
USU e-Repository © 2008
Berdasarkan tabel 13 tersebut dapat kita lihat jumlah penduduk menurut suku atau etnisnya. Secara mayoritas etnis yang paling banyak mendiami wilayah
Kecamatan Tebing Tinggi Kota ini adalah bersuku Tionghoa atau China yakni sebanyak 9.064 jiwa 32,56. Kemudian diikuti oleh penduduk yang bersuku
bangsa Batak seperti Tapanuli, Mandailing dan Karo yakni sebanyak 6.999 jiwa 25,14. Berikutnya adalah penduduk yang bersuku bangsa Jawa, Sunda dan Banten
yakni sebanyak 4.620 jiwa 16,60, selanjutnya adalah penduduk yang bersuku bangsa Minang atau Padang yakni sebanyak 3.916 jiwa 14,07. Seterusnya adalah
penduduk yang bersuku bangsa Melayu yakni sebanyak 2.320 jiwa 8,33, dan penduduk yang paling minoritas bersuku bangsa lain-lain yakni sebanyak 920 jiwa
3,30. Penduduk yang termasuk dalam suku lain-lain diantaranya adalah suku bangsa Nias, Toba, Ambon, Banjar dan sebagainya.
4.4.4.Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama yang dianut
Berdasarkan agama yang dianut, masyarakat yang bermukim di wilayah Kecamatan Tebing Tinggi Kota juga bervariasi. Semua jenis agama
yang diakui di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia hampir semuanya ada penganutnya di kecamatan ini, kecuali penduduk yang
menganut aliran kepercayaan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel distribusi frekuensi berikut ini :
Sri Imbang Jaya Putra: Analisis Pemberdayaan Dan Kualitas Sumberdaya Aparatur Serta Pengaruhnya Terhadap Efektivitas Organisasi Di Kecamatan Tebing Tinggi Kota, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 14. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
No. Agama
Jumlah Jiwa Persentase
1. Kristen Protestan
3.265 11,73
2. Islam
14.025 50,38
3. Katholik
1.512 5,43
4. Budha
8.913 32,02
5. Hindu
124 0,44
Total 27.839
100,00
Sumber : Kantor Camat Tebing Tinggi Kota 2007
Dari tabel 14 diatas didapatkan gambaran bahwa mayoritas penduduk yang berdomisili di wilayah Kecamatan Tebing Tinggi Kota beragama Islam yakni
sebanyak 14.025 jiwa 50,38, disusul oleh penduduk yang beragama Budha yakni sebanyak 8.913 jiwa 32,02. Kemudian selanjutnya adalah penduduk yang
beragama Kristen Protestan yakni sebanyak 3.265 jiwa 11,73, dan penduduk yang beragama Kristen Katholik sebanyak 1.512 jiwa 5,43. Penduduk yang beragama
Hindu merupakan penduduk yang paling minoritas jumlahnya yakni sebanyak 124 jiwa 0,44. Hal ini berarti secara religius wilayah ini lebih banyak dipengaruhi oleh
suasana dan nuansa yang Islami ketimbang nuansa Nasrani, Budhaisme dan Hinduisme.
4.4.5.Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Penduduk Kecamatan Tebing Tinggi Kota berdasarkan tingkat pendidikan dapat kita lihat pada tabel berikut ini :
Sri Imbang Jaya Putra: Analisis Pemberdayaan Dan Kualitas Sumberdaya Aparatur Serta Pengaruhnya Terhadap Efektivitas Organisasi Di Kecamatan Tebing Tinggi Kota, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 15. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan
Jumlah Jiwa Persentase
1. 2.
Belum Sekolah Pernah Sekolah dan Tidak Tamat SD
1.975 3.655
7,09 13,14
3. Tamat SD
3.828 13,75
4. Tamat SLTP
6.025 21,64
5. Tamat SLTA
10.752 38,62
6. AkademiPerguruan Tinggi
1.604 5,76
Total 27.839
100,00
Sumber : Kantor Camat Tebing Tinggi Kota 2007
Berdasarkan tabel 15 tersebut dapat dilihat dengan jelas bahwa mayoritas penduduk Kecamatan Tebing Tinggi Kota berada pada tingkat pendidikan SLTA
yakni sebanyak 10.752 jiwa 38,62, kemudian disusul oleh penduduk yang tingkat pendidikannya tamatan SLTP yakni sebanyak 6.025 jiwa 21,64. penduduk yang
tingkat pendidikannya tamat SD berimbang dengan penduduk yang tingkat pendidikannya pernah sekolah dan tidak tamat SD yakni masing-masing adalah
sebanyak 3.828 jiwa 13,75 untuk tamat SD dan 3.655 jiwa 13,14 untuk mereka yang pernah sekolah tapi tidak tamat SD. Selanjutnya penduduk yang belum
sekolah yakni sebanyak 1.975 jiwa 7,09, dan yang paling kecil jumlahnya adalah penduduk yang tingkat pendidikannya akademi atau perguruan tinggi yakni sebanyak
1.604 jiwa 5,76. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan penduduk sudah mengikuti program pemerintah wajib sembilan tahun. Walaupun sebenarnya sangat
disayangkan karena penduduk yang berpendidikan tinggi masih sangat minim, namun bila ditinjau secara umum maka pendidikan di wilayah Kecamatan Tebing Tinggi
Kota sudah dapat dikatakan cukup baik.
Sri Imbang Jaya Putra: Analisis Pemberdayaan Dan Kualitas Sumberdaya Aparatur Serta Pengaruhnya Terhadap Efektivitas Organisasi Di Kecamatan Tebing Tinggi Kota, 2008.
USU e-Repository © 2008
4.4.6.Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Bila ditinjau dari mata pencaharian penduduk, maka dapat kita lihat bahwa profesi-profesi ataupun pekerjaan-pekerjaan penduduk untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka sangat bervariasi sebagaimana dapat kita lihat pada tabel berikut ini :
Tabel 16. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
No. Mata Pencaharian
Jumlah jiwa Persentase
1. BuruhKaryawan
3.601 12,94
2. SupirTukang Becak
684 2,46
3. Wiraswasta
1.231 4,42
4. PNSTNIPOLRI
924 3,32
5. Dokter
32 0,11
6. Pengusaha
337 1,21
7. Pedagang 2.869
10,31 8.
Lain-lain 18.161
65,23
Total 27.839
100,00
Sumber : Kantor Camat Tebing Tinggi Kota 2007
Berdasarkan tabel 16 tersebut dapat dilihat dengan jelas bahwa mayoritas penduduk berprofesi lain-lain yakni sebanyak 18.161 jiwa 6523. Adapun
penduduk yang termasuk dalam bermata pencaharian lain-lain ini adalah mereka yang berfprofesi sebagai pengacara, wartawan, guru honorer, notaris, penjahit, pengrajin,
anggota DPRD, peternak, tukang kayu, tukang batu, para pensiunan dan lain sebagainya. Kemudian diikuti oleh mereka yang bekerja sebagai buruh atau karyawan
yakni sebanyak 3.601 jiwa 12,94, dimana pada umumnya mereka bekerja di pabrik-pabrik dan perkebunan, namun ada juga yang termasuk buruh lepas. Penduduk
Sri Imbang Jaya Putra: Analisis Pemberdayaan Dan Kualitas Sumberdaya Aparatur Serta Pengaruhnya Terhadap Efektivitas Organisasi Di Kecamatan Tebing Tinggi Kota, 2008.
USU e-Repository © 2008
yang berprofesi sebagai pedagang yakni sebanyak 2.869 jiwa 10,31, dimana mereka ini kebanyakan adalah suku Cina yang berdagang di ruko-ruko yang menjual
bahan makanan maupun barang dagangan lainnya. Selanjutnya adalah mereka yang berprofesi sebagai wiraswasta yakni sebanyak 1.231 jiwa 4,42, dan seterusnya
adalah mereka yang termasuk kedalam PNS, TNI, dan POLRI yakni sebanyak 924 jiwa 3,32, dimana mereka banyak bekerja di intansi pemerintah seperti kantor
walikota, kantor camat, kantor lurah, kantor polisi dan seterusnya. Berikutnya adalah mereka yang berprofesi sebagai supir dan tukang becak yakni sebanyak 684 jiwa
2,46, serta disusul oleh mereka yang berprofesi sebagai pengusaha yakni sebanyak 337 jiwa 1,21. Sedangkan yang paling sedikit jumlahnya adalah
penduduk yang berprofesi sebagai dokter medis yakni sebanyak 32 jiwa 0,11.
4.5. Sarana dan Prasarana