Khairul Sakti : Pembuatan Komposit Metal Al Alloy Nano Keramik Sic Dan Karakterisasinya, 2009 USU Repository © 2008
BAB III METODOLOGI
III. 1. Bahan Baku
Material komposit MMC Al-SiC dibuat dengan teknik metalurgi serbuk menggunakan bahan baku serbuk Al alloy Al alloy A 356.2 yang dibeli dari pasaran
dan serbuk SiC dengan ukuran partikel 50 nm yang dapat dibeli dari lokal market. Sebagai bahan pembantu antara lain: bahan wetting agent digunakan aluminium
nitrat, [AlNO
3 3
p.a., E Merck], dan ethanol p.a sebagai media pencampur.
III. 2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada pembuatan material komposit Al-SiC antara lain: komposisi bahan baku dan suhu sintering. Variasi komposisi pencampuran bahan
baku ditunjukan pada tabel III. 1. Tabel III.1. Komposisi pencampuran bahan baku
Kode sampel SiC massa
Al alloy massa
A 0 100
B 2 98
C 5 95
D 10 90
E 15 85
Khairul Sakti : Pembuatan Komposit Metal Al Alloy Nano Keramik Sic Dan Karakterisasinya, 2009 USU Repository © 2008
Sedangkan variasi suhu pembakaran sintering dibuat: 500, 550, 600, 650, dan 700
o
C, masing-masing pada suhu tersebut ditahan selama 1 jam dan laju kenaikan suhu adalah sebesar 10
o
Cmenit. Variabel tetap adalah jumlah aditif wetting agent sebesar 1 berat dari jumlah total bahan baku.
III. 3. Preparasi Sampel
Preparasi sampel untuk pembuatan sampel uji material komposit MMC dari paduan Al alloy dan nano partikel SiC melalui metoda metalurgi serbuk ditunjukkan
pada diagram alir pada gambar III.1.
SiC Partikel, 50 nm
Wetting agent AlNO
3 3
Ethanol C
2
H
5
OH Pencampuran
magnetic stirrer
Pengeringan 60 C
Serbuk Al alloy A 356.2
Serbuk SiC yang di coating AlNO
3 3
Penimbangan Pencampuran
magnetic stirrer, 50 C
Pengeringan 60 C
Penekanan Cold Compaction Sintering
Argon atmosfer 500, 550, 600, 650, 750
C Pengujian
Ethanol C
2
H
5
OH
1. Densitas, Porositas
2. Kuat Tekan, Kuat Patah
3. Kuat Tarik, Kekerasan Vickers
4. Koef. Ekspansi Termal
5. Analisa XRD dan SEM
Khairul Sakti : Pembuatan Komposit Metal Al Alloy Nano Keramik Sic Dan Karakterisasinya, 2009 USU Repository © 2008
Gambar III.1. Diagram alir pembuatan dan pengujian material Al – SiC Serbuk SiC berukuran 50 nm, larutan AlNO
3 3
dan ethanol dicampur dengan menggunakan magnetic stirrer pada kondisi suhu 50
o
C. Kemudian larutan tersebut dikeringkan di dalam oven pada suhu 60
o
C selama 24 jam. Hasil yang diperoleh adalah serbuk SiC yang sudah terlapisi coating AlNO
3 3
yang disebut partikel SiC
p
. Proses selanjutnya adalah proses pencampuran mixing antara bahan baku
matriks serbuk aluminium alloy yang berukuran 200 mesh dan bahan penguat reinforce partikel SiC
p
sampai merata homogen. Pencampuran dilakukan di dalam beaker glass dengan menggunakan magnetic stirrer sebagai media pengaduknya.
Pencampuran dilakukan dengan cara wet mixing artinya pada saat pencampuran digunakan larutan ethanol sebagai mixing agent agar serbuk matriks Al alloy dan
penguat partikel SiC
p
tercampur homogen. Perbandingan volume antara serbuk AlSiC
p
terhadap larutan ethanol adalah 1 : 2, dan proses pengadukannya dilakukan selama 30 menit. Setelah tercampur merata, kemudian dikeringkan di dalam oven
selama 24 jam dengan suhu 60 C, sehingga diperoleh serbuk kering. Komposisi
Khairul Sakti : Pembuatan Komposit Metal Al Alloy Nano Keramik Sic Dan Karakterisasinya, 2009 USU Repository © 2008
pencampuran bahan baku seperti ditunjukkan pada tabel III. 1. Pembuatan sampel uji dilakukan dengan cara cold compaction dengan menggunakan hydraulic press
kapasitas 100 ton. Sebelum sampel dimasukkan kedalam cetakan, dinding cetakan terlebih dahulu dilapisi diolesi dengan asam stearat stearat acid agar
mempermudah proses kompaksi penekanan, mereduksi gesekan antara serbuk logam aluminium alloy 2124 terhadap dinding cetakan, dan menghindari spesimen
AlSiC
p
melekat pada dinding cetakan. Penambahan wetting agent atau jumlah asam stearat bahan pelicin adalah
sebesar 1 berat dari jumlah total bahan baku. Campuran bahan baku matriks Al alloy A 356.2 dan penguat partikel SiC dengan berat 10 g dimasukkan ke dalam
cetakan moulding dan dilakukan penekanan kompaksi sebesar 300 MPa dengan kecepatan tekanan 10 cmmenit. Proses kompaksi ditahan selama 5 menit untuk
memperoleh spesimen dengan kekuatan yang mencukupi agar mudah dikeluarkan dari cetakan dan tidak hancur pada saat dipegang.
Sintering merupakan suatu proses pembakaran bahan komposit agar butiran- butiran saling mengikat difusi dan terjadi penurunan nilai porositas. Pada penelitian
ini variasi suhu sintering yang dilakukan adalah: 500, 550, 600, 650 dan 700
o
C, di mana pada masing-masing suhu tersebut ditahan selama 1 jam. Proses sintering
dilakukan dengan menggunakan tungku listrik tabung furnace yang dapat dikontrol
Khairul Sakti : Pembuatan Komposit Metal Al Alloy Nano Keramik Sic Dan Karakterisasinya, 2009 USU Repository © 2008
suhu pembakarannya. Selama proses pembakaran berlangsung gas argon dialirkan ke dalam tungku untuk menghindari terjadinya proses oksidasi terhadap spesimen
komposit AlSiC
p
, seperti diperlihatkan pada gambar III. 2. Debit gas argon yang dialirkan selama proses sintering adalah 5 litermenit dengan tekanan aliran gas 1000
kgfcm
2
,
Sumber : Worral,D.,1998 Gambar III. 2. Skema Proses Sintering: 1. Gas Argon Ar, 2. Manometer
regulator, 3. Tungku, dan 4. Kontrol Temperatur III. 4. Karakterisasi
Karakterisasi yang dilakukan pada material komposit Al-SiC yaitu meliputi:
densitas, porositas, koefesien ekspansi termal, kuat tekan, kuat patah, kuat tarik, kekerasan, analisa struktur mikro dengan X-Ray Diffraction XRD dan Scanning
Electron Microscope SEM.
III. 4. 1. Densitas