Khairul Sakti : Pembuatan Komposit Metal Al Alloy Nano Keramik Sic Dan Karakterisasinya, 2009 USU Repository © 2008
padat sehingga nilai kekerasan juga meningkat. Pada tabel II. 5. diperlihatkan beberapa sifat fisis dari material komposit sebagai berikut, Olivier,B., 2002.
Tabel II. 5. Sifat-sifat fisis, mekanik dan termal dari komposit AlSiC
Sifat Fisis Satuan
Densitas 26 – 32 gcm
3
Sifat Mekanik Satuan
Kuat Tarik Modulus Elastisitas
Ketahanana Lelah 300 – 450 Mpa
180 – 200 Gpa 100 – 250 Mpa-m
12
Sifat Panas Satuan
Koefisien Ekspansi Termal Konduktivitas Panas
7 – 20.10
-6
C
220 WmK
II. 4. Proses Sintering
Proses sintering
adalah suatu proses pemadatan dari sekumpulan serbuk pada
suhu tinggi mendekati titik leburnya, hingga terjadi perubahan perubahan struktur mikro. Perubahan yang terjadi dapat berupa pengurangan jumlah dan ukuran pori,
pertumbuhan butir grain growth, peningkatan densitas, dan penyusutan shrinkage. Untuk mengetahui proses sintering maka perlu dipelajari tentang: prinsip dasar,
Khairul Sakti : Pembuatan Komposit Metal Al Alloy Nano Keramik Sic Dan Karakterisasinya, 2009 USU Repository © 2008
mekanisme trasnport, tahapan sintering, efek klasifikasi dan sifat sampel terhadap sintering.
II. 4. 1. Prinsip Dasar Proses Sintering
Salah satu karakteristik komposit adalah struktur polikristal yang pembentukannya dilakukan dengan cara perlakuan panas atau disebut juga proses
sintering dengan temperatur sedikit di bawah titik lelehnya melting point. Dalam proses sintering terjadi gaya tarik-menarik antar molekul atau atom yang
menyebabkan terjadinya bentuk padatan dengan massa yang koheren dari komposit yang dihasilkan. Beberapa variabel yang dapat mempercepat proses sintering yaitu:
densitas awal, ukuran partikel, atmosfer sintering, suhu, waktu dan kecepatan pemanasan.
Serbuk yang belum disintering memiliki energi permukaan yang tinggi. Sintering menyebabkan pergerakan atom yang meng-eliminasi energi permukaan.
Energi permukaan per unit volume berbanding terbalik dengan diameter partikel. Jadi partikel yang kecil mempunyai energi yang lebih sehingga proses sintering lebih
cepat dibandingkan dengan partikel yang besar. Bagaimanapun, tidak seluruhnya energi permukaan yang dibutuhkan tersedia sebagai gaya penggerak untuk sintering.
Khairul Sakti : Pembuatan Komposit Metal Al Alloy Nano Keramik Sic Dan Karakterisasinya, 2009 USU Repository © 2008
Untuk padatan kristal, hampir setiap kontak partikel akan mengembangkan batas butiran dengan adanya energi batas butiran. Fase aditif memperbaiki laju difusi
selama proses sintering sehingga sering digunakan dalam banyak material komposit. Fase ini dapat digunakan untuk menstabilkan struktur kristal atau mendapatkan
tipikal komposit yang diinginkan.
II. 4. 2. Mekanisme Transport pada Proses Sintering