5. 4. Kuat Tekan 5. 5. Kuat Tarik 5. 6. Kuat Patah Bending Strength

Khairul Sakti : Pembuatan Komposit Metal Al Alloy Nano Keramik Sic Dan Karakterisasinya, 2009 USU Repository © 2008 LL o = Perubahan panjang terhadap panjang awal T 2 – T 1 = Temperatur akhir – Temperatur awal o C

II. 5. 4. Kuat Tekan

Kuat tekan suatu material didefinisikan sebagai kemampuan material dalam menahan beban atau gaya mekanis sampai terjadinya kerusakan failure. Pengujian kuat tekan dapat dilihat pada gambar II.9. Bentuk sampel uji biasanya berbentuk silinder dengan perbandingan panjang dan diameter, Ld adalah 1 banding 3. Sumber : Dowling, E.N., 1999 Gambar II. 9. Pengujian kuat tekan dengan menggunakan Universal Testing Machine-UTM Persamaan untuk menghitung nilai kuat tekan material adalah sebagai berikut: Khairul Sakti : Pembuatan Komposit Metal Al Alloy Nano Keramik Sic Dan Karakterisasinya, 2009 USU Repository © 2008 Kuat Tekan A F = τ ………………………… II. 7 dimana : F = Beban maksimum Lb A = Luas penampang sampel uji = πd 2 4 mm 2 τ = Kuat Tekan Lbmm 2

II. 5. 5. Kuat Tarik

Untuk mengetahui kekuatan tarik suatu bahan, maka dilakukan pengujian beban tarik dengan kecepatan konstan. Beban P dan perpanjangan l dihasilkan langsung dari pengujian. Sedangkan tegangannya j adalah beban P dibagi dengan luas penampang A, sehingga rumusnya adalah : Surdia,T.,dan Shinroku,1995. Tegangan, j = PA kgf mm 2 .......................... II. 8 dimana: P = Beban kgf A = Luas penampang mm 2 σ = Tegangan kgfmm 2 Gambar II. 10. Model spesimen uji tarik

II. 5. 6. Kuat Patah Bending Strength

60 mm Khairul Sakti : Pembuatan Komposit Metal Al Alloy Nano Keramik Sic Dan Karakterisasinya, 2009 USU Repository © 2008 Kekuatan Patah sering juga disebut dengan Modulus of Rapture MOR yang menyatakan ukuran ketahanan material terhadap tekanan mekanis dan tekanan panas thermal Stress. Kekuatan patah ini berkaitan dengan komposisi, struktur material, pori-pori, dan ukuran butiran. Ada dua cara pengujian untuk menentukan kekuatan bahan yang berdasarkan tumpuan, yaitu tiga titik tumpu three point bending dan empat titik tumpu four point bending. Kuat patah dari sampel material komposit Al- SiC dapat diukur dengan menggunakan alat uji Universal Testing Machine UTM. Pada pengujian sampel material komposit Al-SiC ini dilakukan dengan sistem tiga titik tumpu, seperti pada gambar II. 11. Gambar II. 11. Teknik pengujian kuat patah dengan menggunakan tiga titik tumpu three point bending. Kuat patah Bending Strength = BS dari sampel material komposit Al-SiC berbentuk selinder dapat dihitung dengan persamaan berikut: George,E.,1998. 3 . . 8 d L P Bs π = ………………………………………………… II. 9 dengan: Bs = Kuat patah Nmm 2 P = Gaya pada puncak beban N Khairul Sakti : Pembuatan Komposit Metal Al Alloy Nano Keramik Sic Dan Karakterisasinya, 2009 USU Repository © 2008 L = Jarak antara tumpuan mm d = Diameter benda uji mm π = 3,14

II. 5. 7. Kekerasan Vickers Hardness Test