Pemikiran Politik dan Karya-karyanya

Ikhwanul Muslimin Dar Asy-Syubban Al-Muslimin pada tanggal 12 Februari 1949M 1368 H. Dengan membawa segenggam harapan al-Banna benar-benar kembali keharibaan Sang Pencipta.

B. Pemikiran Politik dan Karya-karyanya

Pola kehidupan berilmu, tekun menjalankan ibadah serta beramal sudah sangat melekat pada diri Hasan al-Banna. Hal itulah yang kemudian mendominasi latar pemikiran sang Imam untuk memahami konsep Islam dan Iman secara mendalam. Memahami konsep fikih yang berujung pada tuntutan kehidupan secara praktis merupakan sebuah metode yang ditawarkan oleh al-Banna dalam perjalanan dakwah menuju amar makruf nahi munkar. 15 Keimanannya terhadap Allah Swt, Tuhan yang Maha Agung serta kitab suci Al- Qur’an membawa pemikiran al-Banna kepada sebuah wacana tentang Negara, bangsa, keadilan sosial, dan masyarakat. Ia berpandangan bahwa, Islam merupakan sebuah agama yang universal karena dapat mengatur segala kehidupan manusia di muka bumi dengan segala permasalahannya. Al-Qur’an dan As-Sunnahpun telah diturunkan sebagai petunjuk dalam perjalanan kehidupan manusia. Intinya al-Banna tidak memisahkan antara agama dengan kehidupan. Sampai akhirnya gerakan yang didirikannya memakai slogan antara lain, “ Al-Qur’an Undang-Undang Dasar kami”, dan “Hanya Al-Qur’an Konstitusi kami”, “Al-Qur’an Hukum kami dan Muhammad teladan kami”. Selain penolakannya terhadap gerakan sekularisasi , nasionalisme Arab sekularisasi, dan disistematisasi, al-Banna juga anti terhadap nasionalisme modern, khususnya fasisme Eropa atau nazisme. Untuk masalah “jihad” atau berjuang di jalan 15 Anwar al-Jundi, Biografi Hasan Al-Banna, Solo: Media Insani Press, 2003, cet. Ke-1, h. 25 Allah, al-Banna sangat jauh dari pengertian yang beraroma kekerasan. Ia memang pernah mendeklarasikan bahwa perang adalah wajib, namun hal itu ia katakan pada saat bangsa Mesir berhadapan dengan kolonial Inggris. Kemudian ia menegaskan bahwa untuk saat ini pada saat itu jihad merupakan suatu kewajiban individual bagi semua fardh ‘ain dan bukan kewajiban kolektif fardh kifayah yang sebagian individu dapat mewakili yang lain. 16 Beberapa karya peninggalan Imam Hasan al-Banna, baik yang berupa karya tulis maupun dalam bentuk kumpulan-kumpulan pesan masih terkesan indah bagi para pengikutnya. Adapun di antara karya-karya tulis yang ditinggalkan oleh Imam Hasan Al- Banna adalah; Ahaditsul Jum’ah Pesan Setiap Jum’at, Mudzakkiratud Dakwah wad- Da’iah Pesan-Pesan buat Dakwah dan Da’i, Al-Ma’tsurat Wasiat-wasiat. Karya-karyanya yang berupa kumpulan pesan Majmu’atur-Rasail adalah; Da’watuna Misi Kita, Nahwan Nur Menuju Kecerahan, Ila Asy-Syahab Kepada Para Pemuda, Bainal Amsi Wal Yaum Antara Kemarin dan Hari Ini, Risalatul Jihad Pesan Jihad, Risalatut Ta’alim Pesan-pesan Pendidikan, Al-Mu’tamar Al-Khamis Konferensi Kelima, Nizhamul Usar Sistem Kelompok Kecil Pergerakan, Al-‘Aqaid Prinsip- prinsip, Nizhamul Hukm Sistem Pemerintahan, Al-Ikhwan Tahta Rayatil-Quran Ikhwan di Bawah Bendera Al-Qur’an, Da’watuna fi Thaurin Jadid Misi Kita dalam Masa Baru, Ila Ayyi Syai’in Nad’un Nas Ke Arah Mana Kita Menyeru Manusia?, dan An-Nizham Al-Iqtishadi Sistem Perekonomian. 17

C. Peranannya dalam Negara