dalam sabdanya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”. Orang yang paling berat timbangan amal baiknya di akhirat
adalah orang yang paling mulia akhlaknya. Orang yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya.
35
Akidah, ibadah dan akhlak merupakan sumber pokok sikap keberagamaan dalam ajaran Islam. Akidah merupakan jalan untuk
memantapkan keyakinan bahwa tiada Tuhan selain Allah, tidak ada satu makhlukpun yang bisa menyerupai-Nya dan hanya Allah-lah di
atas segala-galanya. Ibadah sebagai jalan atau cara untuk berhubungan dengan Allah, baik hubungan langsung atau tidak
langsung. Dan akhlak merupakan suatu bentuk dari akidah dan ibadah yaitu berupa perbuatan yang dilakukan berdasarkan
keyakinan dan pengabdian terhadap Allah yang diwujudkan dalam setiap tingkah laku hidup seseorang.
C. Kerangka Berpikir
Arus teknologi di Indonesia mulai terasa khususnya dalam dunia pendidikan. Sekolah-sekolah yang saat ini ada, tidak saja yang dikelola oleh
pemerintah ataupun swasta kebanyakan juga dikelola oleh investor asing yang hanya menanamkan modalnya di Indonesia dalam bidang pendidikan. Sistem
pembelajaran yang ditawarkan berskala internasional dengan menggunakan teknologi yang sedang berkembang saat ini. Dalam pembelajarannya mereka
tidak saja menggunakan buku paket sekolah yang sudah ada, namun mereka juga menambah bahan pelajaran mereka dengan membuka situs-situs tertentu
di internet. Manusia adalah homo religius manusia beragama, akan tetapi untuk
menjadikan manusia memiliki sikap keberagamaan, maka potensi tersebut memerlukan bimbingan dan pengembangan dari lingkungannya. Melihat
fenomena yang ada, pemerintah berusaha meningkatkan kualitas anak didik
35
Abudin Nata, Akhlak Tasauf, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, Cet. Ke-5, h. 76.
yang ada di sekolah-sekolah negeri dengan cara memberikan fasilitas belajar yaitu berupa komputer yang didalamnya terdapat sarana internet.
Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah: jika sekolah memberikan fasilitas belajar berupa internet maka akan
semakin banyak informasi yang bisa diserap oleh siswa . Jika siswa memanfaatkan fasilitas internet dengan seoptimal mungkin
maka mereka akan memperoleh banyak pengetahuan, jika mereka punya banyak pengetahuan maka sikap keberagamaan dapat terbentuk dengan
adanya fasilitas yang telah disediakan sekolah yaitu berupa internet. Sehingga dapat diduga bahwa ada hubungan yang signifikan antara
penggunaan internet dengan sikap keberagamaan.
D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kajian teoritis dan preposisi di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Ho = Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara penggunaan internet dengan sikap keberagamaan siswa SMUN 6 Jakarta.
Hi = Ada korelasi positif yang signifikan antara penggunaan internet dengan sikap keberagamaan siswa SMUN 6 Jakarta.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMU Negeri 6 Jakarta Selatan kepada siswa kelas XI semester ganjil tahun ajaran 20082009. Adapun penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2008. Dalam pemilihan lokasi, peneliti mempunyai beberapa pertimbangan yaitu :
1. Lokasi mudah dijangkau
2. Mendapatkan kemudahan dalam hal perizinan
3. Memungkinkan pengambilan sampel yang representatif kerena
sekolahan tersebut memiliki kriteria yang berkaitan dengan judul skirpsi dan salah satu sekolah terkemuka di wilayah Jakarta Selatan.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik korelasional. Metode survei adalah metode penelitian untuk memperoleh fakta yang
berkaitan dengan masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung dari berbagai
kelompok atau orang. Penelitian ini dilakukan pada sebagian populasi sampel ditempuh dengan menyebarkan daftar pernyataan
36
.
36
Amirin, M. Tatang, Menyusun Rencana Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo, 2000, h.111
.
24