Pengertian Sikap Keberagamaan Sikap Keberagamaan

Jika kita lihat di atas mengenai dampak pemanfaatan internet, kita dapat memaksimalkan manfaat yang ada dan meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkannya seperti yang dikatakan Leonardo Kleinrock, yang dinobatkan sebagai bapak internet, dalam makalah Muhammad Yusro, Ia menolak bertanggung jawab atas dampak yang muncul, alasannya seperti yang diungkapkan kepada Penter dalam peringatan 30 tahun internet University of Califonia, Los Angeles UCLA yaitu: ”Kami tidak pernah memikirkan pengaruh yang ditimbulkan oleh internet terhadap persoalan etika tetapi kami melihatnya sebagai tantangan teknologi, sehingga sebenarnya faktor manusialah yang menyebabkan kehadiran internet membawa pengaruh buruk dan bukan karena faktor teknologi. Terlepas dari perdebatan tentang manfaat dan dampak internet, maka harapan untuk mengintegrasikan internet dalam kehidupan sehari – hari seperti akan menjadi kenyataan. Di dorong pula dengan semakin mendesaknya kebutuhan masyarakat terhadap penyediaan informasi yang cepat.

B. Sikap Keberagamaan

1. Pengertian Sikap Keberagamaan

a. Pengertian sikap Sikap dalam pengertian yang umum dipandang sebagai reaksi-reaksi afektif terhadap objek tertentu berdasarkan hasil penalaran, pemahaman dan penghayatan individu. 11 Sikap adalah perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian, pendapat atau keyakinan. 12 Menurut Gordon Alloport definisi sikap adalah “An attitude is a mental an neural state of readiness, organizes through experience, exerting a directive or dynamic influence upon the individual’s respone to all objects and situations whith wich it is related” sikap adalah keadaan kesiapan mental dan susunan syaraf, yang mempengaruhi atau yang dinamis terhadap respon individu atas semua objek atau situasi yang berhubungan. 13 11 Jalalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.h. 215. 12 Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1996, Cet. Ke-1, h. 49. 13 Abdul Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Tiara Wacana, h.108. Sumber lain mengatakan bahwa sikap adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu kecenderungan untk bereaksi dengan cara tertentu terhadap sesuatu perangsang atau situasi yang dihadapi. 14 Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu. Hal ini sesuai dengan pengertian sikap yang dikemukakan oleh Dr. Sarlito Wirawan Sarwono bahwa sikap adalah kesiapan pada seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. 15 Sikap mengandung tiga komponen psikologis, yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan komponen psikomotorik tingkah laku yang bekerja secara kompleks. Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek, yang disertai dengan perasaan positif atau negatif. Orang mempunyai sikap positif terhadap suatu objek yang bernilai dalam pandangannya, dan ia akan bersikap negatif terhadap objek yang dianggapnya tidak bernilai atau merugikan. Sikap ini kemudian mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan yang satu sama lainnya saling berhubungan. Informasi merupakan kondisi pertama untuk suatu sikap. Jika berdasarkan informasi itu timbul perasaan positif atau negatif terhadap objek dan menimbulkan kecenderungan untuk bertingkah laku tertentu, maka terjadilah sikap. b. Pengertian Keberagamaan Kata dasar keberagamaan berasal dari kata agama. Menurut Harun Naution, sebagaimana dikutip oleh jalaludin dalam bukunya Psikologi Agama, mengartikan bahwa agama adalah mengikat diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sumber yang berada di luar diri manusia dan yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia. 16 Agama banyak didefinisikan oleh para ahli, antara lain menurut R.H. Thouless bahwa agama adalah proses hubungan manusia yang dirasakan terhadap sesuatu yang diyakininya, bahwa sesuatu itu lebih tinggi dari pada manusia. 17 14 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999, Cet. Ke-4, h.141. 15 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi Jakarta: Bina Cipta, 1980, h. 94. 16 Jalaluddin, Psikologi Agama…., h.12. 17 Zakiah Drajat, Ilmu Jiwa Agama Jakarta: Bulan Bintang, 1996, Cet. Ke-15, h. 24. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata beragama diartikan antara lain: 1. menganut memeluk, 2. beribadat, taat kepada agama baik hidupnya menurut agama. 18 Keberagamaan sering disebut sebagai religiusitas, lebih menunjukan kepada aspek-aspek yang ada dalam hati, riak, getaran hati nurani, dan sikap personal. 19 Agama selalu diterima dan dialami secara subjektif. Oleh karena itu, orang sering mendefinisikan agama sesuai dengan pengalaman dan penghayatannya pada agama yang dianutnya. Mukti Ali, mantan Menteri Agma Indonesia, menulis, “Agama adalah percaya akan adanya Tuhan Yang Esa dan hukum-hukum yang diwahyukan kepada kepercayaan utusan-utusan- Nya untuk kebahagiaan dunia dan di akhirat” Muchtar, 2001:10. 20 Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sikap keberagamaan adalah kondisi keimanan dan keyakinan seseorang yang terdalam, terhadap ajaran-ajaran agamanya kemudian direalisasikan dalam setiap sikap dan perilaku hidupnya. Semua aktifitas yang dilakukan berdasarkan keyakinan hatinya yang dilandasi dengan keimanan keyakinan.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap