Pengertian Motivasi Motivasi Belajar

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

Pada hakekatnya tingkah laku ditentukan oleh keinginannya untuk mencapai tujuan ataupun maksud tertentu. Tindakan yang dilakukan selalu dipengaruhi oleh dorongan baik yang berasal dari dalam dirinya maupun yang berasal dari luar dirinya yang disebut “motif”. Motif merupakan pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia. 18 Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang atau organisme yang menyebabkan kesiapan untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan. 19 Motivasi murid adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga. anak itu mau melakukan apa yang dapat dilakukannya. 20 Dengan demikian motif merupakan sesuatu kekuatan atau daya yang ada dalam diri seseorang yang merupakan faktor penggerak atau pendorong dan penyebab timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Sedangkan suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan tertentu disebut dengan “motivasi”. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dari uraian pengertian mengenai motivasi dapat disimpulkan bahwa motivasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a. Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai. b. Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa. Tidak me- merlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya. c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, untuk orang dewasa misalnya masalah pembangunan agama, politik, 18 W.A. Gerungan, Psikologi Sosial, Bandung: Eresco, 1991, h.140. 19 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru ....., h.24. 20 S. Nasution. MA, Didaktik Azas-azas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, h.73. ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral, dan sebagainya. d. Lebih senang bekerja mandiri. e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif. f. Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu. g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. 21

2. Fungsi Motivasi