Karya wisata memiliki dampak khusus pada perkembangan psikologis anak didik yaitu menghilangkan kejenuhan selama belajar di dalam
kelas dan menciptakan suasana serta semangat baru di dalam dirinya. j.
Film Pendidikan Selain karya wisata, pemutaran film pendidikan juga berpengaruh pada
peningkatan motivasi belajar anak didik, di samping menghilangkan kejenuhan belajar di kelas, anak didik juga dapat menjadikan aktor
dalam film pendidikan tersebut sebagai panutan dalam bertindak dan berperilaku. Dengan demikian diharapkan pemutaran film pendidikan
dapat menjadi faktor pendukung keberhasilan proses belajar mengajar dan dapat memaksimalkan motivasi belajar anak didik.
k. Belajar Melalui Radio
Selain pemutaran film pendidikan, mendengarkan radio dalam proses belajar mengajar juga berpengaruh besar dalam meningkatkan motivasi
belajar anak didik, khususnya pada materi yang memerlukan alat bantu elektronik seperti pengetahuan bahasa dan praktikum, karena dengan
radio anak didik dapat menirukan kata atau kalimat yang dicontohkan
C. Umpan Balik
1. Pengertian Kegiatan Umpan Balik
Menurut Ad. Rooijakkers yang diterjemahkan oleh J. Hendrito Susmadi
dalam bukunya “Mengajar Dengan Sukses, Petunjuk untuk Merencanakan dan Menyampaikan Pengajaran” berpendapat bahwa:
Umpan Balik adalah mencari informasi sampai dimana murid mengerti bahan yang telah dibahas. Selain itu murid diberi kesempatan untuk
memeriksa diri sampai dimana mereka mengerti bahan tersebut, sehingga mereka dapat melengkapi pengertian-pengertian yang belum lengkap”.
28
28
Ad Rooijakkers, Mengajar Dengan Sukses, Jakarta: PT. Gramedia, 1986, h.11.
Umpan balik yang dikemukan oleh Dr. Suke Silverius adalah “Pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya
kepada siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian hasil belajarnya”.
29
Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya menyatakan bahwa umpan balik adalah segala informasi baik yang menyangkut output
maupun transformasi.
30
Dalam hal ini output adalah lulusan yang kurang bermutu atau yang belum memenuhi harapan, sedangkan transformasi
yang dimaksud adalah segala hal yang dapat menunjang proses belajar mengajar.
Sedangkan menurut Slameto umpan balik adalah informasi yang diberikan kepada siswa mengenai kemajuannya ke arah pencapaian tujuan-
tujuan pengajaran. Secara lebih konkrit umpan balik diartikan memberitahu siswa mengenai hasil mereka dalam suatu tes yang mereka
kerjakan setelah melakukan proses pembelajaran.
31
Umpan balik dapat diberikan kepada siswa untuk mengatasi kesulitan belajar atau untuk
meningkatkan prestasinya. Nasution, M.A mengemukakan bahwa dengan cara mengajar yang biasa guru tidak akan mencapai penguasaan tuntas
oleh murid, usaha guru itu harus dibantu dengan kegiatan umpan balik.
32
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa umpan balik berkaitan erat dengan kegiatan belajar mengajar terdahulu yang dievaluasi
dengan suatu alat evaluasi. Hasil evaluasi tersebut memberikan informasi mengenai sejauhmana penguasaan siswa terhadap materi yang disajikan
dalam proses kegiatan belajar mengajar.
29
Suke Silverius, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik, Jakarta: PT. Grasindo, 1991, h.148.
30
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Akasara, 2005, Edisi Revisi, h.5.
31
Slameto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, h.190.
32
Nasution, M.A. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1992, Cet.V, h.53.
2. Fungsi Umpan Balik