Lasma Uhur Haloho : Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Dan Penagihan Piutang Pada PT. Bina San Prima Medan, 2009.
b. Kartu Piutang Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi
piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya. c.
Kartu Persediaan Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap
jenis barang. d. Kartu Gudang
Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang disimpan di gudang.
e. Jurnal Umum
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.
F. Penagihan Piutang
Berikut ini beberapa pengertian piutang menurut Warren Reeve Fess, 2005 : 392 adalah sebagai berikut :
“Piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, badan perusahaan atau organisasi lainnya.” Sedangkan menurut Hongren dan
Harrison, 1997 : 402 “piutang merupakan klaim uang pada perusahaan maupun individu, klaim tersebut biasanya didapatkan dari penjualan barang atau jasa ataupun
peminjaman uang”.
Lasma Uhur Haloho : Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Dan Penagihan Piutang Pada PT. Bina San Prima Medan, 2009.
Menurut Thomas R. Dyeman 2000 : 304 menyatakan bahwa, “Piutang menceritakan klaim perusahaan dan atas uang, barang dan jasa dan aktiva kas lainnya.”
Dari rumusan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa : Dengan kredit terjadi suatu penyerahan barang, uang atau tagihan yang
menimbulkan tagihan tersebut kepada pihak lain dengan harapan pihak yang memberi pinjaman mendapatkan tambahan nilai dari pokok pinjaman yang berupa bunga sebagai
pendapatan. Proses pemberian kredit berdasarkan kesepakatan yang saling mempercayai antara kedua belah pihak atau mematuhi kewajiban masing-masing.
Prosedur pencatatan piutang bertujuan untuk mencatat mutasi piutang perusahaan kepada setiap debitur. Mutasi piutang adalah disebabkan oleh transaksi penjualan kredit,
penerimaan kas dari debitur, retur penjualan dan penghapusan piutang. Dalam akuntansi piutang, secara periodik dihasilkan pernyataan piutang yang
dikirimkan kepada setiap debitur. Pernyataan piutang ini merupakan unsur pengendalian intern yang baik dalam pencatatan piutang.
Dengan mengirimkan secara periodik pernyataan piutang kepada debitur, catatan piutang perusahaan diuji ketelitiannya dengan menggunakan tanggapan yang diterima
dari debitur dari pengiriman pernyataan piutang tersebut, disamping itu dapat menimbulkan citra yang baik dimata debitur mengenai keandalan pertanggungjawaban
keuangan perusahaan. Untuk mengetahui status piutang dan kemungkinan tertagih atau tidaknya piutang,
secara periodik fungsi pencatatan piutang menyajikan informasi umur piutang setiap
Lasma Uhur Haloho : Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Dan Penagihan Piutang Pada PT. Bina San Prima Medan, 2009.
debitur kepada manajer keuangan. Daftar umur piutang ini merupakan laporan yang dihasilkan dari kartu piutang.
Sumber penerimaan kas suatu perusahaan yang umumnya melakukan penjualan secara kredit adalah berasal dari pelunasan piutang para debiturnya.
1. Fungsi Yang Terkait Menurut Mulyadi 2001 : 487
Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari piutang adalah : a. Fungsi Sekretariat
b. Fungsi Penagihan
c. Fungsi Kas
d. Fungsi Akuntansi
e. Fungsi Pemeriksa Intern
a. Fungsi Sekretariat
Fungsi sekretariat bertanggung jawab dalam penerimaan cek dan surat pemberitahuan remittance advice melalui pos dari para debitur perusahaan jika
penerimaan kas dari piutang dilakukan melalui pos. Jika penerimaan kas dari piutang dilakukan melalui lock-box-collection plan, fungsi sekretariat bertanggung jawab dalam
penerimaan daftar surat pemberitahuan dan surat pemberitahuan yang dikirim oleh bank. Fungsi sekretariat bertugas untuk membuat daftar surat pemberitahuan atas dasar surat
pemberitahuan yang diterima bersama dari para debitur. Fungsi Sekretariat ini berada di tangan bagian sekretariat.
b. Fungsi Penagihan Jika perusahaan melakukan penagihan piutang langsung kepada debitur, fungsi
penagihan bertanggung jawab untuk melakukan penagihan piutang kepada debitur
Lasma Uhur Haloho : Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Dan Penagihan Piutang Pada PT. Bina San Prima Medan, 2009.
perusahaan berdasarkan daftar piutang yang ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi. Fungsi penagihan berada di tangan bagian penagihan.
c. Fungsi Kas Fungsi ini bertanggung jawab atas penerima cek dari fungsi sekretariat jika
penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui pos atau dari fungsi penagihan jika penerima kas dari piutang dilaksanakan melalui penagih perusahaan. Fungsi kas
bertanggung jawab untuk menyetorkan kas yang diterima dari berbagai fungsi tersebut segera ke bank dalam jumlah penuh. Fungsi kas ini berada di tangan bagian kas.
d. Fungsi Akuntansi Fungsi akuntansi bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan kas dari
piutang ke dalam jurnal penerimaan kas dan berkurangnya piutang ke dalam kartu piutang. Fungsi akuntansi ini berada di tangan bagian jurnal atau bagian piutang.
e. Fungsi Pemeriksa Intern Fungsi ini bertanggung jawab dalam melaksanakan perhitungan kas yang ada di
tangan fungsi kas secara periodik. Disamping itu, fungsi pemeriksa intern bertanggung jawab dalam melakukan rekonsiliasi barang untuk mengecek ketelitian catatan kas yang
diselenggarakan oleh fungsi akuntansi. Fungsi pemeriksaan intern berada di tangan bagian pemeriksa intern.
Lasma Uhur Haloho : Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Dan Penagihan Piutang Pada PT. Bina San Prima Medan, 2009.
2. Dokumen Yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam sistem penagihan piutang adalah :
a. Surat Pemberitahuan
b. Daftar Surat Pemberitahuan
c. Bukti Setor Bank
d. Kuitansi
a. Surat Pemberitahuan Dokumen ini dibuat oleh debitur untuk memberitahu maksud pembayaran yang
dilakukannya. Surat pemberitahuan biasanya berupa tembusan bukti kas keluar yang dibuat oleh debitur yang dikirimkan melalui penagih perusahaan atau pos bersama
dengan cek. Bagi perusahaan yang menerima kas dari piutang, surat pemberitahuan ini digunakan sebagai dokumen sumber dalam pencatatan berkurangnya piutang dalam kartu
piutang. Surat pemberitahuan juga dapat berupa salinan faktur tagihan perusahaan atau potongan pernyataan piutang yang dikirim perusahaan.
b. Daftar Surat Pemberitahuan Daftar surat pemberitahuan merupakan rekapitulasi penerimaan kas yang dibuat
oleh fungsi sekretariat atau fungsi penagihan. Jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui pos, fungsi sekretariat bertugas membuka surat dan memisahkan
surat pemberitahuan dengan cek, serta membuat daftar surat pemberitahuan yang diterima. Jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melaui penagih perusahaan,
pembuat daftar surat pemberitahuan dilakukan oleh fungsi penagihan. Daftar surat pemberitahuan dikirimkan ke fungsi kas untuk membuat bukti setor bank dan dipakai
Lasma Uhur Haloho : Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Dan Penagihan Piutang Pada PT. Bina San Prima Medan, 2009.
oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen pendukung bukti setor bank dalam pencatatan penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas.
c. Bukti Setor Bank Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas yang diterima
piutang ke bank. Bukti setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan penyetoran kas dari piutang ke bank. Dua lembar tembusannya
diminta kembali dari bank setelah ditandatangani dan dicap oleh bank sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi
akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal penerimaan kas.
d. Kuitansi Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dibuat oleh perusahaan bagi
para debitur yang telah melakukan pembayaran utang mereka. Kuitansi sebagai tanda penerimaan kas ini dibuat dalam sistem perbankan yang tidak mengembalikan cancelled
check kepada pembuat cek check issuer. Jika cancelled check dikembalikan kepada check issuer, kuitansi sebagai tanda penerimaan kas digantikan fungsinya oleh cancelled
check. Adapun yang dimaksud dengan cancelled check adalah “cek yang telah digunakan untuk membayar dan oleh penerima cek telah diuangkan atau dicairkan ke bank”
Mulyadi, 2001 : 483.
Lasma Uhur Haloho : Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Dan Penagihan Piutang Pada PT. Bina San Prima Medan, 2009.
3. Catatan Akuntansi Yang Digunakan Catatan akuntansi yang digunakan dalam penagihan piutang adalah :
a. Jurnal penjualan merupakan catatan yang digunakan untuk mencatat timbulnya
piutang dari transaksi penjualan kredit. b.
Jurnal retur penjualan merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan.
c. Jurnal umum merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat
berkurangnya piutang dari transaksi penghapusan piutang yang tidak dapat ditagih penerimaan kas dari debitur.
d. Jurnal penerimaan kas merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk
mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas dari debitur. e.
Kartu Piutang merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo piutang kepada setiap debitur.
G. Struktur Pengawasan Intern