Penagihan Piutang Struktur Pengawasan Intern

Lasma Uhur Haloho : Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Dan Penagihan Piutang Pada PT. Bina San Prima Medan, 2009. c. Adanya ketegasan fungsi tiap personil yang terlibat dalam suatu kegiatan organisasi yaitu dengan adanya job description tiap-tiap personil yang mengetahui fungsi dan tugasnya masing-masing. d. Adanya otorisasi yang memadai dari setiap fungsi yang terlibat dalam sistem penjualan kredit.

5.2 Penagihan Piutang

a. Dalam hal ini, fungsi-fungsi yang berkaitan dengan penagihan juga sudah ada pemisahan fungsi oleh perusahaan seperti fungsi kas sudah dipisahkan dari fungsi akuntansi dan fungsi penagihan juga sudah dipisahkan dari fungsi akuntansi. Fungsi kas dan fungsi penagihan berada dibawah fungsi keuangan. b. Pembayaran tagihan oleh debitur sebagian besar dilakukan dengan menggunakan cek atas nama atau dengan bilyet giro. c. Fungsi penagihan melakukan penagihan berdasarkan rincian penagihan piutang yang diberikan oleh fungsi keuangan yaitu bagian administrasi piutang. d. Hasil penghitungan kas harus direkam dalam berita acara penghitungan kas dan disetor penuh ke bank dengan segera. Lasma Uhur Haloho : Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Dan Penagihan Piutang Pada PT. Bina San Prima Medan, 2009.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah menganalisa dan mengevaluasi, pada bab penutup ini penulis akan menarik beberapa kesimpulan serta mengajukan beberapa saran tentang pelaksanaan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit dan Penagihan Piutang, yang diharapkan dengan saran tersebut dapat bermanfaat bagi perusahaan.

A. Kesimpulan

1. Struktur organisasi PT. Bina San Prima Medan adalah struktur organisasi garis yang telah menggambarkan adanya pemisahan wewenang dan tanggung jawab yang jelas antara masing-masing bagian. 2. Timbulnya piutang pada PT. Bina San Prima Medan terjadi pada saat adanya transaksi penjualan obat-obatan dan produk konsumer lainnya secara kredit. 3. Prosedur penjualan kredit pada PT. Bina San Prima Medan sudah diterapkan dengan baik karena perusahaan sudah memiliki bagian kredit dalam struktur organisasinya sehingga otorisasi pemberian kredit langsung dianalisis oleh bagian kredit yang dilakukan oleh bagian keuangan bersama dengan kepala cabang.

4. Pada penjualan kredit untuk outlet luar kota, pesanan penjualan dapat diterima melalui

fax ataupun melalui telepon. Untuk pesanan melalui telepon, perusahaan dapat langsung memberitahukan kepada outlet apakah kredit dapat diberikan atau tidak, atau apakah pesanan dapat dipenuhi atau tidak.