Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang
memproses, menyimpan dan menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.
2.14 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan building Block , adapun blok bangunan komponen sistem
informasi yakni Jogiyanto, 2005 : 1
Blok masukan Input
mewakili data yang masuk ke dalam siatem informasi. 2
Blok model Blok ini terdiri dari kombinasi, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan
3 Blok keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem. 4
Blok teknologi Teknologi merupakan “kotak alat“ tool box dari pekerjaan sistem
informasi.
12
5 Blok Basis Data
Basis Data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
6 Blok kendali
Untuk upaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian
didalamnya.
2.2 Standar Kompetensi
Guru 2.2.1 Pengertian
Standar Kompetensi
Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Arti lain dari
kompetensi adalah spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki seseorang serta penerapannya di dalam pekerjaan, sesuai dengan standar
kinerja yang dibutuhkan oleh lapangan http:www.geocities.compengembangan_sekolahstandarguru.html.
Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya. Kompetensi tersebut akan terwujud
dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan maupun sikap profesional dalam menjalankan fungsi sebagai guru.
Berdasarkan pengertian tersebut, Standar Kompetensi Guru adalah suatu pernyataan tentang kriteria yang dipersyaratkan, ditetapkan dan disepakati
13
bersama dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap bagi seorang tenaga kependidikan sehingga layak disebut kompeten
http:www.geocities.compengembangan_sekolahstandarguru.html. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional menerapkan standar kompetensi guru yang berhubungan dengan Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan
Kependidikan, Komponen Kompetensi AkademikVokasional sesuai materi pembelajaran, Pengembangan Profesi. Komponen-komponen Standar Kompetensi
Guru ini mewadahi kompetensi profesional, personal dan sosial yang harus dimiliki oleh seorang guru. Pengembangan standar kompetensi guru diarahkan
pada peningkatan kualitas guru dan pola pembinaan guru yang terstruktur dan sistematis.
http:www.geocities.compengembangan_sekolahstandarguru.html.
2.2.2 Tujuan dan Manfaat Standar Kompetensi Guru
Tujuan adanya Standar Kompetensi Guru adalah sebagai jaminan dikuasainya tingkat kompetensi minimal oleh guru sehingga yang bersangkutan
dapat melakukan tugasnya secara profesional, dapat dibina secara efektif dan efisien
serta dapat melayani pihak yang berkepentingan terhadap proses pembelajaran, dengan sebaik-baiknya sesuai bidang tugasnya
http:www.geocities.compengembangan_sekolahstandarguru.html. Adapun manfaat disusunnya Standar Kompetensi Guru ini adalah sebagai
acuan pelaksanaan uji kompetensi, penyelenggaraan diklat, dan pembinaan, maupun acuan bagi pihak yang berkepentingan terhadap kompetensi guru untuk
14
melakukan evaluasi, pengembangan bahan ajar dan sebagainya bagi tenaga kependidikan
http:www.geocities.compengembangan_sekolahstandarguru.html.
2.2.3 Komponen Standar Kompetensi Guru
Standar Kompetensi Guru meliputi tiga komponen yaitu http:www.geocities.compengembangan_sekolahstandarguru.html
: 1.
Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan Kependidikan.
Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran memiliki sub komponen yang diantaranya adalah :
1 Menyusun rencana pembelajaran
2 Melaksanakan pembelajaran
3 Menilai prestasi belajar peserta didik
Adapun Sub Komponen Kompetensi Wawasan Kependidikan diantaranya adalah :
1 Memahami landasan kependidikan
2 Memahami pendekatan pembelajaran yang sesuai materi
pembelajarannya 3
Memanfaatkan kemajuan IPTEK dalam pendidikan 2.
Komponen Kompetensi AkademikVokasional, yang terdiri atas : 1
Menguasai keilmuan dan keterampilan sesuai materi pembelajaran 3.
Komponen Kompetensi Pengembangan Profesi terdiri atas : 1
Mengembangkan profesi.
15
2.2.4 Indikator Kompetensi
Untuk memperoleh gambaran yang lebih terukur pada pemberian nilai untuk setiap kompetensi, maka perlu ditetapkan kinerja setiap kompetensi.
Kinerja kompetensi terlihat dalam bentuk indikator, sebagai terlihat pada table dibawah ini
http:www.geocities.compengembangansekolahstandarguru.html :
1. Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan
Kependidikan :
Tabel 2.1
Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan Kependidikan
KOMPETENSI INDIKATOR PERLEVEL
Mendeskripsikan tujuan pembelajaran Menentukan metode pembelajaran yang
sesuai Menentukan media pembelajaran
Menyusun Rencana Pembelajaran
Merancang prosedur pembelajaran Melaksanakan
Pembelajaran Menyajikan materi pembelajaran secara
sistematis Menerapkan metode dan prosedur
pembelajaran yang telah ditentukan Melakukan interaksi dengan siswa dengan
16
menggunakan bahasa yang komunikatif
Menggunakan waktu secara efektif dan efisien
Menyusun soalperangkat penilaian sesuai dengan indikatorkriteria unjuk kerja yang
telah ditentukan Melaksanakan penilaian
Mengolah hasil penilaian Menilai prestasi belajar peserta
didik
Menyusun laporan hasil penilaian
Sub Komponen Kompetensi Wawasan Kependidikan diantaranya adalah : Tabel 2.2
Sub Komponen Kompetensi Wawasan Kependidikan Memahami landasan kependidikan
Menjelaskan tujuan dan hakekat pendidikan Menjelaskan tujuan dan hakekat
pembelajaran Menjelaskan konsep dasar pengembangan
kurikulum Menjelaskan struktur kurikulum
Memahami pendekatan pembelajaran yang sesuai materi
pembelajaran Menjelaskan teori belajar yang sesuai
materi pembelajarannya.
17
Menjelaskan strategi dan pendekatan pembelajaran yang sesuai materi
pembelajarannya Menjelaskan metode pembelajaran yang
sesuai materi pembelajarannya Menerapkan metode pembelajaran sesuai
materi pembelajaran. Memanfaatkan kemajuan IPTEK
dalam pendidikan Menggunakan berbagai fungsi internet,
terutama menggunakan e-mail dan mencari informasi.
Menggunakan komputer terutama untuk word processor dan spread sheet Contoh :
Microsoft Word, Excel. Menerapkan bahasa Inggris untuk
memahami literatur asingmemperluas wawasan kependidikan.
Mengunakan teknologi-teknologi terbaru sesuai perkembangan teknologi.
2. Komponen Kompetensi AkademikVokasional :
Tabel 2.3
Komponen Kompetensi Akademikvokasional
KOMPETENSI INDIKATOR PERLEVEL
Menguasai keilmuan dan keterampilan sesuai materi
Mengetahui keilmuan dan keterampilan sesuai materi pembelajaran.
18
Menguasai materi pembelajaran sesuai bidangnya.
Menerapkan pembelajaran sesuai dengan bidangnya.
pembelajaran
Mengembangakan materi pembelajaran sesuai dengan bidanganya.
3. Komponen Kompetensi Pengembangan Profesi :
Tabel 2.4
Komponen Kompetensi Pengembangan Profesi
KOMPETENSI INDIKATOR PERLEVEL
Mengembangkan Profesi
Menulis karya ilmiah hasil penelitian pengkajiansurveievaluasi di bidang
pendidikan Menemukan teknologi tepat guna
Membuat alat pelajaranalat peraga atau alat bimbingan
Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum
2.2.5 Level Kompetensi
Untuk masing-masing indikator kompetensi di turunkan menjadi beberapa level
, adapun level kompetensi yakni :
19
Tabel 2.5 Level
kompetensi Level
Terminology Decsription
1 Knowledge
Tahu Mengetahui dasar pengetahuan tentang
pendidikan,pembelajaran,profesi hanya sekedar tahu. 2
Implementation mengert
i Mengerti pendidikan,pembelajaran,profesi hanya
sekedar mengerti. 3
Comprhension mampu
Mampu mengerjakan pekerjaan dengan baik berdasarkan sesuai pendidikanpembelajaran level ini lebih baik dari
level 1 dan 2 .
4 Mastery
menguasai Mempunyai kemampuan yang unggul dalam
mengerjakan pekerjaan,mampu menguasai dan mengembangkan pendidikanpembelajraan dan profesi.
Level yang terbaik dari level-level sebelumnya.
2.2.6 Konsep Dasar Penilaian Kompetensi Guru
Penilaian kompetensi guru pada sekolah pelita bangsa dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :
1 Mikro teaching
adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menguji guru dalam mempraktekan ngajar-mengajar. Apakah dalam uji ini guru bisa
mempraktekan cara mengajar dengan baik dan benar. 2
Simulasi adalah penilaian yang dilakukan dengan cara memantau langsung kegiatan ngajar-mengajar.
20
2.2.7 Bentuk Laporan Kompetensi Guru
Laporan penilaian kompetensi guru disajikan dalam data kuantitatif maupun kualitatif. Data kuantitatif disajikan dalam angka atau nilai level, standar
level yang dibutuhkan adalah bernilai 4 untuk tiap-tiap kompetensi. Data kualitatif disajikan dalam bentuk persentase. Misalnya seorang guru memiliki nilai 4 pada
salah satu kompetensi, angka 4 merupakan angka tertertinggi dari penilaian kompetensi guru. Kriteria penskoran menggunakan skala 10-100, semakin baik
kemampuan yang ditampilkan semakin tinggi pula skor atau nilai yang diperoleh. Hasil jumlah nilai akhir atau persentase pada laporan penilaian kompetensi
merupakan gambaran pencapaian hasil nilai kompetensi yang dimiliki guru dalam penilaian kompetensi guru. Perumusan untuk mendapatkan nilai persentase yaitu :
Nilai total level : total indikator x 100. Predikat atau persentase nilai sebagai berikut :
1. Istimewa :
100 2.
Baik Sekali : 80 100
3. Baik
: 70 80 4.
Kurang : 60 70
5. Kurang Sekali
: 50
2.2.8 Proses Pengembangan Standar Kompetensi Guru
Proses pengembangan Standar Kompetensi Guru dirumuskan secara Sistematik melalui langkah-langkah sebagai berikut
http:www.geocities.compengembangansekolahstandarguru.html :
21
1 Melakukan analisis tugas guru.
2 mengidentifikasi kompetensi guru.
3 Menyusun buram Standar Kompetensi Guru.
4 Melakukan sosialisasi buram Standar Kompetensi Guru.
5 Melaksanakan uji coba Standar Kompetensi Guru.
6 Menganalisis hasil uji coba Standar Kompetensi Guru.
7 Menetapkan Standar Kompetensi Guru.
2.3 Metodelogi Penelitian
2.3.1 Metode Pengumpulan Data
Metode adalah suatu carateknik sistematis untuk mengerjakan sesuatu. Sedangkan metodologi yaitu suatu kesatuan metode-metode, prosedur, konsep
pekerjaan, aturan dan postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lain.
http:ssiregar.staff.gunadarma.ac.idlecture_metlit_elektro.pdf+pengertianmetode logi
. Pengumpulan datapenemuan fakta adalah sebuah teknik yang di
kembangkan pada semua siklus pengembangan, tapi sangat penting dalam fase persyaratankebutuhan. Whitten, 2004.
Jadi, Dapat disimpulkan bahwa metode pengumpulam data adalah carateknik sistematis untuk mengumpulkan data sebagai fase
persyaratankebutuhan yang sangat penting dalam siklus pengembangan sistem.
22
2.3.1.1 Studi pustaka
Cara penelitian yang dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku- buku pustaka, dan website tertentu yang dijadikan pendukung dalam penelitian
yang dilakukan Jogiyanto, 2005 .
2.3.1.2 Studi lapangan
1 ObservasiPengamatan
Observasi adalah tenik penemuan fakta dimana analis sistem turut berpartisipasi atau menyaksikan seseorang yang sedang melakukan aktifitas untuk
mempelajari sistem. Whitten ,
2004. 2
Wawancara
Wawancara adalah teknik penelusuran fakta dimana analis sistem mengumpulkan informasi dari individu-individu melalui interaksi face-to face.
tujuan dari wawancara adalah menemukan fakta, validasi fakta, kejelasan fakta, antusiasme, mengidentifikasi persyaratan, menyatukan ide dan persyaratan
Whitten ,
2004.
2.3.1.3 Studi Literatur Sejenis
Tujuan studi literatur adalah untuk mendapatkan “peta” tentang domain penelitian yang akan dilaksanakan. Peta domain ini sebenarnya berwujud
pengetahuan tentang riset-riset yang dilakukan oleh peneliti lain dalam area penelitian kita. Seperti diketahui, sebuah penelitian tidak muncul begitu saja,
tetapi ia selalu mencoba menyelesaikan atau menjawab persoalan yang ditinggalkan penelitian sebelumnya. Keterkaitan inilah, yang jika dirangkai secara
23
menyeluruh, menyusun graf yang membentuk “peta” domain penelitian kita. Jika anda masih berada dalam tahapan penentuan topik penelitian, jangan beranjak dari
situ sebelum anda dan pembimbing merasa secure dan mantap dengan topik yang dipilih.
http:mti.ugm.ac.id~lukitoknowledge-sharingmenempuh-studi-s3studi-literatur
2.3.2 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem informasi adalah menyusun suatu sistem yang benar-benar baru atau yang sering terjadi menyempurnakan sistem yang telah ada
Nugroho, 2004. Pada penulisan ini penulis mengunakan metodologi Pengembangan Sistem Berorientasi Objek object oriented analys and
design OOAD.
Pengembangan berorientasi objek merupakan cara berpikir baru tentang perangkat lunak berdasarkan abstraksi yang terdapat dalam dunia nyata Sutopo,
2004. Metodologi pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai tiga
karakteristik utama, yaitu Sutopo, 2004 : 1.
Pembungkusan Encapsulation Encapsulation
pengkapsulan merupakan dasar untuk pembatasan lingkup program terhadap data yang diproses. Data dan prosedur atau fungsi
dikemas dalam bersama-sama dalam suatu objek, sehingga prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya.
2. Pewarisan Sifat Inheritance
24
Inheritance pewarisan adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari
objek akan mewarisi data atau atribut dan metoda dari induknya langsung. Atribut dan metode dari objek induk diturunkan kepada anak objek,
demikian seterusnya. Inheritance mempunyai arti bahwa atribut operasi yang dimiliki bersama diantara kelas yang mempunyai hubungan secara
hirarki. 3.
Polymorphism Polymorphism
polymorphisme yaitu konsep yang menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku yang berbeda.
Polymorphisme mempunyai arti bahwa operasi yang sama mungkin mempunyai perbedaan dalam kelas yang berbeda. Operasi move mungkin
mempunyai perbedaan dalam kelas windows atau kendaraan bermotor. Dalam hal ini, penulis menggunakan salah satu alat bantu yang sangat
handal didunia perkembangan sistem yang berorientasi objek yakni UML. Hal ini disebabkan karen UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang
memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan
mekanisme yang efektif untuk berbagi sharing dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.
Adapun aktivitas-aktivitas yang mencakup Pengembangan sistem berorientasi objek di bawah ini :
1. Analisa berorientasi objek
2. Perancangan berorientasi objek
3. Implementasi berorientasi objek
25
Adapun keuntungan dan keterbatasan objek oriented yaitu Munawar,
2005 : A.
Keuntungan Object Oriented 1
Jelasnya informasi dalam konteks sistem. 2
Sangat dekatnya hubungan antara OO Analisis, OO Design, OO user Interface
dan OO Programming . B.
Keterbatasan Object Oriented Ada dua aplikasi yang tidak cocok dikembangkan dengan metode Object
Oriented yaitu Munawar, 2005 :
1 Aplikasi yang sangat berorientasi pada database
2 Aplikasi yang banyak membutuhkan banyak algoritma
Untuk mendokumentasikan
2.4 Unified Modelling Laguage UML
Unified Modeling Language UML adalah adalah bahasa grafis Untuk
mendokumentasikan, mensfesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak Hariyanto, 2004.
UML Unified Modelling Laguage menyediakan sejumlah diagram untuk mengekspresikan pemodelan berorientasi objek yang dilakukan. Adapun diagram
Uml kelompokan menjadi 2 group diagram, yaitu Hariyanto, 2004 : A.
Diagram Struktur Diagram ini menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan
mendokumentasikan aspek statik dari sistem. Diagram struktur di UML terdiri dari :
26
1 Digram kelas class diagram 2 Diagram objek sequence diagram
3 Diagram komponen collaboration diagram 4 Diagram deployment deployment diagram
B. Diagram Perilaku
Diagram ini menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan aspek dinamis dari sistem. Diagram perilaku di UML terdiri
dari : 5 Digram use case Use case diagram
6 Digram sekuen Sequance diagram 7 Digram kolaborasi Collaboration diagram
8 Diagram statechart State chart diagram 9 Diagram aktivitas Activity diagram
Meskipun UML banyak menyediakan diagram yang bisa membantu mendefinisikan sebuah aplikasi, tidak berarti bahwa semua diagram tersebut akan
dapat menjawab persoalan yang ada. Oleh karena itu jangan ragu untuk menggunakan diagram lain selain UML apabila diagram UML tidak cocok untuk
tujuan tersebut.
2.4.1 Activity Diagram
Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural,
proses bisnis dan jalur kerja Fowler, 2005.
27
Activity Diagram
menunjukan tahapan, pengambilan keputusan dan percabangan. Diagram ini sangat berguna untuk menunjukan operasi sebuah objek
dan proses bisnis. Activity diagram
merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state
adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya internal processing. Oleh karena itu activity diagram tidak
menggambarkan behaviour internal sebuah sistem dan interaksi antar subsistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas
dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case
atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case
menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.
2.4.2 Use case Diagram
Use case adalah interaksi antara aktor ekstrenal dan sistem hasil yang
dapat diamati oleh aktor, berorientasi pada tujuan dideskripsikan di diagram use- case
dan teks Hariyanto, 2004. Diagram Use Case Use Case Diagram merupakan salah satu diagram
untuk memodelkan aspek perilaku sistem. Masing-masing diagram Use case menunjukan sekumplulan Use case, aktor dan hubunganya. Diagram Use case
adalah penting untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, dan mendokumentasikan kebutuhan perilaku sistem, subsistem, dan kelas Hariyanto,
2004.
28
Adapun elemen-elemen yang dimiliki Use Case Diagram yakni Hariyanto, 2004 :
1 Aktor
Aktor adalah pemakai sistem, dapat berupa manusia atau sistem terotomatisasi lain. Aktor adalah sesuatu atau seseorang yang berinteraksi
dengan sistem, yaitu siapa atau apa yang menggunakan sistem. Dalam use case
diagram terdapat satu actor pemulai atau initiator actor yang membangkitkan rangsangan awal terhadap sistem, dan mungkin sejumlah
actor lain yang berpartisipasi atau participating actor.
Symbol actor dalam UML digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Simbol Actor dalam UML
2 Use case
Use case adalah cara spesifik pengguna sistem oleh aktor. Adapun ciri-ciri
dari Use case adalah: a. Pola perilaku yang harus dipenuhi oleh sistem
b. Sekuen transaksi terhubung yang dilakukan aktor dan sistem c. Memberikan sesuatu yang berharga bagi aktor
Symbol Use case dalam UML digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.2 Simbol Use case dalam UML
Use case menspesifikasikan perilaku sistem atau bagian sistem dan merupakan
deskripasi sekumpulan sekuen aksi termasuk varian-varian yang dilakukan sistem
29
untuk memproduksi hasil atau nilai ke aktor. Kita dapat menggunakan use-case untuk menangkap perilaku sistem yang ingin dikembangkan tanpa perlu
menspesifikasikan cara implementasi perilaku itu
3 Hubungan ketergantungan, generalisasi, dan asosiasi
Keterhubungan antar use-case dengan Use case lain berupa generalisasi antara,
use-case yaitu :
a. Include, perilaku Use case merupakan bagian dari Use case yang lain. b. Extend, perilaku Use case memperluas perilaku Use case yag lain.
2.4.3 Sequence Diagram
Sequence Diagram digunakan untuk memodelkan skenario penggunaan.
skenario penggunaan adalah barisan kejadian yang terjadi selama satu eksekusi sistem. Cakupan skenario dapat beragam, dari mulai semua kejadian di sistem
atau hanya kejadian pada objek-objek tertentu. Skenario menjadi rekaman historis eksekusi sistem atau gagasan eksperimen eksekusi sistem yang di usulkan
Hariyanto, 2004. Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan
dengan kotak segi empat bernama Message, diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical.
2.4.4 Cllass Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan
sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan atribut atau properti suatu sistem,
sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut 30
metodefungsi. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package
dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain www.Ilmukomputer.com.
Class memiliki tiga area pokok :
1. Nama dan stereotype
2. Atribut
3. Metoda
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut : a.
Private , tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan
b. Protected
, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak- anak yang mewarisinya
c. Public
, dapat dipanggil oleh siapa saja Terdapat beberapa hubungan antara satu class dengan class lainnya, yaitu :
1 Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan
class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus
mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query
antar class. 2
Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian. 3
Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan
menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.
31
4 Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan message yang di-passing dari
satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian.
2.4.5 Langkah-Langkah Penggunaan UML
Berikut ini adalah tips pengembangan piranti lunak dengan menggunakan UML Munawar, 2005.
1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan
aktivitas dan proses yang mungkin muncul. 2.
Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian
perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur
fisik sistem. 4.
Definisikan requirement lain non-fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah
sequence danatau collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika
sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buatlah satu diagram
untuk masing-masing alir. 7.
Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
32
8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap
package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut
dan metodanya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan
pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk
setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik. 10.
Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya.
Petakan komponen ke dalam node. 11.
Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan : a Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim
pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes.
b Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model berserta code-
nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual. 13.
Piranti lunak siap dirilis.
2.5 Basisdata
Basisdata database adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang merefleksikan fakta-fakta yang terdapat di organisasi Hariyanto, 2004.
33
Basisdata merupakan komponen utama sistem informasi karena semua informasi untuk pengambilan keputusan berasal dari data di basisdata.
Pengelolaan basisdata yang buruk dapat mengakibatkan ketidaktersediaan data penting yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam
pengambilan keputusan. Untuk mengelola database diperlukan suatu perangkat lunak yang disebut
DBMS database management system. DBMS merupakan suatu sistem perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan
pengaksesan basisdata Hariyanto, 2004 : Dibandingkan dengan sistem yang berbasis kertas, DBMS memilki empat
keunggulan, yaitu : 1
Kepraktisan : sistem yang berbasis kertas akan mengggunakan kertas yang sangat banyak untuk menyimpan informasi, sedangkan DBMS
menggunakan media penyimpanan sekunder yang berukuran kecil tetapi padat informasi.
2 Kecepatan : mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat
daripada manusia. 3
Mengurangi kejemuan : orang cenderung menjadi bosan kalau melakukan tindakan-tindakan berulang yang menggunakan tangan misal harus
mengganti suatu informasi . 4
Kekinian : informasi yang tersedia pada DBMS akan bersifat mutakhir dan Akurat setiap saat.
Di dalam database, semua data diintegrasikan dengan menghindari duplikasi data. web database basisdata berbasis web pada dasarnya sama
34
dengan sistem database lainya, yaitu suatu sistem pengolahan dan penyimpanan data yang dapat diakses oleh bahasa pemrograman tertentu. Namun web database
tidak seperti sistem database konfensional yang hanya diperlukan platform tertentu saja, web database lebih bersifat umum karena dapat diakses oleh
aplikasi web yang sebagian besar dapat berjalan diberbagai platform. Web database
dapat diakses oleh aplikasi-aplikasi web yang dikembangkan dengan tag HTML
, atau sejenisnya. Pemrograman yang bersifat server-side seperti: HTML, ASP, ISP, dll, aplikasi web server seperti : APACHE, IIS, PWS, dll.
2.6 Internet Dan Website