Pengembangan sistem informasi penilaian kompetensi guru berbasis WEB pada sekolah Pelita Bangsa Pamulang

(1)

PENGEMBANGAN

SISTEM INFORMASI PENILAIAN KOMPETENSI GURU BERBASIS WEB PADA SEKOLAH PELITA BANGSA PAMULANG

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh : Santri Anggraeni

103093029689

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2010 M / 1431 H


(2)

PENGEMBANGAN

SISTEM INFORMASI PENILAIAN KOMPETENSI GURU BERBASIS WEB PADA SEKOLAH PELITA BANGSA PAMULANG

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

oleh :

Santri Anggraeni 103093029689

Menyetujui, Pembimbing I,

Zainuddin Bey Fananie, M.Sc

Pembimbing II,

Herlino Nanang, MT NIP. 197312092005011002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

A’ang Subiyakto, M. Kom NIP: 150 411 252

ii


(3)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Penilaian Kompetensi Guru Berbasis Web Pada Sekolah Pelita Bangsa Pamulang” yang ditulis oleh Santri Anggraeni, NIM 103093029689 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 31 Agustus 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.

Menyetujui :

Penguji I Penguji II

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 196801172001121001

Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 197508182005012008 Pembimbing I Pembimbing II

Zainuddin Bey Fananie, M.Sc Herlino Nanang, MT NIP. 197312092005011002 Mengetahui :

Dekan

Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 196801172001121001

Ketua

Program Studi Sistem Informasi

Aang Subiyakto, M. Kom NIP. 150 411 252


(4)

HALAMAN PERYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURURUAN TINGGI MANAPUN.

Jakarta, Juli 2010

Santri Anggraeni 103093029689

iv


(5)

ABSTRAK

Santri Anggraeni (103093029689), Pengembangan Sistem Informasi Penilaian Kompetensi Guru Berbasis Web Pada Sekolah Pelita Bangsa, Pamulang. (Di bawah bimbingan Zainudin Bey Fananie dan Herlino Nanang

Seiring perkembangan zaman, kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan sangat cepat, bukanlah hal yang sulit untuk mendapatkan informasi. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya maka sangat dibutuhkan pendidik yang profesional dengan adanya teknologi berkembang saat ini. Salah satu contohnya adalah pada bidang pendidikan yaitu sistem penilaian kompetensi guru. Dalam penilaian kompetensi guru mempunyai beberapa kesulitan yaitu pada penilaian tertulis masih menggunakan form manual, pengolahan nilai kompetensi yang dilakukan manual, dokumen-dokumen yang hilang dan dalam sistem manual guru tidak diberi tahu hasil penilaian kompetensi yang dimilikinya, Sehingga guru termotivator untuk dapat mengembangkan kompetensinya. Oleh karena itu, dalam skripsi ini, dibuat suatu sistem informasi penilaian kompetensi guru berbasis web yang dapat digunakan dalam membantu dalam proses penilaian kompetensi guru terutama memberikan informasi yang berfungsi mengetahui seberapa besar kompetensi yang dimiliki masing-masing guru, membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan. Sistem ini diharapkan dapat menjawab semua permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem manual dalam membuat Aplikasi programnya menggunakan Personal Home Page (PHP) dan MySQL sebagai basis datanya. Metodologi dalam pengembangan sistem yaitu menggunakan metodelogi berorientasi objek (object oriented analys and design/OOAD) yang meliputi tahap analisis, perancangan dan implementasi. Penulis hanya mengembangkan sesuai dengan kebutuhan sistem. Sistem ini dibangun berdasarkan penilaian kompetensi guru di Sekolah Pelita Bangsa, Pamulang. Dengan hasil Penelitian ini diharapkan dapat membantu pimpinan sekolah dalam melakukan pengambilan keputusan.

Kata kunci : Sistem, Informasi, penilaian, kompetensi, metodelogi berorientasi objek, PHP, MySQL.

V Bab + xxvii Halaman + 118 Halaman + 50 Gambar + 27 Tabel + 3 Lampiran + Daftar Pustaka 13 (2003-2008).


(6)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada teladan kebaikan, pembawa dan penabur cahaya iman dan Islam, Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan umatnya yang setia mengikuti sunahnya dengan hati yang selamat sampai hari kiamat.

Skripsi merupakan salah satu tugas wajib mahasiswa sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program studi Strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sejauh ini penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan-kekurangan pada skripsi ini, yang disebabkan karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki

Dalam pembuatan laporan ini, penulis banyak mendapat bimbingan, pengarahan, batuan moril dan materil yang sangat berharga dan membantu dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sain Dan Teknologi, Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak A’ang Subiyakto, M.Kom Selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi, 3. Ibu Nur’aeni Hidayah MMSI, Selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi.

vi


(7)

4. Bpk Zainudin Bey Fananie, M.Sc, dan Bapak Herlino Nanang, MT Selaku pembimbing I dan Pembimbing II yang secara kooperatif, memberikan nasihat dan saran-saran berharga secara bijak dan membantu membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Alm. Ayahanda, Ibunda, Kakak dan Adikku tercinta terima kasih atas doa dan kasih sayangnya.

6. Teman-teman Prodi Si/A/B angkatan 2003, lia, riska, anggita, agus, syarif, dede, linggo, yang telah mengisi hari-hari penulis dalam mengerjakan skripsi.

7. Sahabat ku Nunu dan Yuli, yang selalu ada dan memberi semangat untuk menjalani kehidupan.

8. Roedy, Terima kasih untuk semuanya. Semoga allah selalu menjaga dan menyanyangi kita.Amin.

Akhir kata tiada gading yang tak retak, begitu juga dengan skripsi ini dan penulis mangharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca untuk penulisan laporan yang lebih baik lagi. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pembaca. Amin

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta Agustus 2010

Santri Anggreni 103093029689


(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR SIMBOL ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ………... 4

1.3 Batasan Masalah ……….. ... 4

1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Tujuan Penelitian ………. ... 5

1.4.2 Manfaat Penelitian ………... 6

1.5 Metodologi Penelitian ... 6

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 6

1.5.2 Metodelogi Pengembangan Sistem ... 7

viii


(9)

1.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Sistem Informasi ... 9

2.1.1 Pengertian Sistem ... 9

2.1.2 Pengertian Informasi ... 10

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi ... 11

2.1.4 Komponen Sistem Informasi ... 12

2.2 Standar Kompetensi Guru ... 13

2.2.1 Pengertian Standar Kompetensi Guru ……… 13

2.2.2 Tujuan dan Manfaat Standar Kompetensi Guru ... 15

2.2.3 Komponen Standar Kompetensi Guru... 15

2.2.4 Indikator Kompetensi ... 16

2.2.5 Level Kompetensi ... 20

2.2.6 konsep Dasar penilaian Kompetensi guru ... 20

2.2.7 Bentuk Laporan Kompetensi ... 21

2.2.8 Proses Pengembangan Standar Kompetensi Guru... 22

2.3 Metodelogi Penelitian ... 22

2.3.1 Metode Penguumpulan Data ... 22

2.3.1.1 Studi Pustaka ... 23

2.3.1.2 Studi Lapangan ... 23

2.3.1.3 Studi Literatur Sejenis ... 24


(10)

2.3.2 Metodelogi Pengembangan Sistem ... 24

2.4 Unified Modeling language (UML) … ... 27

2.4.1 Activity Diagram ... 28

2.4.2 Use Case Diagram... 29

2.4.3 Sequence Diagram ... 31

2.4.4 Class Diagram... 31

2.4.5 Langkah-langkah Penggunaan UML ... 32

2.5 Basis Data …... 34

2.6 Internet dan Website ... 36

2.6.1 Pengertian Internet dan Website ... 36

2.6.2 Client Server... 39

2.6.3 Keamanan Data ... 39

2.7 PHP (Hypertext Preprocesor) ... 40

2.8 MySQL ... 42

2.9 Literatur Sejenis ... 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 45

3.1 Metode Pengumpulan Data ... 45

3.1.1 Studi Pustaka ... 45

3.1.2 Studi Lapangan ... 45

3.1.3 Studi Literatur Sejenis... 47

3.2 Pengembangan Sistem Berorientasi Objek ... 48

x


(11)

3.2.1 Analisis Sistem ... 48

3.2.2 Perancangan Sistem ... 49

3.2.3 Implementasi Sistem ... 50

3.3 Ilustrasi Metode Penelitian ... 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1 Latar Belakang Sekolah Pelita Bangsa... 52

4.1.1 Visi dan Misi Sekolah Pelita Bangsa ... 52

4.1.2 Tujuan Sekolah Pelita Bangsa... 53

4.2 Struktur Organisasi Sekolah ... 54

4.2.1 Tanggung Jawab dan Wewenang ... 55

4.3 Analisis Sistem ... 56

4.3.1 Analisis Sistem yang sedang Berjalan ... 56

4.3.2 Analisa Proses Bisnis Yang Sedang Berjalan ... 57

4.3.3 Analisa Kebutuhan Dengan SRS ... 62

4.3.4 Analisa Sistem Yang Dibutuhkan ... 63

4.3.4.1 Perbandingan Sistem ... 64

4.4 Perancangan Sistem... 65

4.4.1 Use Case Model Diagram... 65

4.4.2 Activity Diagram ... 80

4.4.3 Sequence Diagram ... 96

4.5 Perancangan Basis Data... 104


(12)

4.5.1 Class Diagram ... 104

4.6 Perancangan Layar Antar Muka(Interface)... 110

4.7 Perancangan Pemrograman ... 117

4.8 Pengujian Sistem. ... 117

BAB V PENUTUP ... 120

5.1 KESIMPULAN ... 120

5.2 SARAN ... 121

DAFTAR PUSTAKA ... 122 LAMPIRAN ...

xii


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Simbol Actor Dalam UML ...29

Gambar 2.2 Simbol Use Case Dalam UML ...30

Gambar 3.1 Ilustrasi Metode Penelitian ...51

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekilah Pelita Bangsa ...54

Gambar 4.2 Use Case Diagram Sistem yang berjalan ...59

Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem yang berjalan ...61

Gambar 4.4 Use Case Model Diagram Yang diajukan ...68

Gambar 4.5 Activity Diagram Data Kompetensi Personal ...81

Gambar 4.6 Activity Diagram Input Nilai Kompetensi guru ...82

Gambar 4.7 Activity Diagram Edit Nilai Kompetensi guru ...83

Gambar 4.8 Activity Diagram melihat Data guru Penilai 1 ...84

Gambar 4.9 Activity Diagram Laporan Kompetensi Penilai 1 ...85

Gambar 4.10 Activity Diagram Login ...86

Gambar 4.11 Activity Diagram Input Nilai Kompetensi Kord.Bidg Studi ...87

Gambar 4.12 Activity Diagram Edit Nilai Kompetensi Kord.Bidg Studi ...88

Gambar 4.13 Activity Diagram melihat Data Guru ...89

Gambar 4.14 Activity Diagram Laporan Penilaian Kompetensi ...90

Gambar 4.15 Activity Diagram Cetak Laporan Penilaian Kompetensi guru ...91

Gambar 4.16 Activity Diagram CRUD Data Guru...92

Gambar 4.17 Activity Diagram CRUD Data Kompetensi ...93


(14)

Gambar 4.18 Activity Diagram CRUD user...94

Gambar 4.19 Activity Diagram ganti Password...95

Gambar 4.20 Sequence Diagram Data Kompetensi Personal ...96

Gambar 4.21 Sequence Diagram Input Nilai Kompetensi guru ...97

Gambar 4.22 Sequence Diagram Edit Nilai Kompetensi guru ...97

Gambar 4.23 Sequence Diagram melihat Data guru Penilai 1 ...98

Gambar 4.24 Sequence Diagram Laporan Kompetensi Penilai 1 ...98

Gambar 4.25 Sequence Diagram Login ...99

Gambar 4.26 Sequence Diagram Input Nilai Kompetensi Kord.Bidg Studi ...99

Gambar 4.27 Sequence Diagram Edit Nilai Kompetensi Kord.Bidg Studi ...100

Gambar 4.28 Sequence Diagram melihat Data Guru ...100

Gambar 4.29 Sequence Diagram Laporan Penilaian Kompetensi ...101

Gambar 4.30 Activity Diagram Cetak Laporan Penilaian Kompetensi guru ....101

Gambar 4.31 Sequence Diagram CRUD Data Guru...102

Gambar 4.32 Sequence Diagram CRUD Data Kompetensi ...103

Gambar 4.33 Sequence Diagram CRUD User...103

Gambar 4.34 Sequence Ganti Password...103

Gambar 4.35 Class Diagram Sistem Informasi Penilaian Kompetensi Guru ...104

Gambar 4.36 Rancangan Form Login...105

Gambar 4.37 Rancangan Halaman Utama Admin ...106

Gambar 4.38 Rancangan Form Input Data Guru ...106

Gambar 4.39 Rancangan Form Input Data Kompetensi ...110

xiv


(15)

Gambar 4.40 Rancangan Form Input User Akses...107

Gambar 4.41 Rancangan Halaman Utama Penilai Dan Penilai 2...108

Gambar 4.42 Rancangan Form Input Nilai Penilai Dan 2 ...108

Gambar 4.43 Rancangan Halaman Data Guru Penilai Dan Penilai 2 ...109

Gambar 4.44 Rancangan Halaman Laporan kompetensi Penilai Dan 2...109

Gambar 4.45 Rancangan Halaman User Setting...110

Gambar 4.46 Rancangan Halaman Utama Guru ...110

Gambar 4.47 Rancangan Halaman Data Kompetensi Personal Guru ...111


(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran Kependidikan ...16

Tabel 2.2 Sub Komponen Kompetensi Wawasan Kependidikan...17

Tabel 2.3 Komponen Kompetensi Akademik/Vokasional ...19

Tabel 2.4 Komponen Kompetensi Pengembangan Profesi ...19

Tabel 2.5 Level Kompetensi ...20

Tabel 4.1 Jabatan dan deskripsi Tugas ...55

Tabel 4.2 Daftar Aktor Sistem Berjalan ...57

Tabel 4.3 Daftar Use Case Sistem Yang sedang Berjalan ...59

Tabel 4.4 Daftar Perbandingan Sistem ...60

Tabel 4.5 Identifikasi Aktor Yang Diusulkan ...64

Tabel 4.6 Daftar Use Case Yang Diusulkan...65

Tabel 4.7 Narasi Use Case Melihat Data Kompetensi Personal ...66

Tabel 4.8 Narasi Use Case Input Nilai Kompetensi Guru ...67

Tabel 4.9 Narasi Use Case Edit Nilai Kompetensi Guru ...69

Tabel 4.10 Narasi Melihat data Guru ...70

Tabel 4.11 Narasi Melihat Laporan Nilai Kompetensi Guru Penilai 1 ...71

Tabel 4.12 Narasi Use Case Input Nilai Kompetensi Kord.Bidg.Studi ...71

Tabel 4.13 Narasi Use Case Input Nilai Kompetensi Kord.Bidg.Studi ...72

Tabel 4.14 Narasi Use Case Login...73

Tabel 4.15 Narasi Melihat Data Guru ...74

xvi


(17)

Tabel 4.16 Narasi Use Case Melihat laporan Penilaian Kompetensi Guru...75

Tabel 4.17 Narasi Use Case Cetak Laporan Penilaian Kompetensi Guru ...75

Tabel 4.18 Narasi Use Case CRUD Data Guru...76

Tabel 4.19 Narasi Use Case CRUD Data Kompetensi ...77

Tabel 4.20 Narasi Use Case Data CRUD User...78

Tabel 4.21 Narasi Use Case Ganti Password...79

Tabel 4.22 Struktur Tabel Login...79

Tabel 4.23 Struktur Tabel User Akses...79

Tabel 4.24 Struktur Tabel Data Guru ...79

Tabel 4.25 Struktur Tabel Jabatan...79

Tabel 4.26 Struktur Tabel Group Bidang Studi...79

Tabel 4.27 Struktur Tabel Bidang Studi...79

Tabel 4.28 Struktur Tabel Kelas...79

Tabel 4.29 Struktur Tabel Materi ...79

Tabel 4.30 Struktur Tabel isi indikator...79

Tabel 4.31 Struktur Tabel Nilai kompetensi ...79

Tabel 4.32 Struktur Tabel Status Nilai ...79

Tabel 4.33 Struktur Tabel Histori Nilai...79

Tabel 4.34 Struktur Periode...79

Tabel 4.36 List Hasil Pengujian Dengan Black-Box Testing...1118


(18)

DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Model Diagram ... xx

Simbol Activity Model diagram ... xxi

Simbol Sequence Diagram ... xxii

Simbol Class Diagram ... xxiii

xviii


(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Wawancara Lampiran 2 Tampilan Aplikasi

Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 4 Source Code Aplikasi


(20)

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL Use Case Model Diagram (Whitten at al, 2004)

Simbol Keterangan

Actor

Use Case

Association

Extends

Uses

Inheritance

System Boundary

xx


(21)

DAFTAR SIMBOL SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

(Whitten at al, 2004)

SIMBOL KETERANGAN

Start Of the Process

Final Of Process

Acivity

Decission Activity

Synchronization Bar


(22)

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM (Whitten at al, 2004)

SIMBOL KETERANGAN

Object

Lifetime

Pesan

Behavior (Operation)

xxii


(23)

DAFTAR SIMBOL SIMBOL CLASS DIAGRAM

(Whitten at al, 2004)

SIMBOL KETERANGAN

Class 1. Class Name 2. Atribute 3. Behavior

Association

Agragation

Genaralization


(24)

xxiv


(25)

(26)

xxvi


(27)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya maka sangat dibutuhkan peran pendidik yang profesional. Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Untuk itu profesionalisme guru dituntut agar terus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di forum regional, nasional maupun internasional.

Guru merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan, khususnya di sekolah. Semua komponen lain, mulai dari kurikulum, sarana-prasarana, biaya, dan sebagainya tidak akan banyak berarti apabila esensi pembelajaran yaitu interaksi guru dengan peserta didik tidak berkualitas. Semua komponen lain, terutama kurikulum akan “hidup” apabila dilaksanakan oleh guru. Begitu pentingnya peran guru dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sampai-sampai banyak pakar menyatakan bahwa di sekolah tidak akan ada perubahan atau peningkatan kualitas tanpa adanya perubahan dan peningkatan kualitas guru.


(28)

Sayangnya, dalam kultur masyarakat Indonesia sampai saat ini pekerjaan guru masih cukup tertutup. Bahkan atasan guru seperti kordinator guru dan kepala sekolah sekali pun tidak mudah untuk mendapatkan data, mengamati realitas keseharian performance guru di hadapan siswa, serta menilai kompetensi masing-masing yang dimiliki guru.

Dalam rangka pengembangan kompetensi, pemantaun dan penilaian kompetensi mempuyai arti penting agar manajemen maupun guru dapat saling intropeksi dan memberikan umpan balik tentang sistem pekerjaan dalam organisasi dan ingin meningkatkan prestasi masing-masing untuk keinginan organisasi. Penilaian kompetensi guru merupakan kegiatan pemantauan, mengukur atau menilai dan mengevaluasi seorang guru dalam melaksanakan pekerjaanya yang ditugaskan oleh manajemen organisasi. Dimana setiap organisasi mempunyai standar penilaian dan tata cara penilaian sebagai tolak ukurnya. Dengan latar belakang di atas, maka penilaian kompetensi guru merupakan suatu hal yang perlu mendapat perhatian serius.

Sekolah Pelita Bangsa merupakan salah satu sekolah swasta yang sangat memperhatikan bagaimana kompetensi dan kualitas setiap guru untuk dapat menciptakan murid-murid yang berkualitas. Pada dasarnya Sekolah Pelita Bangsa sudah memakai teknologi komputer pada bidang-bidang tertentu, akan tetapi setelah penulis melakukan penelitian ternyata masih ada pekerjaan yang dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama dan tidak efisien yaitu pada penilaian kompetensi guru itu sendiri.

Pada sistem penilaian kompetensi guru masih menggunakan form manual dimana kordinator guru dan kepala sekolah bertugas memantau dan memberikan


(29)

penilaian tertulis terhadap kompetensi yang dimiliki oleh guru, yang kemudian hasil penilaian tersebut diproses oleh kordinator guru demi mengetahui hasil seberapa besar nilai kompetensi yang dimiliki guru, apakah kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru sudah memenuhi standarisasi kompetensi guru?.

Setelah melakukan pengolahan nilai, lalu hasil pengolahan nilai tersebut diberikan oleh kepala sekolah kepada pimpinan yayasan untuk dapat membantu dalam pengambilan keputusan terhadap guru. Untuk mendapatkan dokumen hasil penilaian terkadang kepala sekolah kesulitan dalam pencarian, dikarenakan banyak dokumen-dokumen yang hilang. Dalam hal semua ini, banyak membutuhkan waktu yang lama dan informasi yang diinginkan pimpinan pun menjadi tidak langsung tersedia dan tidak efektif. Pada sistem manual, dalam hal ini guru tidak diberi tahu hasil dari penilaianya, oleh karena itu guru tidak termotivator untuk dapat mengembangkan kompetensi yang dimilkinya.

Agar permasalahan diatas dapat diatasi maka penulis mencoba untuk membangun ” Pengembangan Sistem Informasi Penilaian Kompetensi Guru Berbasis Web Pada Sekolah Pelita Bangsa, Pamulang ” dimana sistem ini dapat membantu kepada pihak sekolah dalam melaksanakan proses penilaian kompetensi guru, mengetahui seberapa besar kompetensi yang dimiliki masing-masing guru, dan dapat membantu meningkatkan kualitas kompetensi guru serta membantu pimpinan dalam akan pengambilan keputusan.


(30)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan bahwa perumusan yang ada adalah :

1. Bagaimana merancang sistem ‘Pengembangan Sistem Informasi Penilaian Kompetensi Guru Berbasis Web’ yang dapat membantu pihak sekolah dalam melaksanakan penilaian kompetensi guru, membantu meningkatkan kualitas kompetensi guru serta membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan?

2. Bagaimana sistem dapat mengolah nilai kompetensi guru dengan tepat? 3. Bagaimana guru dapat mengetahui hasil penilaian kompetensi yang

dimilikinya?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis membatasi ruang lingkup masalah hanya pada :

1. Peneliti hanya membahas tentang Pengembangan Sistem Informasi Penilaian Kompetensi Guru yang pada awalnya sistem berjalan adalah sistem manual yang akan dikembangkan menjadi Sistem Informasi Penilaian Kompetensi Guru Sekolah Pelita Bangsa berbasis web, pada Sekolah Dasar Pelita Bangsa.

2. Web yang akan di buat bersifat interen, yaitu hanya dapat di akses oleh guru, kordinator guru, kepala sekolah dan administrator Sistem yang mempunyi hak akses tertinggi.


(31)

3. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak PHP XAMPP for windows versi 5.2.5 sedangkan untuk database, penulis menggunakan MySQL 5.0.51a.

4. Pada penulisan sistem ini tidak membahas lebih lanjut dari segi keamanan data.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.4.1 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari penelitian ini yaitu :

1. Membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh Sekolah Dasar Pelita Bangsa.

2. Terwujudnya sistem informasi untuk Sistem Penilaian Kompetensi Guru Pada Sekolah Pelita Bangsa sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi Sekolah Pelita Bangsa.

1.4.2Manfaat 1. Bagi Penulis

a. Menerapkan dan mengembangkan pengetahuan, sikap, dan kemampuan penulis melalui penerapan ilmu yang diwujudkan dalam karya ilmiah.

b. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia luar sehingga evaluasi dapat mudah dilakukan.


(32)

2. Bagi Organisasi/Sekolah

a. Meringankan kinerja sekolah pelita bangsa dalam melakukan proses pengolahan penilaian kompetensi guru.

b. Membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan dan mendapatkan informasi penilaian kompetensi guru.

1.5 Metodelogi Penelitian 1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data-data informasi yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Studi Pustaka

Penelitian kepustakaan ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data, membaca, mencatat, mempelajari buku-buku literatur serta sumber data lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2. Studi Lapangan

a) Observasi / Pengamatan

Dengan mengamati kegiatan yang berkenaan dengan pemantaun kinerja guru, proses penilaian serta mempelajari bentuk dokumen-dokumen yang digunakan, dan laporan yang dihasilkan untuk mengumpulkan data.

b) Interview / Wawancara

Dalam hal ini, penulis melakukan wawancara (interview) langsung dengan pihak Sekolah Pelita Bangsa dan melakukan pengumpulan data.


(33)

3. Studi Literatur Sejenis

Merupakan suatu tujuan untuk mendapatkan sebuah topik tentang penelitian yang akan dilaksanakan dengan memahami suatu perbedaan-perbedaan dengan penelitian yang lain.

1.5.2 Metodologi Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem dalam penelitian ini penulis menggunakan metodologi Pengembangan Sistem Berorientasi Objek (object oriented analys and design/OOAD). Dengan notasi-notasi UML (unifed modeling language), yaitu dengan activity diagram, use case diagram, sequence diagram, class diagram. Adapun tahapan dari metode pengembangan sistem ini adalah :

1. Analisis Sistem 2. Perancangan Sistem 3. Pengujian Sistem 4. Implementasi Sistem

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini, pembahasan yang penulis sajikan terbagi dalam lima bab yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan.


(34)

8 BAB II. LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang pembahasan mengenai landasan teori yang digunakan sebagai acuan penelitian skripsi, meliputi : konsep dasar sistem informasi, standar kompetensi guru, metodelogi berorientasi objek, PHP, Basis data, MySQL, UML, Macromedia Dreamweaver MX, dan landasan-landasan teori yang digunakan lainnya.

BAB III. METODELOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang pengumpulan data dan tahapan pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan latar belakang perusahaan, analisa dan perancangan sistem, dan tahap implementasi serta pengujian program yang telah dibuat.

BAB V. PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir dari seluruh rangkaian bab yang ada diskripsi ini, maka dalam bab ini akan termuat kesimpulan dari hasil bahasan seluruh bab serta saran-saran yang kiranya dapat bermanfaat.


(35)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan sebagai satu kesatuan (Mulyanto, 2009 ).

Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik sistem yaitu (Mulyanto, 2009) : 1. Komponen atau elemen (component)

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi dilingkungan yang berisi sistem Lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan.

2. Batas sistem (boundary )

Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar sistem adalah apa pun diluar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan atau yang merugikan.

4. Penghubung sistem (interface)

Penghubung merupakan hal yang sangat penting sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan.


(36)

5. Masukan sistem (input)

Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input ) dan masukan sinyal (signal input).

6. Keluaran sistem (output)

Keluaran sistem merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan. 7. Pengolah sistem (process)

Pengolah sistem merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

8. Sasaran sistem (objective ) atau tujuan (goal)

Suatu sistem pasti memilki sasaran (objective ) atau tujuan (goal). Apabila tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem.

2.1.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sedangkan data merupakan sumber

informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata. Informai merupakan pengetahuan dari hasil pengolahan data-data yang berhubungan menjadi sebuah kesimpulan (Mulyanto, 2009).

Kualitas informasi dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu (Mulyanto, 2009) :


(37)

1. Akurat (Accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada waktu (Timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak tidak boleh terlambat (usang).

3. Relevan (Relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti informasi tersebut harus bermanfaat bagi penggunanya.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah pengaturan orang, data, proses dan informasi teknologi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi (Whitten, 2004).

Sedangkan Menurut Turban, (1999) dalam buku In Formation Technology For Management Making Connection For Strategies Advantages, mendefinisikan sistem informasisebagai sistem yang mengumpulkan, memproses menympan, dan menganilisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan sfesifik (Mulyanto, 2009) .


(38)

Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan dan menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.

2.14 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building Block) , adapun blok bangunan komponen sistem informasi yakni (Jogiyanto, 2005) :

1) Blok masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam siatem informasi. 2) Blok model

Blok ini terdiri dari kombinasi, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan 3) Blok keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4) Blok teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat“ (tool box) dari pekerjaan sistem informasi.


(39)

5) Blok Basis Data

Basis Data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

6) Blok kendali

Untuk upaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian didalamnya.

2.2 Standar Kompetensi Guru 2.2.1 Pengertian Standar Kompetensi

Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Arti lain dari kompetensi adalah spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki seseorang serta penerapannya di dalam pekerjaan, sesuai dengan standar kinerja yang dibutuhkan oleh lapangan

(http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah/standarguru.html).

Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan maupun sikap profesional dalam menjalankan fungsi sebagai guru.

Berdasarkan pengertian tersebut, Standar Kompetensi Guru adalah suatu pernyataan tentang kriteria yang dipersyaratkan, ditetapkan dan disepakati


(40)

bersama dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap bagi seorang tenaga kependidikan sehingga layak disebut kompeten

(http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah/standarguru.html).

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional menerapkan standar kompetensi guru yang berhubungan dengan Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan Kependidikan, Komponen Kompetensi Akademik/Vokasional sesuai materi pembelajaran, Pengembangan Profesi. Komponen-komponen Standar Kompetensi Guru ini mewadahi kompetensi profesional, personal dan sosial yang harus dimiliki oleh seorang guru. Pengembangan standar kompetensi guru diarahkan pada peningkatan kualitas guru dan pola pembinaan guru yang terstruktur dan sistematis.

(http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah/standarguru.html).

2.2.2 Tujuan dan Manfaat Standar Kompetensi Guru

Tujuan adanya Standar Kompetensi Guru adalah sebagai jaminan dikuasainya tingkat kompetensi minimal oleh guru sehingga yang bersangkutan dapat melakukan tugasnya secara profesional, dapat dibina secara efektif dan efisien serta dapat melayani pihak yang berkepentingan terhadap proses pembelajaran, dengan sebaik-baiknya sesuai bidang tugasnya

(http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah/standarguru.html).

Adapun manfaat disusunnya Standar Kompetensi Guru ini adalah sebagai acuan pelaksanaan uji kompetensi, penyelenggaraan diklat, dan pembinaan, maupun acuan bagi pihak yang berkepentingan terhadap kompetensi guru untuk


(41)

melakukan evaluasi, pengembangan bahan ajar dan sebagainya bagi tenaga kependidikan

(http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah/standarguru.html).

2.2.3 Komponen Standar Kompetensi Guru

Standar Kompetensi Guru meliputi tiga komponen yaitu

(http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah/standarguru.html/) :

1. Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan Kependidikan.

Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran memiliki sub komponen yang diantaranya adalah :

1) Menyusun rencana pembelajaran 2) Melaksanakan pembelajaran

3) Menilai prestasi belajar peserta didik

Adapun Sub Komponen Kompetensi Wawasan Kependidikan diantaranya adalah :

1) Memahami landasan kependidikan

2) Memahami pendekatan pembelajaran yang sesuai materi pembelajarannya

3) Memanfaatkan kemajuan IPTEK dalam pendidikan

2. Komponen Kompetensi Akademik/Vokasional, yang terdiri atas : 1) Menguasai keilmuan dan keterampilan sesuai materi pembelajaran 3. Komponen Kompetensi Pengembangan Profesi terdiri atas :

1) Mengembangkan profesi.


(42)

2.2.4 Indikator Kompetensi

Untuk memperoleh gambaran yang lebih terukur pada pemberian nilai untuk setiap kompetensi, maka perlu ditetapkan kinerja setiap kompetensi. Kinerja kompetensi terlihat dalam bentuk indikator, sebagai terlihat pada table dibawah ini

(http://www.geocities.com/pengembangansekolah/standarguru.html) :

1. Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan Kependidikan :

Tabel 2.1 Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan Kependidikan

KOMPETENSI INDIKATOR PERLEVEL

Mendeskripsikan tujuan pembelajaran Menentukan metode pembelajaran yang sesuai

Menentukan media pembelajaran Menyusun Rencana Pembelajaran

Merancang prosedur pembelajaran

Melaksanakan Pembelajaran Menyajikan materi pembelajaran secara sistematis

Menerapkan metode dan prosedur pembelajaran yang telah ditentukan

Melakukan interaksi dengan siswa dengan


(43)

menggunakan bahasa yang komunikatif

Menggunakan waktu secara efektif dan efisien

Menyusun soal/perangkat penilaian sesuai dengan indikator/kriteria unjuk kerja yang telah ditentukan

Melaksanakan penilaian Mengolah hasil penilaian Menilai prestasi belajar peserta

didik

Menyusun laporan hasil penilaian

Sub Komponen Kompetensi Wawasan Kependidikan diantaranya adalah : Tabel 2.2 Sub Komponen Kompetensi Wawasan Kependidikan Memahami landasan kependidikan Menjelaskan tujuan dan hakekat pendidikan

Menjelaskan tujuan dan hakekat pembelajaran

Menjelaskan konsep dasar pengembangan kurikulum

Menjelaskan struktur kurikulum Memahami pendekatan

pembelajaran yang sesuai materi pembelajaran

Menjelaskan teori belajar yang sesuai materi pembelajarannya.


(44)

Menjelaskan strategi dan pendekatan pembelajaran yang sesuai materi pembelajarannya

Menjelaskan metode pembelajaran yang sesuai materi pembelajarannya

Menerapkan metode pembelajaran sesuai materi pembelajaran.

Memanfaatkan kemajuan IPTEK dalam pendidikan

Menggunakan berbagai fungsi internet, terutama menggunakan e-mail dan mencari informasi.

Menggunakan komputer terutama untuk word processor dan spread sheet (Contoh : Microsoft Word, Excel).

Menerapkan bahasa Inggris untuk memahami literatur asing/memperluas wawasan kependidikan.

Mengunakan teknologi-teknologi terbaru sesuai perkembangan teknologi.

2. Komponen Kompetensi Akademik/Vokasional :

Tabel 2.3 Komponen Kompetensi Akademik/vokasional

KOMPETENSI INDIKATOR PERLEVEL

Menguasai keilmuan dan keterampilan sesuai materi

Mengetahui keilmuan dan keterampilan sesuai materi pembelajaran.


(45)

Menguasai materi pembelajaran sesuai bidangnya.

Menerapkan pembelajaran sesuai dengan bidangnya.

pembelajaran

Mengembangakan materi pembelajaran sesuai dengan bidanganya.

3. Komponen Kompetensi Pengembangan Profesi :

Tabel 2.4 Komponen Kompetensi Pengembangan Profesi

KOMPETENSI INDIKATOR PERLEVEL

Mengembangkan Profesi Menulis karya ilmiah hasil penelitian/ pengkajian/survei/evaluasi di bidang pendidikan

Menemukan teknologi tepat guna

Membuat alat pelajaran/alat peraga atau alat bimbingan

Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum

2.2.5 Level Kompetensi

Untuk masing-masing indikator kompetensi di turunkan menjadi beberapa level, adapun level kompetensi yakni :


(46)

Tabel 2.5 Level kompetensi

Level Terminology Decsription

1 Knowledge/Tahu Mengetahui dasar pengetahuan tentang

pendidikan,pembelajaran,profesi (hanya sekedar tahu). 2 Implementation/mengert

i

Mengerti pendidikan,pembelajaran,profesi (hanya sekedar mengerti).

3 Comprhension/mampu Mampu mengerjakan pekerjaan dengan baik berdasarkan sesuai pendidikan/pembelajaran (level ini lebih baik dari level 1 dan 2 ).

4 Mastery/menguasai Mempunyai kemampuan yang unggul dalam mengerjakan pekerjaan,mampu menguasai dan mengembangkan pendidikan/pembelajraan dan profesi. (Level yang terbaik dari level-level sebelumnya).

2.2.6 Konsep Dasar Penilaian Kompetensi Guru

Penilaian kompetensi guru pada sekolah pelita bangsa dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :

1) Mikro teaching adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menguji guru dalam mempraktekan ngajar-mengajar. Apakah dalam uji ini guru bisa mempraktekan cara mengajar dengan baik dan benar.

2) Simulasi adalah penilaian yang dilakukan dengan cara memantau langsung kegiatan ngajar-mengajar.


(47)

2.2.7 Bentuk Laporan Kompetensi Guru

Laporan penilaian kompetensi guru disajikan dalam data kuantitatif maupun kualitatif. Data kuantitatif disajikan dalam angka atau nilai level, standar level yang dibutuhkan adalah bernilai 4 untuk tiap-tiap kompetensi. Data kualitatif disajikan dalam bentuk persentase. Misalnya seorang guru memiliki nilai 4 pada salah satu kompetensi, angka 4 merupakan angka tertertinggi dari penilaian kompetensi guru. Kriteria penskoran menggunakan skala 10-100, semakin baik kemampuan yang ditampilkan semakin tinggi pula skor atau nilai yang diperoleh.

Hasil jumlah nilai akhir atau persentase pada laporan penilaian kompetensi merupakan gambaran pencapaian hasil nilai kompetensi yang dimiliki guru dalam penilaian kompetensi guru. Perumusan untuk mendapatkan nilai persentase yaitu : Nilai total level : total indikator x 100.

Predikat atau persentase nilai sebagai berikut : 1. Istimewa : 100

2. Baik Sekali : >80 <100 3. Baik : >70 <80 4. Kurang : >60 <70 5. Kurang Sekali : <50

2.2.8 Proses Pengembangan Standar Kompetensi Guru

Proses pengembangan Standar Kompetensi Guru dirumuskan secara Sistematik melalui langkah-langkah sebagai berikut

(http://www.geocities.com/pengembangansekolah/standarguru.html) :


(48)

1) Melakukan analisis tugas guru. 2) mengidentifikasi kompetensi guru.

3) Menyusun buram Standar Kompetensi Guru.

4) Melakukan sosialisasi buram Standar Kompetensi Guru. 5) Melaksanakan uji coba Standar Kompetensi Guru. 6) Menganalisis hasil uji coba Standar Kompetensi Guru. 7) Menetapkan Standar Kompetensi Guru.

2.3 Metodelogi Penelitian 2.3.1 Metode Pengumpulan Data

Metode adalah suatu cara/teknik sistematis untuk mengerjakan sesuatu. Sedangkan metodologi yaitu suatu kesatuan metode-metode, prosedur, konsep pekerjaan, aturan dan postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lain.

http://ssiregar.staff.gunadarma.ac.idlecture_metlit_elektro.pdf+pengertianmetode logi).

Pengumpulan data/penemuan fakta adalah sebuah teknik yang di kembangkan pada semua siklus pengembangan, tapi sangat penting dalam fase persyaratan/kebutuhan. (Whitten, 2004).

Jadi, Dapat disimpulkan bahwa metode pengumpulam data adalah cara/teknik sistematis untuk mengumpulkan data sebagai fase persyaratan/kebutuhan yang sangat penting dalam siklus pengembangan sistem.


(49)

2.3.1.1Studi pustaka

Cara penelitian yang dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku-buku pustaka, dan website tertentu yang dijadikan pendukung dalam penelitian yang dilakukan (Jogiyanto, 2005 ).

2.3.1.2 Studi lapangan 1) Observasi/Pengamatan

Observasi adalah tenik penemuan fakta dimana analis sistem turut berpartisipasi atau menyaksikan seseorang yang sedang melakukan aktifitas untuk mempelajari sistem. (Whitten, 2004).

2) Wawancara

Wawancara adalah teknik penelusuran fakta dimana analis sistem mengumpulkan informasi dari individu-individu melalui interaksi face-to face. tujuan dari wawancara adalah menemukan fakta, validasi fakta, kejelasan fakta, antusiasme, mengidentifikasi persyaratan, menyatukan ide dan persyaratan (Whitten, 2004).

2.3.1.3Studi Literatur Sejenis

Tujuan studi literatur adalah untuk mendapatkan “peta” tentang domain penelitian yang akan dilaksanakan. Peta domain ini sebenarnya berwujud pengetahuan tentang riset-riset yang dilakukan oleh peneliti lain dalam area penelitian kita. Seperti diketahui, sebuah penelitian tidak muncul begitu saja, tetapi ia selalu mencoba menyelesaikan atau menjawab persoalan yang ditinggalkan penelitian sebelumnya. Keterkaitan inilah, yang jika dirangkai secara


(50)

menyeluruh, menyusun graf yang membentuk “peta” domain penelitian kita. Jika anda masih berada dalam tahapan penentuan topik penelitian, jangan beranjak dari situ sebelum anda (dan pembimbing) merasa secure dan mantap dengan topik yang dipilih.

(http://mti.ugm.ac.id/~lukito/knowledge-sharing/menempuh-studi-s3/studi-literatur)

2.3.2 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem informasi adalah menyusun suatu sistem yang benar-benar baru atau yang sering terjadi menyempurnakan sistem yang telah ada (Nugroho, 2004). Pada penulisan ini penulis mengunakan metodologi Pengembangan Sistem Berorientasi Objek (object oriented analys and design/OOAD).

Pengembangan berorientasi objek merupakan cara berpikir baru tentang perangkat lunak berdasarkan abstraksi yang terdapat dalam dunia nyata (Sutopo, 2004).

Metodologi pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai tiga karakteristik utama, yaitu (Sutopo, 2004) :

1. Pembungkusan (Encapsulation)

Encapsulation (pengkapsulan) merupakan dasar untuk pembatasan lingkup program terhadap data yang diproses. Data dan prosedur atau fungsi dikemas dalam bersama-sama dalam suatu objek, sehingga prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya.

2. Pewarisan Sifat (Inheritance)


(51)

Inheritance (pewarisan) adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data atau atribut dan metoda dari induknya langsung. Atribut dan metode dari objek induk diturunkan kepada anak objek, demikian seterusnya. Inheritance mempunyai arti bahwa atribut operasi yang dimiliki bersama diantara kelas yang mempunyai hubungan secara hirarki.

3. Polymorphism

Polymorphism (polymorphisme) yaitu konsep yang menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku yang berbeda. Polymorphisme mempunyai arti bahwa operasi yang sama mungkin mempunyai perbedaan dalam kelas yang berbeda. Operasi move mungkin mempunyai perbedaan dalam kelas windows atau kendaraan bermotor. Dalam hal ini, penulis menggunakan salah satu alat bantu yang sangat handal didunia perkembangan sistem yang berorientasi objek yakni UML. Hal ini disebabkan karen UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

Adapun aktivitas-aktivitas yang mencakup Pengembangan sistem berorientasi objek di bawah ini :

1. Analisa berorientasi objek 2. Perancangan berorientasi objek 3. Implementasi berorientasi objek


(52)

Adapun keuntungan dan keterbatasan objek oriented yaitu (Munawar, 2005) :

A. Keuntungan Object Oriented

1) Jelasnya informasi dalam konteks sistem.

2) Sangat dekatnya hubungan antara OO Analisis, OO Design, OO user Interface dan OO Programming .

B. Keterbatasan Object Oriented

Ada dua aplikasi yang tidak cocok dikembangkan dengan metode Object Oriented yaitu (Munawar, 2005) :

1) Aplikasi yang sangat berorientasi pada database 2) Aplikasi yang banyak membutuhkan banyak algoritma

Untuk mendokumentasikan

2.4 Unified Modelling Laguage (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah adalah bahasa grafis Untuk mendokumentasikan, mensfesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak (Hariyanto, 2004).

(UML) Unified Modelling Laguage menyediakan sejumlah diagram untuk mengekspresikan pemodelan berorientasi objek yang dilakukan. Adapun diagram Uml kelompokan menjadi 2 group diagram, yaitu (Hariyanto, 2004) :

A. Diagram Struktur

Diagram ini menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan aspek statik dari sistem. Diagram struktur di UML terdiri dari :


(53)

1) Digram kelas (class diagram ) 2) Diagram objek (sequence diagram)

3) Diagram komponen (collaboration diagram) 4) Diagram deployment (deployment diagram) B. Diagram Perilaku

Diagram ini menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan aspek dinamis dari sistem. Diagram perilaku di UML terdiri dari :

5) Digram use case (Use case diagram ) 6) Digram sekuen (Sequance diagram)

7) Digram kolaborasi (Collaboration diagram ) 8) Diagram statechart (State chart diagram) 9) Diagram aktivitas (Activity diagram)

Meskipun UML banyak menyediakan diagram yang bisa membantu mendefinisikan sebuah aplikasi, tidak berarti bahwa semua diagram tersebut akan dapat menjawab persoalan yang ada. Oleh karena itu jangan ragu untuk menggunakan diagram lain selain UML apabila diagram UML tidak cocok untuk tujuan tersebut.

2.4.1 Activity Diagram

Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan jalur kerja (Fowler, 2005).


(54)

Activity Diagram menunjukan tahapan, pengambilan keputusan dan percabangan. Diagram ini sangat berguna untuk menunjukan operasi sebuah objek dan proses bisnis.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.

2.4.2 Use case Diagram

Use case adalah interaksi antara aktor ekstrenal dan sistem hasil yang dapat diamati oleh aktor, berorientasi pada tujuan dideskripsikan di diagram use-case dan teks (Hariyanto, 2004).

Diagram Use Case (Use Case Diagram) merupakan salah satu diagram untuk memodelkan aspek perilaku sistem. Masing-masing diagram Use case menunjukan sekumplulan Use case, aktor dan hubunganya. Diagram Use case adalah penting untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, dan mendokumentasikan kebutuhan perilaku sistem, subsistem, dan kelas (Hariyanto, 2004).


(55)

Adapun elemen-elemen yang dimiliki Use Case Diagram yakni (Hariyanto, 2004) :

1) Aktor

Aktor adalah pemakai sistem, dapat berupa manusia atau sistem terotomatisasi lain. Aktor adalah sesuatu atau seseorang yang berinteraksi dengan sistem, yaitu siapa atau apa yang menggunakan sistem. Dalam use case diagram terdapat satu actor pemulai atau initiator actor yang membangkitkan rangsangan awal terhadap sistem, dan mungkin sejumlah actor lain yang berpartisipasi atau participating actor.

Symbol actor dalam UML digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Simbol Actor dalam UML 2) Use case

Use case adalah cara spesifik pengguna sistem oleh aktor. Adapun ciri-ciri dari Use case adalah:

a. Pola perilaku yang harus dipenuhi oleh sistem

b. Sekuen transaksi terhubung yang dilakukan aktor dan sistem c. Memberikan sesuatu yang berharga bagi aktor

Symbol Use case dalam UML digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.2 Simbol Use case dalam UML

Use case menspesifikasikan perilaku sistem atau bagian sistem dan merupakan deskripasi sekumpulan sekuen aksi termasuk varian-varian yang dilakukan sistem


(56)

untuk memproduksi hasil atau nilai ke aktor. Kita dapat menggunakan use-case untuk menangkap perilaku sistem yang ingin dikembangkan tanpa perlu menspesifikasikan cara implementasi perilaku itu

3) Hubungan ketergantungan, generalisasi, dan asosiasi

Keterhubungan antar use-case dengan Use case lain berupa generalisasi antara, use-case yaitu :

a. Include, perilaku Use case merupakan bagian dari Use case yang lain. b. Extend, perilaku Use case memperluas perilaku Use case yag lain.

2.4.3 Sequence Diagram

Sequence Diagram digunakan untuk memodelkan skenario penggunaan. skenario penggunaan adalah barisan kejadian yang terjadi selama satu eksekusi sistem. Cakupan skenario dapat beragam, dari mulai semua kejadian di sistem atau hanya kejadian pada objek-objek tertentu. Skenario menjadi rekaman historis eksekusi sistem atau gagasan eksperimen eksekusi sistem yang di usulkan (Hariyanto, 2004).

Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segi empat bernama Message, diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical.

2.4.4 Cllass Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut atau properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut


(57)

(metode/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain (www.Ilmukomputer.com).

Class memiliki tiga area pokok : 1. Nama (dan stereotype)

2. Atribut 3. Metoda

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut : a. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan

b. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya

c. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

Terdapat beberapa hubungan antara satu class dengan class lainnya, yaitu : 1) Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan

class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class.

2) Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian.

3) Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.


(58)

4) Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian.

2.4.5 Langkah-Langkah Penggunaan UML

Berikut ini adalah tips pengembangan piranti lunak dengan menggunakan UML (Munawar, 2005).

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

4. Definisikan requirement lain (non-fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alir.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.


(59)

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodanya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan : a) Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim

pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes.

b) Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model berserta code-nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

13. Piranti lunak siap dirilis.

2.5 Basisdata

Basisdata (database) adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang merefleksikan fakta-fakta yang terdapat di organisasi (Hariyanto, 2004).


(60)

Basisdata merupakan komponen utama sistem informasi karena semua informasi untuk pengambilan keputusan berasal dari data di basisdata. Pengelolaan basisdata yang buruk dapat mengakibatkan ketidaktersediaan data penting yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan.

Untuk mengelola database diperlukan suatu perangkat lunak yang disebut DBMS (database management system). DBMS merupakan suatu sistem perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basisdata (Hariyanto, 2004) :

Dibandingkan dengan sistem yang berbasis kertas, DBMS memilki empat keunggulan, yaitu :

1) Kepraktisan : sistem yang berbasis kertas akan mengggunakan kertas yang sangat banyak untuk menyimpan informasi, sedangkan DBMS menggunakan media penyimpanan sekunder yang berukuran kecil tetapi padat informasi.

2) Kecepatan : mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat daripada manusia.

3) Mengurangi kejemuan : orang cenderung menjadi bosan kalau melakukan tindakan-tindakan berulang yang menggunakan tangan (misal harus mengganti suatu informasi ).

4) Kekinian : informasi yang tersedia pada DBMS akan bersifat mutakhir dan Akurat setiap saat.

Di dalam database, semua data diintegrasikan dengan menghindari duplikasi data. web database (basisdata berbasis web) pada dasarnya sama


(61)

dengan sistem database lainya, yaitu suatu sistem pengolahan dan penyimpanan data yang dapat diakses oleh bahasa pemrograman tertentu. Namun web database tidak seperti sistem database konfensional yang hanya diperlukan platform tertentu saja, web database lebih bersifat umum karena dapat diakses oleh aplikasi web yang sebagian besar dapat berjalan diberbagai platform. Web database dapat diakses oleh aplikasi-aplikasi web yang dikembangkan dengan tag HTML, atau sejenisnya. Pemrograman yang bersifat server-side seperti: HTML, ASP, ISP, dll, aplikasi web server seperti : APACHE, IIS, PWS, dll.

2.6 Internet Dan Website

2.6.1 Pengertian Internet dan Website

Internet merupakan sebuah kumpulan global (mendunia) ribuan jaringan komputer dan jutaan komputer pribadi yang dikelola secara bebas. Internet telah memungkinkan komunikasi antar komputer dengan menggunakan Transmisision Control Protocol atau Inernet Protocol (TCP/IP) yang didukung media komunikasi, seperti satelit dan paket radio. Jadi jarak jangkauanya tidak terbatas (Oetomo, 2007).

Sedangkan website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan link-link

(www.litbang.depkes.go.id/tik/media/Pengantar_WWW.doc+sejarah+internet).


(62)

Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun, hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka susunan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.

Untuk membangun situs diperlukan beberapa unsur yang harus ada agar Situs dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Adapun Unsur-unsur yang harus ada dalam situs antara lain

(www.litbang.depkes.go.id/tik/media/Pengantar_WWW.doc+sejarah+internet) : A. Domain name

Domain name biasa disebut nama domain adalah alat permanen situs didunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah situs atau dengan Kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan situs kita pada dunia internet Istilah yang umum digunakan adalah URL. Contoh sebuah URL adalah http://www.yahoo.com--dapat juga tanpa www-.

B. Hosting

Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat harddisk tempat penyimpanan berbagai data, file-file, gambar dan lain sebagainya yang akan ditampilkan di situs. Besarnya data yang bisa dimasukkan tergantung dari besarnya hosting yang disewa/dipunyai, semakin besar hosting semakin besar pula data yang dapat dimasukkan dan ditampilkan dalam situs.


(63)

C. Scripts/Bahasa Program

Scripts/bahasa program Adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah dalam situs yang pada saat diakses. Jenis scripts sangat menentukan statis, dinamis atau interaktifnya sebuah situs. Semakin banyak ragam scripts yang digunakan maka akan terlihat situs semakin dinamis, dan interaktif serta terlihat bagus. Bagusnya situs dapat terlihat dengan tanggapan pengunjung serta frekuensi kunjungan. Beragam scripts saat ini telah hadir untuk mendukung kualitas situs. Jenis jenis scripts yang banyak dipakai para designer antara lain HTML, ASP, PHP, JSP, Java Scripts, Java applets dan sebgainya. Bahasa dasar yang dipakai setiap situs adalah HTML sedangkan ASP dan lainnya merupakan bahasa pendukung yang bertindak sebagai pengatur dinamis, dan interaktifnya situs.

D. Desain web

Setelah melakukan penyewaan domain dan hosting serta penguasaan scripts, unsur situs yang paling penting dan utama adalah design. Design web sangat menentukan kualitas dan keindahan situs. Design sangat berpengaruh Kepada penilain pengunjung akan bagus tidaknya sebuah bagus website.

E. Publikasi

Keberadaan situs tidak ada gunanya dibangun tanpa dikunjungi atau dikenal oleh Masyarakat atau pengunjung. Karena efektif tidaknya situs sangat tergantung dari besarnya pengunjung dan komentar yang masuk. Untuk mengenalkan situs kepada masyarakat memerlukan apa yang


(64)

disebut publikasi atau promosi. cara yang biasanya dilakukan dan paling efektif dengan tak terbatas ruang atau waktu adalah publikasi langsung di internet melalui search engine (mesin pencari seperti yahoo, google, search Indonesia).

2.6.2 Client Server

Saat ini arsitektur client-server yang banyak digunakan dalam industri disebut two-tier architecture. Pada arsitektur ini, server mengirim data dan client mengakses data. Server memainkan peranan yang dominan pada arsitektur ini. Keuntungan sistem ini adalah kesederhanaan dan kompatibilitas dengan sistem yang legal.

Arsitektur client-server yang dikembangkan kemudian adalah

three-tierarchitecture. Pada model ini, layer direpresentasikan sebagai host, server dan

client. Server memainkan peranan sebagai penengah dengan mengirim aturan bisnis

(prosedur atau constraint) yang digunakan untuk mengakses data dari host. Client berisi antar muka GUI dan beberapa aplikasi tambahan mengenai aturan bisnis. Kemudian server bertindak sebagai conduit of passing memproses data dari host ke

client dimana kemudian diproses atau difilter dan dipresentasikan ke pemakai dalam

format GUI.

Antar muka pemakai, aturan dan pengaksesan data bertindak sebagai three

tiers. Client biasanya dihubungkan ke server melalui LAN dan server dihubungkan

ke host melalui WAN. Client melakukan remote yang dihubungkan ke server melalui

WAN juga. Sistem ini sangat cocok untuk perusahaan besar dimana basis data terpusat dapat disimpan dalam host dan biaya pembangunan LAN dan WAN dapat


(65)

diatur dan dioptimasi menggunakan teknologi yang baru untuk setiap bagian yang berbeda dalam organisasi.

2.6.3 Kemanan data 1. Kriptografi

Kriptografi adalah ilmu yang berguna untuk mengacak data sedemikian rupa, sehingga tidak bisa dibaca oleh piha ketiga. (sukmaaji, 2008).

Konsep penggunann kriptografi antara lain :

1) Kerahasiaan (Confidentiality) : proses penyembunyian data dari orang-orang yang tidak punya otoritas

2) Integritas : proses untuk menjaga agar sebuah data tidak diubah-ubah sewaktu ditransfer atau disimpan.

3) Penghindaran penolakan (Non-repudiation) : proses untuk menjaga bukti-bukti bahwa suatu data berasal dari seseorang. Seseorang yang ingin menyangkal bahwa data tersebut bukan berasal darinya, dapat saja menyiapkan bukti-bukti yang ada.

4) Authentifikasi (Authentication) : proses untuk menjamin keaslian suatu data.

5) Tanda tangan data (data signature) : dapat disebut juga sebagai tanda tangan digital. Berguna untuk mendatangani data digital

6) Kontrol akses (Access Control) : untuk mengontrol akses terhadap suatu enitity.


(66)

2.7 PHP (Hypertext Preproccesor)

PHP merupakan kependekan dari kata Hypertext Preprocessor. sebagai perangkat lunak open source yang diatur dalam aturan general purpose licenses (GPL) (Suprianto, 2008).

Pemrograman PHP sangat cocok dikembangkan dalam lingkungan web, karena PHP dilekatkan pada script HTML atau sebaliknya. PHP dikhususkan untuk pengembangan web dinamis. Maksudnya PHP mampu menghasilkan website yang secara terus menerus hasilnya bisa berubah-rubah sesuai permintaan client browser-nya (bisa menggunakan browser opera, internet explorer, Mozilla, dan lain-lain). Pada umumnya pembuatan web dinamis berhubungan erat dengan database sebagai sumber data yang akan ditampilkan.

PHP tergolong sebagai bahasa pemrograman yang berbasis server (Server Side Scripting). Ini berarti bahwa semua script PHP diletakan di server dan terjemah oleh web server terlebih dahulu, kemudian hasil terjemahan itu dikirm ke web browser client. Tentu hal tersebut berbeda dengan JavaScript. Kode program JavaScript harus di download terlebih dahulu di komputer client, selanjutnya diterjemahan oleh browser internet. Oleh karena itu, kode program javaScript selalu tampak dihalaman web bersangkutan, Jika dilakukan penyimpanan terhadap file web.

Tujuan utama penggunaan PHP adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dinamis sehinggga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan software Open-Source yang


(67)

disebarkan dan dilesensikan secara gratis serta dapat di-download secara situs resminya.

http://www.php.net

PHP ditulis menggunakan bahasa C

Adapun kelebihan php dari bahasa pemrograman lainya yakni (Suprianto, 2008):

1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan configurasi yang relatif mudah.

3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis–milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.

2.8 MySQL

Untuk mengelola dan mengorganisasikan database yang dibangun dalam sebuah sistem informasi, dibutuhkan suatu sistem pengelola database (Relational Database Management System-RDBMS). RDBMS adalah sebuah sistem manajemen database yang memiliki kemampuan untuk mengakses data dan mengkombinasikan ulang item-item data dari file-file yang berbeda. Salah satu


(68)

RDBMS yang umum digunakan adalah MySQL. Program ini sangat cocok berpasangan dngan PHP dengan beberapa pertimbangan. MySQL menggunakan suatu format standar bahasa data yang terkenal.

MySQL adalah relational database management sytem (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (general public license). Di mana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closet source atau komersial (Prasetyo, 2004).

Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui Dari cara kerja optimizer-nya dalam melakuakan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainya dalam query data. Hal ini terbukti query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan interbase. Kemampuan yang cukup menakjubkan untuk sebuah software gratisan.

Ketika merancang suatu database, kita perlu mempertimbangkan dua hal, yaitu :

1. Informasi apa yang akan disimpan sehingga kita dapat menentukan entitas yang harus disimpan informasinya.

2. Pertanyaan yang akan diajukan terhadap database sering disebut queries.


(69)

43 2.9 Literatur Sejenis

1) Sanita “Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Menggunakan Metode Fuzzy (Study Kasus Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Negeri Syrifhidayatullah Jakarta), Universitas Islam Negeri

Syarifhidayatullah, Jakarta 2008.

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sebuah aplikasi sistem penilaian kinerja pegawai yang dapat membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan. Metodologi yang digunakan adalah metode pengumpulan data dan metode siklus pengembangan model sekuensial linear (waterfall). Hasil dari penelitian ini yaitu menghasilkan sistem penilaian kinerja pegawai untuk memermudah proses penilaian, demi membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan. Serta memberikan informasi yang lebh efisien tentang status dan kondisi SDM

2) Putri Lestari Karya Tulis Ilmiah “penentuan faktor penilaian kinerja pengajar dengan metode ekstraksi maximum likehood ’’ (Studi Kasus di Lembaga Les Privat Dan Kelompok Belajar Bintang Pelajar Cabang Bintaro’’, UIN, Jakarta, 2009

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses ekstraksi indikator-indikator penilaian kinerja pengajar menjadi faktor-faktor penilaian kinerja pengajar serta Mengetahui faktor-faktor yang dihasilkan dari ekstraksi indikator-indikator penilaian kinerja pengajar. Metode yang digunakan adalah mengguakan metode maximum likehood. Hasil dari penelitian ini yaitu menghasilkan sejumlah faktor penilaian kinerja pengajarn dengan jumlah indikator yang mempengaruhi tiap-tiap faktor akan lebih seimbang.


(70)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan sebagai satu kesatuan (Mulyanto, 2009 ).

Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik sistem yaitu (Mulyanto, 2009) :

1. Komponen atau elemen (component)

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi dilingkungan yang berisi sistem Lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan.

2. Batas sistem (boundary )

Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar sistem adalah apa pun diluar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan atau yang merugikan.


(71)

4. Penghubung sistem (interface)

Penghubung merupakan hal yang sangat penting sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan.

5. Masukan sistem (input)

Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input ) dan masukan sinyal (signal input).

6. Keluaran sistem (output)

Keluaran sistem merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

7. Pengolah sistem (process)

Pengolah sistem merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

8. Sasaran sistem (objective ) atau tujuan (goal)

Suatu sistem pasti memilki sasaran (objective ) atau tujuan (goal). Apabila tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem.

2.1.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sedangkan data merupakan sumber


(72)

informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata. Informai merupakan pengetahuan dari hasil pengolahan data-data yang berhubungan menjadi sebuah kesimpulan (Mulyanto, 2009).

Kualitas informasi dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu (Mulyanto, 2009) :

1. Akurat (Accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada waktu (Timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak tidak boleh terlambat (usang).

3. Relevan (Relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti informasi tersebut harus bermanfaat bagi penggunanya.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah pengaturan orang, data, proses dan informasi teknologi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi (Whitten, 2004).


(73)

Sedangkan Menurut Turban, (1999) dalam buku In Formation Technology For Management Making Connection For Strategies Advantages, mendefinisikan sistem informasisebagai sistem yang mengumpulkan, memproses menympan, dan menganilisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan sfesifik (Mulyanto, 2009) . Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan dan menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.

2.14 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building Block) , adapun blok bangunan komponen sistem informasi yakni (Jogiyanto, 2005) :

1) Blok masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam siatem informasi.

2) Blok model

Blok ini terdiri dari kombinasi, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan 3) Blok keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.


(74)

4) Blok teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat“ (tool box) dari pekerjaan sistem informasi.

5) Blok Basis Data

Basis Data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

6) Blok kendali

Untuk upaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian didalamnya.

2.2 Standar Kompetensi Guru 2.2.1 Pengertian Standar Kompetensi

Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Arti lain dari kompetensi adalah spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki seseorang serta penerapannya di dalam pekerjaan, sesuai dengan standar kinerja yang dibutuhkan oleh lapangan

(http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah/standarguru.html).

Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan maupun sikap profesional dalam menjalankan fungsi sebagai guru.


(75)

Berdasarkan pengertian tersebut, Standar Kompetensi Guru adalah suatu pernyataan tentang kriteria yang dipersyaratkan, ditetapkan dan disepakati bersama dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap bagi seorang tenaga kependidikan sehingga layak disebut kompeten

(http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah/standarguru.html).

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional menerapkan standar kompetensi guru yang berhubungan dengan Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan Kependidikan, Komponen Kompetensi Akademik/Vokasional sesuai materi pembelajaran, Pengembangan Profesi. Komponen-komponen Standar Kompetensi Guru ini mewadahi kompetensi profesional, personal dan sosial yang harus dimiliki oleh seorang guru. Pengembangan standar kompetensi guru diarahkan pada peningkatan kualitas guru dan pola pembinaan guru yang terstruktur dan sistematis.

(http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah/standarguru.html).

2.2.2 Tujuan dan Manfaat Standar Kompetensi Guru

Tujuan adanya Standar Kompetensi Guru adalah sebagai jaminan dikuasainya tingkat kompetensi minimal oleh guru sehingga yang bersangkutan dapat melakukan tugasnya secara profesional, dapat dibina secara efektif dan efisien serta dapat melayani pihak yang berkepentingan terhadap proses pembelajaran, dengan sebaik-baiknya sesuai bidang tugasnya

(http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah/standarguru.html).


(76)

Adapun manfaat disusunnya Standar Kompetensi Guru ini adalah sebagai acuan pelaksanaan uji kompetensi, penyelenggaraan diklat, dan pembinaan, maupun acuan bagi pihak yang berkepentingan terhadap kompetensi guru untuk melakukan evaluasi, pengembangan bahan ajar dan sebagainya bagi tenaga kependidikan

(http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah/standarguru.html).

2.2.3 Komponen Standar Kompetensi Guru

Standar Kompetensi Guru meliputi tiga komponen yaitu

(http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah/standarguru.html/) :

1. Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan Kependidikan.

Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran memiliki sub komponen yang diantaranya adalah :

1) Menyusun rencana pembelajaran 2) Melaksanakan pembelajaran

3) Menilai prestasi belajar peserta didik

Adapun Sub Komponen Kompetensi Wawasan Kependidikan diantaranya adalah :

1) Memahami landasan kependidikan

2) Memahami pendekatan pembelajaran yang sesuai materi pembelajarannya

3) Memanfaatkan kemajuan IPTEK dalam pendidikan


(77)

2. Komponen Kompetensi Akademik/Vokasional, yang terdiri atas : 1) Menguasai keilmuan dan keterampilan sesuai materi pembelajaran 3. Komponen Kompetensi Pengembangan Profesi terdiri atas :

1) Mengembangkan profesi.

2.2.4 Indikator Kompetensi

Untuk memperoleh gambaran yang lebih terukur pada pemberian nilai untuk setiap kompetensi, maka perlu ditetapkan kinerja setiap kompetensi. Kinerja kompetensi terlihat dalam bentuk indikator, sebagai terlihat pada table dibawah ini

(http://www.geocities.com/pengembangansekolah/standarguru.html) :

1. Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan Kependidikan :

Tabel 2.1 Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan Kependidikan

KOMPETENSI INDIKATOR PERLEVEL

Mendeskripsikan tujuan pembelajaran Menentukan metode pembelajaran yang sesuai

Menentukan media pembelajaran Menyusun Rencana Pembelajaran

Merancang prosedur pembelajaran


(78)

Melaksanakan Pembelajaran Menyajikan materi pembelajaran secara sistematis

Menerapkan metode dan prosedur pembelajaran yang telah ditentukan

Melakukan interaksi dengan siswa dengan menggunakan bahasa yang komunikatif Menggunakan waktu secara efektif dan efisien

Menyusun soal/perangkat penilaian sesuai dengan indikator/kriteria unjuk kerja yang telah ditentukan

Melaksanakan penilaian Mengolah hasil penilaian Menilai prestasi belajar peserta

didik

Menyusun laporan hasil penilaian

Sub Komponen Kompetensi Wawasan Kependidikan diantaranya adalah : Tabel 2.2 Sub Komponen Kompetensi Wawasan Kependidikan Memahami landasan kependidikan Menjelaskan tujuan dan hakekat pendidikan

Menjelaskan tujuan dan hakekat pembelajaran

Menjelaskan konsep dasar pengembangan kurikulum

Menjelaskan struktur kurikulum


(79)

Memahami pendekatan pembelajaran yang sesuai materi

pembelajaran

Menjelaskan teori belajar yang sesuai materi pembelajarannya.

Menjelaskan strategi dan pendekatan pembelajaran yang sesuai materi pembelajarannya

Menjelaskan metode pembelajaran yang sesuai materi pembelajarannya

Menerapkan metode pembelajaran sesuai materi pembelajaran.

Memanfaatkan kemajuan IPTEK dalam pendidikan

Menggunakan berbagai fungsi internet, terutama menggunakan e-mail dan mencari informasi.

Menggunakan komputer terutama untuk word processor dan spread sheet (Contoh : Microsoft Word, Excel).

Menerapkan bahasa Inggris untuk memahami literatur asing/memperluas wawasan kependidikan.

Mengunakan teknologi-teknologi terbaru sesuai perkembangan teknologi.


(80)

2. Komponen Kompetensi Akademik/Vokasional :

Tabel 2.3 Komponen Kompetensi Akademik/vokasional

KOMPETENSI INDIKATOR PERLEVEL

Me se

ngetahui keilmuan dan keterampilan suai materi pembelajaran.

Menguasai materi pembelajaran sesuai bidangnya.

Menerapkan pembelajaran sesuai dengan bidangnya.

Menguasai keilmuan dan keterampilan sesuai materi pembelajaran

Mengembangakan materi pembelajaran sesuai dengan bidanganya.

3. Komponen Kompetensi Pengembangan Profesi :

Tabel 2.4 Komponen Kompetensi Pengembangan Profesi

KOMPETENSI INDIKATOR PERLEVEL

Mengembangkan Profesi Menulis karya ilmiah hasil penelitian/ pengkajian/survei/evaluasi di bidang pendidikan

Menemukan teknologi tepat guna

Membuat alat pelajaran/alat peraga atau alat bimbingan

Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum


(81)

2.2.5 Level Kompetensi

Untuk masing-masing indikator kompetensi di turunkan menjadi beberapa level, adapun level kompetensi yakni :

Tabel 2.5 Level kompetensi

Level Terminology Decsription

1 Knowledge/Tahu Mengetahui dasar pengetahuan tentang

pendidikan,pembelajaran,profesi (hanya sekedar tahu). 2 Implementation/mengert

i

Mengerti pendidikan,pembelajaran,profesi (hanya sekedar mengerti).

3 Comprhension/mampu Mampu mengerjakan pekerjaan dengan baik berdasarkan sesuai pendidikan/pembelajaran (level ini lebih baik dari level 1 dan 2 ).

4 Mastery/menguasai Mempunyai kemampuan yang unggul dalam mengerjakan pekerjaan,mampu menguasai dan mengembangkan pendidikan/pembelajraan dan profesi. (Level yang terbaik dari level-level sebelumnya).

2.2.6 Konsep Dasar Penilaian Kompetensi Guru

Penilaian kompetensi guru pada sekolah pelita bangsa dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :

1) Mikro teaching adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menguji guru dalam mempraktekan ngajar-mengajar. Apakah dalam uji ini guru bisa mempraktekan cara mengajar dengan baik dan benar.


(1)

Tampilan Halaman Input Nilai Kompetensi Pada Menu “Penilai 1”


(2)

Tampilan Halaman User Setting Pada Menu “Penilai 1”


(3)

Tampilan Halaman Data Guru Pada Menu “Penilai 2”


(4)

Tampilan Halaman Laporan Kompetensi Pada Menu “Penilai 2”


(5)

Tampilan Halaman Utama Guru


(6)