40
terbanyak N = 92 dengan subjek penelitian paling sedikit berasal dari kelompok Lainnya N = 3.
4. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan IPK Terakhir
Sebaran subjek penelitian IPK terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan IPK Terakhir IPK
Jumlah N Persentase
3,50 – 4,00
41 23,56
3,00 – 3,49
92 52,87
2,50 – 2,99
31 17,82
2,00 – 2,49
2 1,15
2,00 2
1,15 Tidak Menjawab
6 3,45
Berdasarkan data dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah subjek terbanyak adalah mahasiswa dengan IPK 3,00
– 3,49, yakni 92 orang 52,87, dan subjek paling sedikit adalah mahasiswa dengan IPK 2,00
– 2,49 dan IPK 2,00 berjumlah masing-masing 2 orang 2,3.
B. HASIL PENELITIAN
1. Hasil Uji Asumsi
a. Uji Normalitas Berikut adalah hasil uji normalitas untuk alat ukur Penyesuaian
Diri dan alat ukur Locus of Control:
Tabel 10. Hasil Uji Normalitas Alat Ukur
Variabel Sig.
Penyesuaian Diri 0,004
Locus of Control 0,200
41
Dari Tabel 10, berdasarkan nilai signifikansi melalui uji Kolmogorov-Smirnov dapat disimpulkan bahwa data penelitian untuk
alat ukur Penyesuaian Diri tidak terdistribusi normal p 0,05, dan untuk alat ukur Locus of Control terdistribusi normal p 0,05. Oleh
karena salah satu alat ukur tidak memenuhi persyaratan untuk menggunakan analisa secara parametrik, maka analisa data pada
penelitian ini menggunakan analisa secara non parametrik.
2. Hasil Penelitian
a. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik 1.
Nilai Empirik dan Hipotetik Penyesuaian Diri Berikut adalah perbandingan nilai empirik dan hipotetik
untuk Penyesuaian Diri:
Tabel 11. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik
Nilai Hipotetik
Empirik
Mean 45
54,79
Berdasarkan tabel di atas, terihat bahwa nilai empirik lebih besar dari nilai hipotetik 54,79 45 yang menunjukkan bahwa
tingkat penyesuaian diri yang dimiliki oleh subjek penelitian lebih baik dari yang diperkirakan oleh alat ukur.
2. Nilai Empirik dan Hipotetik Locus of Control
Berikut adalah hasil perhitungan nilai empirik dan hipotetik untuk Locus of Control:
42
Tabel 12. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik
Nilai Hipotetik
Empirik
Mean 72,5
67,05
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai empirik lebih kecil dari nilai hipotetik 67,05 72,5 yang menunjukkan bahwa
tingkat locus of control yang dimiliki oleh subjek penelitian lebih mengarah ke internal.
b. Kategorisasi Data Penelitian 1.
Kategorisasi Penyesuaian Diri Berdasarkan nilai hipotetik yang telah diperoleh, peneliti
membuat 2 kategori pada penyesuaian diri, yaitu baik dan buruk. Sebelum membuat kategori, perlu ditentukan SEM atau Standard
Error of Measurement untuk mengetahui besarnya variasi eror pengukuran Azwar, 2013. Rumus SEM yang dimaksud adalah
sebagai berikut: Se = S
x
√ 1-r
xx
’
Keterangan: Se = Standard error dalam pengukuran
S
x
= Standar deviasi skor R
xx
= Koefisien reliabilitas
Adapun koefisien reliabilitas r
xx’
alat ukur penyesuaian diri adalah 0,774 dengan standar deviasi sebesar 5,54. Oleh karena itu,
SEM dari alat ukur Penyesuaian Diri ini adalah 2,63. Dengan mengetahui besarnya SEM, maka fluktuasi skor
penyesuaian diri dapat diperkirakan dengan rumus:
43
X ± Z
α2
Se Penelitian ini mengunakan derajat kepercayaan 95, atau
α = 0.05, sehingga
α2 = 0,025. Pada tabel deviasi normal, nilai z untuk p = 0,025 adalah 1,96. Maka fluktuasi skor penyesuaian diri adalah
X ± 5,16.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan di atas, maka kategorisasi variabel penyesuaian diri adalah sebagai berikut:
Tabel 13. Kategorisasi Penyesuaian Diri Rentang Nilai
Kategori Jumlah
Persentase
X ≤ 39,84 Buruk
1 0,57
39,84 X 50,16 Sedang
35 20,11
X ≥ 50,16
Baik 138
79,31
2. Kategorisasi Locus of Control
Dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,610 dan standar deviasi sebesar 5,99, maka SEM dari alat ukur Locus of Control
adalah 3,74 dan perkiraan fluktuasi skor locus of control adalah X ± 7,33. Berdasarkan perhitungan di atas, maka kategorisasi dari
variabel locus of control adalah sebagai berikut:
Tabel 14. Kategorisasi Locus of Control
Rentang Nilai Kategori
Jumlah Persentase
X ≤ 65,17 Internal
68 39,08
65,17 X 79,83 Ambivalen
105 60,34
X ≥ 79,83
Eksternal 1
0,57
44
Tabel15. Cross Tabulation
PD LOC
Buruk Sedang
Baik Internal
- 7
61 Ambivalen
1 28
76 Eksternal
- -
1
c. Hubungan antara Locus of Control dengan Penyesuaian Diri Berikut adalah hasil uji korelasi antara Locus of Control dengan
Penyesuaian Diri secara keseluruhan keterangan tabel: ditebalkan = signifikan p 0,05; dimiringkan = tidak signifikan p 0,05:
Tabel 16. Uji Korealasi Aspek-aspek Kedua Variabel Secara Total
PD LOC
Penyesuaian Diri
Akademik Sosial
Komitmen LOC
- 0,364 - 0,236
- 0,285 - 0,347
LOC Internal
- 0,436 - 0,355
- 0,361 - 0,288
LOC Int-Ability - 0,341
- 0,287 - 0,265
- 0,237
LOC Int-Effort
- 0,455 - 0,347
- 0,401 - 0,282
LOC Eksternal - 0,014
0,025 0,036
- 0,115 LOC Eks-Context
0,070 0,068
0,085 - 0,014
LOC Eks-Luck - 0,075
0,003 - 0,028
- 0,140
Berdasarkan data dari tabel di atas, diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara Locus of Control dengan Penyesuaian Diri
ρ = - 0,364. Adapun hubungan antar locus of control dan penyesuaian diri
bersifat negatif atau bertolak belakang, dimana semakin tinggi skor locus of control eksternal, maka semakin buruk pula penyesuaian diri yang
dilakukan, dan sebaliknya. Oleh karena itu, hipotesis null Ho ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima.
Dari tabel di atas juga dapat dilihat bahwa Locus of Control secara keseluruhan memiliki hubungan yang signifikan dengan ketiga aspek
Penyesuaian Diri, yaitu Akademik ρ = - 0,236, Sosial ρ = - 0,285, dan
45
Komitmen ρ = - 0,347. Akan tetapi jika ditinjau dari atribusi, maka
atribusi kemampuan ability dan usaha effort yang berkorelasi secara signfiikan dengan penyesuaian diri dan masing-masing aspeknya.
Sementara atribusi keberuntungan luck hanya berkorelasi secara signifikan dengan aspek komitmen
ρ = - 0,140.
Berikut adalah hasil uji korelasi antara aspek-aspek locus of control dengan aspek-aspek penyesuaian diri dalam dimensi prestasi
achievement keterangan tabel: ditebalkan = signifikan p 0,05; dimiringkan = tidak signifikan p 0,05:
Tabel 17. Uji Korelasi Aspek-aspek Kedua Variabel dalam Dimensi Prestasi
PD LOC
Penyesuaian Diri
Akademik Sosial
Komitmen LOC
- 0,333 - 0,312
- 0,173 - 0,324
LOC Internal - 0,493
- 0,499 - 0,287
- 0,344
LOC Int-Ability
- 0,311 - 0,356
- 0,139 - 0,196
LOC Int-Effort - 0,455
- 0,428 - 0,278
- 0,291
LOC Eksternal - 0,074
- 0,061 - 0,022
- 0,013 LOC Eks-Context
- 0,042 - 0,039
- 0,021 - 0,093
LOC Eks-Luck -0,088
- 0,046 - 0,042
- 0,123
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam dimensi prestasi, Locus of Control memiliki hubungan signifikan dengan ketiga aspek
Penyesuaian Diri, yaitu Akademik ρ = - 0,312, Sosial ρ = - 0,173, dan
Komitmen ρ = - 0,324. Akan tetapi jika ditinjau dari atribusi, maka
atribusi kemampuan dan usaha yang berkorelasi secara signifikan dengan penyesuaian diri dan masing-masing aspeknya.
46
Berikut adalah hasil uji korelasi antara aspek-aspek locus of control dengan aspek-aspek penyesuaian diri dalam dimensi afiliasi affiliation
keterangan tabel: ditebalkan = signifikan p 0,05; dimiringkan = tidak signifikan p 0,05:
Tabel 18. Uji Korelasi Aspek-aspek Kedua Variabel dalam Dimensi Afiliasi
PD LOC
Penyesuaian Diri
Akademik Sosial
Komitmen LOC
- 0,253 - 0,066
- 0,292 - 0,243
LOC Internal - 0,226
- 0,095 - 0,308
- 0,133
LOC Int-Ability
- 0,159 - 0,085
- 0,196 - 0,052
LOC Int-Effort
- 0,187 - 0,095
- 0,278 - 0,030
LOC Eksternal - 0,409
0,058 0,051
- 0,073 LOC Eks-Context
0,096 0,073
0,117 0,025
LOC Eks-Luck - 0,066
0,008 - 0,019
- 0,134
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam dimensi afiliasi, Locus of Control memiliki hubungan signifikan dengan dua aspek Penyesuaian
Diri, yaitu Sosial ρ = - 0,292 dan Komitmen ρ = - 0,243. Akan tetapi
jika ditinjau dari atribusi, maka atribusi kemampuan dan usaha yang berkorelasi secara signifikan dengan penyesuaian diri sosial. Sementara
atribusi keberuntungan hanya berkorelasi secara signifikan dengan komitmen
ρ = - 0,134.
C. PEMBAHASAN