Karakteristik Locus of Control Aspek Locus of Control

21

2. Karakteristik Locus of Control

Menurut Andre 2008, ada beberapa perbedaan karakter individu yang memiliki external locus of control dan internal locus of control, yaitu: Tabel 1. Perbedaan Karakteristik Locus of Control External Locus of Control Internal Locus of Control - Kurang memiliki kontrol terhadap perilaku diri - Kurang aktif mencari informasi untuk menghadapi situasi tertentu - Memiliki self-esteem yang rendah - Memiliki kepuasan kerja yang rendah - Kesulitan mengatasi stres - Meyakini reward dan punishment yang diterima sebagai kekuatan yang mungkin berubah dan tidak menentu - Memiliki kontrol yang baik terhadap perilaku diri - Lebih aktif mencari informasi yang berhubungan dengan situasi yang sedang dihadapi - Memiliki self-esteem yang tinggi - Memiliki kepuasan kerja yang tinggi - Memiliki kemampuan mengatasi stres yang baik - Meyakini reward dan punishment yang diterima berhubungan dengan performa yang telah mereka hasilkan

3. Aspek Locus of Control

Rotter mengusulkan locus of control sebagai aspek kepribadian yang terdiri dari dua kutub ekstrim yang bertolak belakang dalam Lefcourt, 1982. Setiap individu memiliki kedua kutub locus of control, yaitu internal locus of control dan external locus of control. Akan tetapi ada kalanya salah satu kutub berperan lebih kuat daripada kutub lainnya. Oleh karena itu, tidak ada satupun individu yang benar-benar internal ataupun sebaliknya. Locus of control juga tidak bersifat statis, tetapi dapat berubah tergantung pada situasi dan kondisi yang menyertainya. a. External Locus of Control Robbins 2008 menyebutkan bahwa individu dengan external locus of control berkeyakinan bahwa apapun yang terjadi pada dirinya 22 dikendalikan oleh kekuatan di luar dirinya, seperti keberuntungan atau kesempatan. Individu dengan external locus of control cenderung pasrah terhadap apa yang menimpanya. Menurut Rotter, external locus of control mengacu pada keyakinan bahwa kesempatan, nasib, keberuntungan, takdir, orang lain, dan hal-hal lainnya berpengaruh lebih kuat dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh individu Karimi Alipour, 2011. Hal ini sesuai dengan Lefcourt yang membagi lagi external locus of control menjadi dua tipe atribusi, yaitu konteks dan keberuntungan dalam Halpert Hill, 2001. Sementara itu, Levenson Miller 1976 mengelompokkan tipe-tipe external locus of control ke dalam dua kelompok, yaitu kontrol dari orang lain powerful others dan kontrol dari kesempatan dan keberuntungan chance and luck April, Dharani, Peters, 2012. Individu seperti ini meyakini bahwa dirinya tidak memiliki kontrol atas yang terjadi di dalam hidupnya. b. Internal Locus of Control Menurut Rotter, internal locus of control mengacu pada keyakinan bahwa kesuksesan dan kegagalan yang terjadi di dalam hidup seseorang merupakan hasil dari tindakan dan usaha individu tersebut Karimi Alipour, 2011. Individu dengan internal locus of control meyakini bahwa ia dapat mengendalikan segala peristiwa dan konsekuensi yang terjadi di dalam hidu p mereka. Bagi individu dengan internal locus of control, kemampuan ability dan usaha effort lebih menentukan apa 23 yang diperoleh sepanjang hidupnya Lefcourt, 1982 dalam Halpert Hill, 2001. Dalam penelitian ini, pengukuran locus of control dibagi lagi dalam dua dimensi Lefcourt, 1982, yaitu: a. Achievement PrestasiPencapaian Prestasi atau pencapaian merupakan suatu bentuk atau wujud dari kemampuan ataupun hasil usaha yang dilakukan seseorang. Lefcourt 1982 kemudian mendefinisikan prestasi sebagai hasil akademis, yaitu suatu hasil dari tujuan pendidikan, seperti nilai ataupun kelulusan dari suatu materi pelajaran. b. Affiliation AfiliasiHubungan Afiliasi atau hubungan merupakan suatu tindakan untuk menjalin hubungan dengan orang lain dan organisasi. Lefcourt 1982 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan afiliasi adalah tindakan yang dilakukan untuk menjalin hubungan dengan orang lain, baik dalam konteks pertemanan ataupun hubungan romantis.

4. Faktor yang Memengaruhi