28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif berdasarkan hasil analisis atau uji di laboratorium.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia PT. Saraswanti Bogor. Laboratorium ini dipilih dikarenakan belum ditemuinya laboratorium di Medan yang
dapat meneliti atau menganalisis inulin sehingga belum ada laboratorium di Medan yang memiliki standar kerja ataupun prosedur pengerjaan inulin. Sedangkan
Laboratorium Kimia PT. Saraswanti Bogor sudah memiliki prosedur kerja dan standar baku dalam menguji inulin.
Laboratorium PT. Sarawanti Indo Genetech merupakan laboratorium jasa deteksi produk hasil rekayasa genetika atau transgenik. Laboratorium ini juga
membuka sarana khusus menangani masalah makanan dan minuman. Laboratorium ini memiliki bidang uji analisis keamanan pangan. Oleh karena itu, penelitian untuk
menguji kadar inulin juga bisa dilakukan pada laboratorium ini. 3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada selama tujuh bulan yaitu bulan Juni 2013 hingga Januari 2014
Universitas Sumatera Utara
3.3 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah tiga jenis pisang yaitu pisang awak, pisang barangan, dan pisang kepok. Tiga jenis pisang tersebut dipilih yang belum terlalu
matang karena pisang masih akan dikirim menuju laboratorium. Sehingga dipilih pisang yang masih berwarna hijau kekuningan. Waktu yang dibutuhkan agar pisang
tiba di laboratorium kurang dari 24 jam. Ukuran dari pisang yang dijadikan sampel adalah ukuran sedang dengan asumsi beratnya adalah 50 grambuah.
3.4 Definisi Operasional
Kandungan inulin adalah banyaknya jumlah inulin yang terdapat pada pisang barangan, kepok, dan awak yang diperoleh secara analisis menggunakan
HPLC.
3.5 Alat dan Bahan
3.5.1 Alat
- HPLC
- Labu takar
- Erlenmeyer
- Gelas piala
- Timbangan
- Kertas saring
- Batang pengaduk
Universitas Sumatera Utara
- pH meter
- Pipet tetes
3.5.2 Bahan
- Pisang Awak
-
Pisang Kepok
-
Pisang Barangan
-
Akuades
- KOH 0,05 N
- HCl 0,05 N
- Buffer asetat
3.6 Prosedur Analisis Inulin dengan Metode HPLC AOAC, 1995
Kadar inulin diukur dengan menggunakan metode HPLC High Performance Liquid Chromatography. Metode ini meliputi pembuatan larutan standar, ekstraksi
sampel dan hidrolisis sampel. Sampel yang telah diekstraksi dan dihidrolisis dihitung konsentrasi inulin dengan membandingkannya dengan kurva larutan standar. Dalam
pembuatan larutan standar, sampel berasal dari buah pisang barangan ,awak dan kepok yang utuh. Kemudian pisang dikupas, dan daging buah tersebut lalu dihaluskan.
Larutan standar dibuat dengan menimbang fruktosa sebagai standar sebanyak 2mg. Fruktosa dimasukkan dalam labu takar 10ml dan ditepatkan dengan
menggunakan akuades lalu dikocok hingga homogen. Larutan tersebut dijadikan larutan induk 1000ppm, kemudian buat deret konsentrasi 5 ppm, 25 ppm, 50 ppm
Universitas Sumatera Utara
dengan masing-masing ditambah internal standar konsentrasi 50 ppm. Saring dengan filter dan masukkan ke dalam vial untuk disuntikkan pada HPLC.
Proses ekstraksi sampel dilakukan dengan cara menghomogenkan sampel yang kemudian dimasukkan ke dalam gelas piala. Tambahkan air panas sebanyak 40ml dan
tambahkan KOH 0,05 N atau HCl 0,05 N hingga pH sekitar 6,5-8. Larutan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml, dipanaskan 85
o
dan diaduk. Larutan tersebut didinginkan dan kemudian dipindahkan ke dalam gelas piala untuk
diaduk kuat. Setelah itu diencerkan hingga mengandung 1 fruktan. Langkah berikutnya adalah hidrolisis sampel hasil ekstraksi dengan
menggunakan enzim inulinase. Mula-mula diambil 15 gr sampel A, kemudian ditambah 15 gr buffer asetat hingga memiliki pH 4,5. Ditambahkan amiloglukosidase
sebanyak 35 mg dan diinkubasi selama 30 menit pada suhu 60
o
C, lalu ditimbangB. sebanyak 10 gr sampel ditimbang dan ditambah enzim inulinase. Sampel tersebut
diinkubasi kembali pada suhu 60
o
C selama 30 menit. Biarkan dingin, lalu ditimbang C. hasil ekstraksi A,B,C masing-masing diencerkan, ditambahkan internal standar
glukoheptosa 20 ppm, disaring, lalu diinjeksikan pada HPLC. Cara untuk menghitung kadar inulin adalah sebagai berikut.
Kadar inulin = �
���
�
�
���
�
���
�
�
���
�
���
Dimana : C
std =
Konsentrasi standar inulin mgL
Astd =
Luas Area Standar
Universitas Sumatera Utara
A
spl =
Luas Area Sampel V
spl =
Volume Larutan Sampel mL W
spl =
Bobot Sampel gram Penelitian menggunakan HPLC menggunakan larutan standar yang akan
dibandingkan dengan sampel. Tabel berikut menunjukkan konsentrasi maupun luas area dari inulin standar yang akan digunakan dalam menentukan kadar inulin sampel.
Tabel 3.1. Perhitungan Inulin Standar Bobot std
mg Volume mL
Konsentrasi std mgL
Konsentrasi std Luas area
500,0 50,00
10000,00 1,0000
566866 Perhitungan :
Konsentrasi standar mgL = bobot standarvolume x 1000 Konsentrasi standar = konsentrasi standar mgL1000
3.7 Analisis Data