a. Mengevaluasi data-data yang dilaporkan oleh wajib pajak.
b. Menganalisa angka-angka yang tercantum dalam laporan
keuangan Wajib Pajak. c.
Meminta Keterangan Lisan danatau tulisan Wajib Pajak yang diperiksa.
d. Memasuki penyegelan tempat atau ruangan tersebut pada
nomor 4 empat, apabila wajib pajak atau kuasanya tidak memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau
ruangan dimaksud.
4.2 Penyebab-penyebab Dilakukannya Pemeriksaan Pajak Oleh
Fiskus
Dalam hal menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban Wajib Pajak, maka Wajib Pajak dapat diperiksa :
a. Surat Pemberitahuan menunjukkan kelebihan pembayaran
pajak danatau Rugi. b.
Surat Pemberitahuan tidak disampaikan atau tidak tepat yang sudah ditentukan.
c. Surat Pemberitahuan memenuhi kriteria yang ditentukan
Direktur Jendral untuk diperiksa. d.
Adanya indikasi tidak dipenuhi kewajiban-kewajiban lainnya. Pemeriksa pajak juga dapat dilakukan karena adanya indikasi
ketidakpatuhan Wajib Pajak dalam menjalankan self assesment yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Ketidakpatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban intern, yaitu
dalam pembayaran dan pelaporan Surat Pemberitahuan SPT Masa dan SPT PPn setiap bulan.
2. Ketidakpatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban tahunan, yaitu
dalam menghitung pajak atas dasar sistem self assesment dan melaporkan perhitungan pajak dalam Surat Pemberitahuan
SPT pada akhir tahun pajak serta melunasi hutang pajaknya. 3.
Ketidakpatuhan Wajib Pajak terhadap ketentuan materil dan yuridis formal perpajakan melalui pembukuan sebagaimana
mestinya. Sedangkan pemeriksaan khusus juga dapat dilakukan fiskus
antara lain dapat dilakukan dalam hal : 1.
Adanya dugaan melakukan tindakan pidana 2.
Pengaduan masyarakat, termasuk melalui pos 5000 3.
Terdapat data baru atau data semula yang belum terungkap yang dilakukan melalui pemeriksaan ulang Direktur Jendral
Pajak. 4.
Permintaan wajib pajak 5.
Pertimbangan Direktur Jendral Pajak. 6.
Untuk memperoleh informasi danatau data tertentu dalam rangka pelaksanaan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Usaha-usaha Untuk Menanggulangi Masalah Wajib Pajak yang Kurang dan Tidak Patuh
Pada umumnya sebagian besar masyarakat Indonesia masih banyak yang kurang atau bahkan tidak mengerti pelaksanaan sistem self
assesment yang berlaku dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Hal tersebut mengakibatkan sampai saat ini masih banyak penyelewengan
pajak yang terjadi, baik yang tidak sengaja akibat kurangnya pemahaman Wajib Pajak mengenai sistem tersebut maupun yang disengaja oleh Wajib
Pajak itu sendiri karena ketidakpatuhannya terhadap Undang-undang perpajakan yang berlaku.
Semakin tinginya penyelewengan yang terjadi dibidang perpajakan mengakibatkan pemeriksaan pajak beberapa tahun belakangan
ini semakin gencar dilaksanakan oleh pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jendral Pajak. Untuk itu perlu usaha-usaha yang harus
dilakukan oleh pihak fiskus untuk menanggulangi masalah Wajib Pajak yang kurang atau tidak patuh.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah Wajib Pajak yang tidak atau kurang patuh tersebut adalah
hendaknya pemerintah banyak melakukan penyuluhan-penyuluhan dan sosialisasi kepada Wajib Pajak. Penyuluhan tersebut adalah kegiatan
menyampaikan informasi, konsultasi, bimbingan secara berkesinambungan kepada masyarakat khususnya Wajib Pajak guna
meningkatkan pengetahuan Wajib Pajak terhadap sistem self assesment
Universitas Sumatera Utara
tersebut serta meningkatkan kesadaran Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya sesuai peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku. Penyuluhan pajak dilakukan oleh penyuluh perpajakan yang
telah mempunyai pengetahuan, pengalaman, keahlian, dan keterampilan dibidang perpajakan. Penyuluhan perpajakan setidaknya dapat
memberikan pengetahuan dasar mengenai : a.
Prosedur pelaksanaan sistem self assesment Cara menghitung, memungut, membayar, dan melaporkan
pajak sendiri. b.
Sanksi-sanksi yang akan dikenakan kepada Wajib Pajak itu sendiri sesuai yang tercantum dalam Undang-undang
perpajakan, baik sanksi administrasi maupun sanksi tindak pidana.
c. Perundang-undangan yang berlaku serta perubahan-
perubahan perundang-undangan tersebut secara transparan. Penyuluhan dan sosialisasi yang dilakukan oleh fiskus
tersebut diharapkan dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan serta pemahaman Wajib Pajak terhadap sistem self assesment sesuai
peraturan perundang-undangan perpajakan, serta meningkatkan kesadaran Wajib Pajak akan pentingnya kepatuhan terhadap kewajiban perpajakan,
guna menanggulangi masalah perpajakan dari wajib pajak yang tidak patuh.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Upaya-upaya untuk Mengoptimalkan Kepatuhan Wajib Pajak dalam Pelaksanaan Tindak Pemeriksaan