Prosedur dan Tata Cara Pemeriksaan Pajak

Memperkecil kemungkinan Wajib Pajak tidak mampu bayar pajak akibat perhitungan yang terlalu besar. Dalam rangka pengawasan atas sistem self assesment, Direktur Jendral Pajak berwenang melakukan tindakan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakan dan tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Sampai dengan tahun 2012, wajib pajak yang telah diperiksa oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam adalah sebagai berikut : Tabel VI.1 Jumlah Wajib Pajak yang diperiksa NO TAHUN PAJAK RUTIN KHUSUS TUJUAN LAIN JUMLAH WP 1 2010 189 24 213 2 2011 158 4 5 167 3 2012 136 5 8 149 Sumber : KPP Pratama Lubuk Pakam 2013

4.1 Prosedur dan Tata Cara Pemeriksaan Pajak

Pemeriksaan dilakukan oleh Pemeriksa Pajak yang tergabung dalam tim pemeriksa pajak yang susunanya terdiri dari beberapa supervisor, seorang ketua tim, dan beberapa pemeriksapenilai yang tergabung dalam kelompok fungsional. Universitas Sumatera Utara 1. Tata cara pelaksanaan pemeriksaan pajak harus dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82PMK.03.2011 Tentang Tata Cara Pemeriksaan pajak. 2. Pemeriksaan harus dilaksanakan sesuai dengan standar pemeriksaan yang meliputi standar umum, standar pelaksanaan pemeriksaan, dan standar pelaporan pemeriksaan. 3. Tim Pemeriksa Pajak harus mencantumkan dasar hukum berupa ketentuan pelaksanaannya serta bukti-bukti pendukungnya, atas setiap temuan pemeriksaan. 4. Temuan pemeriksaan harus diberitahukan kepada Wajib Pajak melalui penyimpanan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan SPHP yang penyampaiannya hanya dapat dilakukan satu kali. 5. Wajib Pajak harus diberi kesempatan hadir untuk melakukan pembahasan akhir hasil pemeriksaan. Pembahasan akhir harus dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan yaitu 1 satu bulan untuk pemeriksaan lapangan dan 3 tiga minggu untuk pemeriksaan kantor. 6. Dalam hal dilakukan pembahasan oleh Tim Pembahas , baik Tim Pembahas Tingkat Unit Pelaksana Pemeriksa maupun Tingkat Kantor Wilayah , harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Tim Pembahas dibentuk oleh Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan atau Kepala Kantor Wilayah DJP dan atas nama Direktur Jendral Pajak. b. Tim pembahas akan melaksanakan tugasnya dalam hal terdapat permohonan dari Wajib Pajak. c. Pembahasan olen Tim Pembahas hanya dilakukan antara Tim Pemeriksa Pajak dan Tim Pembahas tanpa dihadiri oleh Wajib Pajak. 7. Apabila hasil pemeriksaan ternyata berbeda dengan profil Wajib Pajak, Tim Pemeriksa Pajak harus menjelaskan perbedaan tersebut dalam Kertas Kerja Pemeriksaan dan Laporan Hasil Pemeriksaan serta mengirimkan data perbedaan tersebut kepada Seksi Pengawasan dan Konsultasi terkait. 8. Dketetapan Pajak harus dalam hal pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan 1 satu Surat Perintah Pemeriksaan yang meliputi satu atau beberapa jenis pajak dan satu atau beberapa masa pajak, maka Nota Perhitungan dan Surat Ketetapan Pajak harus diterbitkan untuk setiap Masa Pajak dan Masa Pajak. Adapun prosedur Pemeriksaan Pajak yang dilakukan oleh Tim Pemeriksa Pajak adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Mengevaluasi data-data yang dilaporkan oleh wajib pajak. b. Menganalisa angka-angka yang tercantum dalam laporan keuangan Wajib Pajak. c. Meminta Keterangan Lisan danatau tulisan Wajib Pajak yang diperiksa. d. Memasuki penyegelan tempat atau ruangan tersebut pada nomor 4 empat, apabila wajib pajak atau kuasanya tidak memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan dimaksud.

4.2 Penyebab-penyebab Dilakukannya Pemeriksaan Pajak Oleh