Ketua : Bagi Mahasiswa Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam Sistem Pemungutan Pajak Pemeriksaan Pajak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK HALAMAN PENGESAHAN Laporan Praktek Kerja Lapangan Mandiri ini dipresentasikan di depan Panitia Penguji Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU Pada Hari : Tanggal : Pukul : TIM MAJELIS PENGUJI

1. Ketua :

2. Anggota :

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Sebagai negara yang berkembang Negara Republik Indonesia tengah menggalakkan pembangunan disegala aspek kehidupan masyarakat, yaitu aspek ekonomi, sosial budaya, pendidikan, dan lain-lain. Pembangunan tersebut bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia secara adil dan makmur. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual Waluyo,2002:1. Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa yaitu dengan menggali sumber dana yang berasal dari dalam negeri berupa pajak sehingga jumlah penerimaan pajak selalu diupayakan untuk meningkat setiap tahunnya. sistem perpajakan mengalami perubahan dari masa kemasa sesuai perkembangan masyarakat dan negara. Pemungutan pajak merupakan suatu kewajiban Warga Negara selaku Wajib Pajak serta peran aktif untuk membiayai keperluan Negara. Sejak berlakunya reformasi perpajakan pada tahun 1983, maka sistem perpajakan yang sebelumnya official assesment yaitu suatu sistem pemungutan Universitas Sumatera Utara pajak yang memberikan wewenang kepada pemerintah untuk menentukan besarnya pajak terutang oleh wajib pajak menjadi sistem self assesment. Self Asssesment System adalah sebuah sistem pemungutan pajak yang memberikan kepercayaan kepada masyrakat sebagai wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang terutang Pasal 1 ayat 24 KUP. Sistem pemungutan pajak tersebut mempunyai arti bahwa penetapan besarnya pajak yang terutang dipercayakan kepada wajib pajak sendiri dan melaporkannya secara teratur jumlah pajak yang terutang dan yang telah dibayar sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang- undangan. Namun hal ini tidak efektif bila tidak dilakukan pengontrolan secara teratur oleh aparat pajak dengan cara melakukan secara langsung terhadap wajib pajak. Dengan kata lain wajib pajak berperan aktif dalam menentukan keberhasilan sistem perpajakan. Pengawasan merupakan aktivitas paling penting dalam manajemen pemerintahan. Pengawasan buan dimaksudkan sebagai tindakan untuk mencari kesalahan, tetapi untuk menemukan penyimpangan atas pelaksanaan suatu pekerjaan, sehingga bisa dilakukan tindakan korektif, maka pekerjaan yang dilakukan akan sesuai rencana. Didalam sistem self assesment tidak semua Surat Pemberitahuan SPT yang dilakukan pemeriksaan pajak, kriteria SPT yang dilakukan pemeriksaan pajak adalah SPT lebih bayar. Dalam pasal 17 C Undang-undang Universitas Sumatera Utara Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum Perpajakan, pemeriksaan terhadap wajib pajak yang surat pemberitahuannya menyatakan lebih bayar akan dikurangi jumlahnya, sehingga pemeriksaan dapat lebih diarahkan kepada wajib pajak yang tingkat kepatuhannya rendah tersebut atau menjadi wajib pajak yang memenuhi kriteria tertentu. Kriteria pemeriksaan pajak merupakan kebijakan Direktorat Jendral Pajak, seperti yang dituangkan dalam surat edaran Direktorat Jendral Pajak SE- 85PJ2011, kriteria pemeriksaan adalah Pemeriksaan Rutin dapat dilakukan dalam hal : a. Wajib Pajak orang pribadi atau badan yang menyatakan Surat Pemberitahuan SPT TahunanMasa yang menyatakan lebih bayar. b. Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Pajak Penghasilan PPh Wajib Pajak menyatakan rugi tidak lebih bayar. c. Wajib Pajak orang pribadi atau badan tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT TahunaMasa dalam jangka waktu yang telah ditentukan setelah ditegur secara tertulis tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam surat teguran. d. Wajib Pajak orang pribadi atau badan melakukan kegiatan membangun sendiri yang pemenuhan kewajiban PPN Pajak Universitas Sumatera Utara Pertambahan Nilai atas kegiatan tersebut patut diduga tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Pemeriksaan Kriteria Seleksi terdiri dari : a. Kriteria seleksi dilaksanakan apabila Surat Pemeritahuan SPT Tahunan Pajak Penghasilan PPh wajib pajak Orang Pribadi atau Badan terpilih untu diperiksa berdasarkan kriteria seleksi. b. Kriteria seleksi lainnya dilaksanakan apabila Surat Pemberitahuan Wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan terpilih untuk diperiksa secara komputerisasi. Pemeriksaan Khusus dapat dilakukan dalam ha : a. Adanya dugaan melakukan tindak pidana b. Pengaduan masyarakat, termasuk melalui pos 5000 c. Terdapat data baru atau data semula yang belum terungkap yang dilakukan melalui pemeriksaan ulang Direktorat Jendrl Pajak. d. Permintaan wajib pajak e. Pertimbangan Direktorat Jendral Pajak f. Untuk memperoleh informasi atau data tertentu dalam rangka pelaksanaan peraturan perundang-undangan perpajakan. Universitas Sumatera Utara Pemeriksaan Bukti Permulaan dapat dilakukan apabila ditemukan adanya indikasi tindak pidana dibidang perpajakan berdasarkanhasil analisis data, informasi, laporan, pengaduan, laporan pengamatan, dan laporan pemeriksaan pajak. Dari permasalahan diatas tersebut, penulis tertarik untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM dengan mengangkat judul “PEMERIKSAAN PAJAK SEBAGAI TINDAKAN PENGAWASAN ATAS SISTEM SELF ASSESMENT PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM”. 1.2 Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM 1.2.1 Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM a. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem self assesment b. Untuk mengetahui Prosedur dan Tata Cara Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam c. Untuk mengetahui sebab-sebab tindakan pemeriksaan oleh fiskus terhadap wajib pajak. d. Untuk mengetahui tingkat kepatuhan wajib pajak dalam tindakan pemeriksaan oleh fiskus. Universitas Sumatera Utara e. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab ketidakpatuhan wajib pajak serta untuk menanggulangi masalah wajib pajak yang tidak atau kurang patuh.

1.2.2 Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

1. Bagi Mahasiswa

a. Melihat aplikasi teori administrasi perpajakan kedalam permasalahan yang timbul selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. b. Mempelajari prilaku dan keahlian baru serta mempelajari bentuk tim dan kerja sama. c. Meningkatkan kemampuan komunkasi dalam dunia kerja d. Mendorong semangat belajar untuk mempertinggi prestasi. e. Menyiapkan mahasiswa sebagai tenaga baru yang terampil dan profesional dalam menghadapi dunia kerja.

2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

a. Memperoleh kritikan yang bersifat membangun dalam melayani. Universitas Sumatera Utara b. Menjalin hubungan yang baik dengan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. c. Sarana mempromosikan citra Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam yang baik kepada masyarakat, khususnya sifitas Akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan

FISIP USU a. Memberikan uji nyata atas disiplin ilmu yang disampaikan. b. Membuka interaksi antara Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universita Sumatera Utara dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. c. Mendapat masukan dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaaan kurikulum yang berlaku di Program Studi Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara FISIP USU. d. Mempromosikan sumber daya manusia yang terdapat di Program Studi Diploma III Administrasi Universitas Sumatera Utara Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

1.3 Uraian Teoritis 1.

Defenisi Pajak Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat 1, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besrnya kemakmuran rakyat. Menurut Prof. DR. Rochmat Soemitro, S.H, Pajak adalah iuran rakyat ke kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik kontraprestasi yang langsung ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Mardiasmo,2008:1

2. Fungsi Pajak

a. Fungsi Budgetair Sumber Keuangan Negara

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pembangunan. Contoh :Dana yang dikumpukan untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pembangunan. Mardiasmo,2008:1 Universitas Sumatera Utara

b. Fungsi Regulerend Mengatur

Contoh :pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang mewah untuk mengurangi gaya hidup mewah, tarif pajak progresif dikenakan atas penghasilan, tarif ekspor adalah 0 . Mardiasmo,2008:2

3. Sistem Pemungutan Pajak

a Official Assesment System Official Assesment System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Mardiasmo,2008:7 b Self Assesment System Self Assesment System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. Mardiasmo,2008:8 c With Holding Assesment System With Holding Assesment adalah suatu sistem pemungutan pajak yang 6 memberi wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Mardiasmo,2008:8 Universitas Sumatera Utara

4. Pemeriksaan Pajak

Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82PMK.032011 Tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak

5. Dasar Hukum Pemeriksaan Pajak