i
Wilayah  Pantai  Timur  yang  merupakan  dataran  rendah  seluas  24.921,99 km
2
atau  34,77  dari  luas  wilayah  Sumatera  Utara  adalah  daerah  yang  subur, kelembaban  tinggi  dengan  curah  hujan  relatif  tinggi  pula.  Wilayah  ini  memiliki
potensi  ekonomi  yang  tinggi  sehingga  cenderung  semakin  padat  karena  arus migrasi  dari  wilayah  Pantai  Barat  seluas  46.758,69  km
2
atau  65,23  dari  luas wilayah Sumatera Utara, sebagian besar merupakan pegunungan.
Sumatera Utara
merupakan propinsi
keempat terbesar
jumlah penduduknya di Indonesia, yang dihuni oleh penduduk dari berbagai suku seperti
Melayu,  Batak,  Nias,  Aceh,  Minangkabau,  Jawa  dan  menganut  berbagai  agama seperti  Islam,  Kristen,  Buddha,  Hindu  dan  berbagai  aliran  kepercayaan  lainnya.
Menurut  hasil  pencacahan  lengkap  Sensus  Penduduk  2000,  penduduk  propinsi Sumatera  Utara  berjumlah  11,5  juta  dengan  pertumbuhan  1,20  per  tahun  sejak
tahun 1990. Jumlah tersebut bertambah menjadi sekitar 11,9 juta jiwa pada tahun 2003  berdasarkan  Hasil  Sementara  Pendaftaran  Pemilih  dan  Pendaftaran
Penduduk.  Selanjutnya,  dari  hasil  estimasi  jumlah  penduduk  pada  Juni  2005 diperkirakan sebesar 12,3 juta jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera   Utara tahun
1990  adalah  143  jiwa  per  km
2
dan  tahun  2005  meningkat  menjadi  172  jiwa  per km
2
. Metode  pemilihan  sampel  yang  di  pakai  adalah
purposive  judgement
sampling method yaitu dengan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
4.2 Analisis Hasil Penelitian
4.2.1 Statistik Deskriptif
Universitas Sumatera Utara
i
Statistik Deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penelitian. Tujuan
adanya statistik deskriptif adalah untuk memudahkan membaca data serta memahami maksudnya.  Berikut ini merupakan output SPSS yang
merupakan keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.1 Descriptive Statistic
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation PAD_Ln
96 22.23
28.20 24.1279
1.00112 DAU_Ln
96 25.85
27.87 26.7433
.40587 DAK_Ln
96 23.60
25.23 24.4756
.39665 DBH_Ln
96 23.09
26.65 24.3497
.63157 BM_Ln
96 24.05
27.81 25.6494
.56713 Valid N listwise
96
Sumber: output SPSS,lampiran 5 hal
Berdasarkan  tabel  4.1  diatas  dapat  dijelaskan  dengan  pernyatan  dibawah ini:
a.  variabel  Pendapatan  Asli  Daerah  PAD  memiliki  nilai  minimum Rp.26.527.000.000  nilai  maksimum  Rp.  4.490.701.000.000  rata-rata
Pendapatan  Asli  Daerah  PAD  Rp.309.849.583.333.33  dan  standar deviasi Rp. 892.632.839.484,065  dengan jumlah amatan sebanyak 24,
b.  variabel  Dana  Alokasi  Umum  DAU  memiliki  nilai  minimum Rp.872.607.000.000  nilai  maksimum  Rp.4.336.927.000.000    rata-rata
Dana Alokasi Umum Rp.1.797.576.916.666.67 dan standar deviasi Rp. 791.251.202.529,420  dengan jumlah amatan sebanyak 24,
c.  variabel  Dana  Alokasi  Khusus  DAK  memiliki  nilai  minimum  Rp. 89.652.000.000  nilai  maksimum  Rp.307.639.000.000  rata-rata  Dana
Universitas Sumatera Utara
i
Alokasi  Khusus  Rp.  183.631.583.333,33  dan  standar  deviasi Rp.61.882.871.241,751 dengan jumlah amatan sebanyak 24,
d.  variabel  Dana  Bagi  Hasil  DBH  memiliki  nilai  minimum Rp.49.061.000.000  nilai  maksimum  Rp.1.046.067.000.000    rata-rata
Dana  Bagi  Hasil  Rp.196.103.333.333,33  dan  standar  deviasi Rp.209.048.933.856,597 dengan jumlah amatan sebanyak 24,
e.  variabel  Belanja  Modal  memiliki  nilai  minimum  Rp.339164.000.000 nilai  maksimum  Rp.2.865.422.000.000  rata-rata  Belanja  Modal
Rp.666.423.583.333,33  dan  standar  deviasi  Rp.492.833.712.761,380 dengan jumlah amatan sebanyak 24.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas