i
d0 =    Konstanta
d1d2,d3,d4      =   Koefisienestimasi PADt-1
=    RealisasiPendapatanAsliDaeraht-1 DAUt-1           =    RealisasiDanaAlokasiUmumt-1
DAK t-1 =    Realisasi Dana Alokasi Khusus t-1
JPt-1                =    Realisasi Dana Bagi Hasilt-1
3.7.2. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian  asumsi  klasik  diperlukan  untuk  mengetahui  apakah hasil  estimasi  regresi  yang  dilakukan  benar-benar  bebas  dari    adanya
gejala  heteroskedastisitas,  gejala  multikolinearitas,  dan  gejala autokorelasi.  Model  regresi  akan  dapat  dijadikan  alat  estimasi  yang
tidak  bias  jika  telah  memenuhi    persyaratan  BLUE
bestlinear unbiasedestimator
yakni  tidak  terdapat  heteroskedastistas,  tidak terdapat multikolinearitas,  dan tidak terdapat autokorelasi. Jika terdapat
heteroskedastisitas,  maka  varian  tidak  konstan  sehingga  dapat menyebabkan  biasnya  standar
error.
Jika  terdapat  multikolinearitas, maka  akan  sulit  untuk  mengisolasi  pengaruh-pengaruh  individual  dari
variabel, sehingga tingkat signifikansi koefisien regresi menjadi rendah. Dengan  adanya  autokorelasi  mengakibatkan  penaksir  masih  tetap  bias
dan masih tetap konsisten hanya saja menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, uji asumsi klasik perlu dilakukan.
3.7.2.1   Uji Normalitas Data
Universitas Sumatera Utara
i
Menurut  Erlina  dan  Mulyani  2007  :  103,  ”uji  ini berguna  untuk  tahap  awal  dalam  metode  pemilihan  analisis  data.
Jika  data  normal,  gunakan  statistik  parametrik  dan  jika  data  tidak normal  gunakan  statistik  non  parametrik  atau  lakukan  treatment
agar data normal.” Menurut Ghozali 2005 : 110, ”uji normalitas bertujuan
untuk  menguji  apakah  dalam  model  regresi,  variabel  pengganggu atau  residual  memiliki  distribusi  normal.  Seperti  diketahui  bahwa
uji  t  dan  F  mengasumsikan  bahwa  nilai  residual  mengikuti distribusi  normal.  Kalau  asumsi  ini  dilanggar  maka  uji  statistik
menjadi tidak vali d untuk jumlah sampel kecil.”
Ada  dua  cara  untuk  mendeteksi  apakah  residual berdistribusi normal atau tidak menurut Ghozali 2005 : 110,yaitu:
a. Analisis grafik
Salah  satu  cara  termudah  untuk  melihat  normalitas residual  adalah  dengan  melihat  grafik  histogram  yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang  mendekati  distribusi  normal.  Metode  yang  lebih
handal  adalah  dengan  melihat
normal  probabilityplot
yang membandingkan
distribusi kumulatif
dari distribusi  normal.  Distribusi  normal  akan  membentuk
satu garis lurus diagonal dan plotnya data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal.Jika distribusi  data
Universitas Sumatera Utara
i
residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
b. Analisis statistik
Uji  statistik  sederhana  dapat  dilakukan  dengan  melihat nilai  kurtosis  dan  nilai  Z  skewness.  Uji  statistik  lain
yang  dapat  digunakan  untuk  menguji  normalitas residual
adalah uji
statistik non
parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S.
Pedoman  pengambilan  keputusan  tentang  data  tersebut mendekati  atau  merupakan  distribusi  normal  berdasarkan  uji
Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dari : i.
Nilai  Sig.  atau  signifikan  atau  probabilitas    0,05,  maka distribusi data adalah tidak normal,
ii. Nilai  Sig.  atau  signifikan  atau  probabilitas    0,05,  maka
distribusi data adalah normal.
3.7.2.2   Uji Heterokedastisitas