i
sumber daya alam yang dimiliki oleh masing-masing daerah sehingga kontribusi yang diberikan dana bagi hasil terhadap pendapatan daerah dapat meningkat
sehingga besarnya pengalokasian anggaran belanja modal semakin meningkat pula.
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konseptual yang telah dikemukakan di atas, makahipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut Pendapatan Asli
Daerah dan Dana Tranfer berpengaruh signifikan secara simultan dan parsial terhadap Belanja Modal pada Pemerintahan KabupatenKota di Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
i
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain asosiatif kausal. Peneliti menganalisis pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Transfer terhadap
Belanja Modal pada Pemerintahan Kota di Sumatera Utara, dimana Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Transfer merupakan variabel yang mempengaruhi,
sedangkan Belanja Modal merupakan variabel yang dipengaruhi.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Provinsi Sumatera Utara dan waktu penelitian dilakukan secara bertahap yang dimulai pada bulan Januari 2015 .
3.3 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
3.3.1 Variabel Dependen Belanja Modal
Belanja modal merupakan sejumlah dana yang dialokasikan oleh pemerintah daerah untuk dibelanjakan dalam bentuk aset yang ditujukan
untuk kelancaran pembangunan di daerah yang manfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah kekayaan daerah serta selanjutnya
akan menambah biaya operasional dan biaya pemeliharaan.
3.3.2. Variabel Independen Pendapatan Asli Daerah
Universitas Sumatera Utara
i
Pendapatan Asli Daerah adalah jumlah realisasi penerimaan yang diperoleh daerah yang bersumber dari sektor pendapatan
pajak daerah, pendapatan retribusi daerah, pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah tahun 2009-2011. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio.
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Umum adalah jumlah realisasi penerimaan yang diperoleh daerah sebagai salah satu bentuk pendapatan dari
Dana Perimbangan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat selain dari Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil Bukan Pajak dan Dana Alokasi
Khusus tahun 2009-2011. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio.
Dana Alokasi Khusus
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah, Dana
Alokasi Khusus, DAK adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu
dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional
tahun 2009-2011. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio
Dana Bagi Hasil
Universitas Sumatera Utara
i
Dana bagi hasil adalah dana hasil pengelolaan pajak dan sumber daya alam yang dibagi atas persentase tertentu antara pusat
dan daerah.
Tabel 3.1
Defenisi Operasional Variabel
Variabel Defenisi
SkalaUkur Belanja Modal
Y
Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran untuk aset tetap berwujud yang
memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi untuk digunakan dalam
kegiatan pemerintah
Rasio
Pendapatan Asli Daerah X
1
Penerimaan pemerintah daerah kabupatenkota yang bersumber dari
Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.
Rasio
Dana Alokasi Umum X
2
Dana transfer yang diperoleh pemerintah daerah kabupatenkota
yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan
tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk
mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
Rasio
Dana Alokasi Khusus X
3
Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada
daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus
yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.
Rasio
Dana Bagi Hasil X
4
Dana Bagi hasil DBH merupakan pendapatan yang diperoleh dari sumber-
sumber daya nasional yang berada di daerah berupa pajak dan sumber daya
alam.
Rasio
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam
penelitian ini
adalah seluruh
Pemerintahan KabupatenKota yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara berjumlah 33
Universitas Sumatera Utara
i
KabupatenKota. Data sampel yang diambil menggunakan
purposisve sampling
dengan kriteria sebagai berikut: 1 .
KabupatenKota yang mempublikasikan Realisasi APBDnya secara konsisten dari tahun 2010-2013,
2 . KabupatenKota yang tidak mengalami pemekaran dari tahun 2010-
2013. Dari 33 Pemerintah KabupatenKota yang dijadikan populasi,pemerintah
KabupatenKotayang memenuhi criteria sampel penelitian sebanyak 24 KabupatenKota.
Penelitian ini
menggunakan
poolingdata
yaitu data
runtun waktu
timeseries
selama 4 tahun yaitu 2010-2013 dan
crossection
untuk 24KabupatenKota. Objek yang ditelitia dalah Realisasi Anggaran Pendapatan
dan Belanja DaerahAPBD kota di Provinsi Sumatera Utara.
3.5 Jenis Data
Peneliti menggunakan data sekunder dalam penelitian ini. ”Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan sebelumnya” Anandya dan Suprihhadi,
2005 : 64. Data diperoleh dari laporan APBD Pemda kabupaten kota yang diperoleh dari situs Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat
Jenderal Perimbangan Keuangan. Data yang dibutuhkan adalah informasi keuangan yang berhubungan dengan variabel penelitian yaitu Belanja Modal, total
Pendapatan Asli Daerah PAD, data Dana Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi Khusus dan Dana Bagi Hasil DBH.
3.6 Metode Pengumpulan Data