i
residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
b. Analisis statistik
Uji  statistik  sederhana  dapat  dilakukan  dengan  melihat nilai  kurtosis  dan  nilai  Z  skewness.  Uji  statistik  lain
yang  dapat  digunakan  untuk  menguji  normalitas residual
adalah uji
statistik non
parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S.
Pedoman  pengambilan  keputusan  tentang  data  tersebut mendekati  atau  merupakan  distribusi  normal  berdasarkan  uji
Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dari : i.
Nilai  Sig.  atau  signifikan  atau  probabilitas    0,05,  maka distribusi data adalah tidak normal,
ii. Nilai  Sig.  atau  signifikan  atau  probabilitas    0,05,  maka
distribusi data adalah normal.
3.7.2.2   Uji Heterokedastisitas
Uji  Heteroskedastisitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah model  regresi  terjadi  ketidaksamaan  varians  dari  residual  satu
pengamatan  ke    pengamatan  yang  lain.  Model  regresi  yang  baik adalah  yang  homokedastisitasatau tidak  terjadi  heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat  adatidaknya pola tertentu pada grafik
Scatterplot
antara SRESID dan ZPRED. Dasar analisisnya dapat dilihat:
Universitas Sumatera Utara
i
a Jika  titik-titik  yang  membentuk  pola  yang  teratur
bergelombang,melebar  kemudian  menyempit  maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b Jika  tidak  ada  pola  yang  jelas  serta  titik-titik  menyebar
diatas  dan  dibawah  angka  nol  pada  sumbunya  maka  tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.7.2.3  Uji Autokorelasi
Masalah  autokorelasi  akan  muncul  bila  data  yang  dipakai adalah  data  runtut  waktu
timeseries
. “Autokorelasi akan muncul bila data sesudahnya merupakan fungsi  dari data sebelumnya atau
data  sesudahnya  memiliki  korelasi  yang  tinggi  dengan  data sebelumnya  pada  data  runtut  waktu  dan  besaran  data  sangat
tergantung pada tempat data tersebut terjadi.”Hadi, 2006 :175 Untuk mendeteksi adanya autokorelasi bisa digunakan tes
Durbin Watson DW. Deteksi autokorelasi dengan cara ini dimulai dengan  menghitung  nilai  d,  setelah  nilai  d  diketemukan  maka
tahapan  berikutnya  adalah  menentukan  nilai  du  dan  dl  dengan menggunakan tabel Durbin Watson.
Ketentuan : du  d  4-du Tidak ada autokorelasi
d  dl Terdapat autokorelasi positif d  4-dl Terdapat autokorelasi negatif
dl  d  du Tidak ada keputusan tentang autokorelasi
Universitas Sumatera Utara
i
4-du  d  4-dl Tidak ada keputusan tentang autokorelasi Hadi, 2006 : 176
“Salah  satu  cara  untuk  mengatasi  adanya  masalah autokorelasi  bila  ada  adalah  dengan  cara  menambahkan  satu
variabel baru, yaitu variable lag - 1.” Hadi, 2006 : 176
3.7.2.4 Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna  mendekati  sempurna  antara  beberapa  atau  semua
variabel  bebas  Kuncoro,  2007:  98.  Hal  ini  disebut  variabel- variabel  bebas  tidak  ortogonal.  Variabel-variabel  bebas  yang
bersifat  ortogonal,  apabila  variabel  bebas  memiliki  nilai  korelasi diantara  sesamanya  sama  dengan  nol.  Jika  terjadi  korelasi
sempurna  diantara  sesama  variabel  bebas,  maka  konsekuensinya koefisien-koefisien  regresi  menjadi  tidak  dapat  ditaksir,  dan  nilai
standar  error
setiap  koefisien  regresi  menjadi  tak  terhingga. Menurut Ghozali 2009:  95, Uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji  apakah  model  regresi  ditemukan  adanya  korelasi  antar variabel  bebas  independen.  Model  regresi  yang  baik  seharusnya
tidak  terjadi  korelasi  di  antara  variabel  independen.  Jika  variabel independen  saling  berkorelasi,  maka  variabel-variabel  ini  tidak
ortogonal.  Variabel  ortogonal  adalah  variabel  independen  yang nilai  korelasi  antarsesama  variabel  independen  sama  dengan  nol.
Dikatakan  terdapat  problem  multikolinieritas  apabila  terjadi
Universitas Sumatera Utara
i
korelasi  antarvariabel  independen  pada  uji  multikolinieritas.  Pada penelitian ini, digunakan metode
Variance  Inflation  Factor
VIF. Apabila  nilai
cut  off
VIF ≥  10,  maka  dikatakan  terjadi
multikolinieritas diantara variabel independen.
3.7.3  Pengujian Hipotesis