i
KabupatenKota.  Data  sampel  yang  diambil  menggunakan
purposisve  sampling
dengan kriteria sebagai berikut: 1 .
KabupatenKota  yang  mempublikasikan  Realisasi  APBDnya  secara konsisten dari tahun 2010-2013,
2 . KabupatenKota  yang tidak mengalami pemekaran dari tahun 2010-
2013. Dari 33 Pemerintah KabupatenKota yang dijadikan populasi,pemerintah
KabupatenKotayang  memenuhi  criteria  sampel  penelitian  sebanyak  24 KabupatenKota.
Penelitian ini
menggunakan
poolingdata
yaitu data
runtun waktu
timeseries
selama  4  tahun  yaitu  2010-2013  dan
crossection
untuk 24KabupatenKota.  Objek  yang  ditelitia  dalah  Realisasi  Anggaran  Pendapatan
dan Belanja DaerahAPBD kota di Provinsi Sumatera Utara.
3.5 Jenis Data
Peneliti menggunakan data sekunder dalam penelitian ini. ”Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan sebelumnya” Anandya dan Suprihhadi,
2005  :  64.  Data  diperoleh  dari  laporan  APBD  Pemda  kabupaten  kota  yang diperoleh  dari  situs  Departemen  Keuangan  Republik  Indonesia  Direktorat
Jenderal  Perimbangan  Keuangan.  Data  yang  dibutuhkan  adalah  informasi keuangan yang berhubungan dengan variabel penelitian yaitu Belanja Modal, total
Pendapatan Asli Daerah PAD, data Dana Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi Khusus dan Dana Bagi Hasil DBH.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Universitas Sumatera Utara
i
Teknik pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian adalah data sekunder  yaitu
pooling
data  berupa  realisasi  Pendapatan  Asli  Daerah  PAD, realisasi  Dana Alokasi  Umum  DAU,  Dana Alokasi  Khusus DAK, Dana  Bagi
Hasil  DBH  dan    Belanja  Modal  BM  dari  masing-masing  Kota  yang  ada  di Provinsi Sumatera Utara untuk periode tahun  2010-2013 yang diperoleh dari situs
Sistem  Informasi  Keuangan  Daerah  Departemen  Keuangan  Republik  Indonesia yaitu  www.depkeu.djpk.go.id  dan  sistus  Badan  Pusat  Statistik  yaitu
www.bps.go.idsumut, melalui internet.
3.7.    Model danTeknikAnalisis Data
Data  dianalisis  dengan  menggunakan  metode  analisa  regresi  linier berganda,  yang  merupakan  metode  statistik  deskriptif  dan  infrensial  yang
digunakan untuk menganalisa data lebih dari dua variabel penelitian.
3.7.1.  Perumusan Model
Hipotesis  penelitian  diuji  dengan  menggunakan  metode  Regresi Linier  Berganda.  Dengan  analisis  ini  pengaruh  variabel  independen
terhadap  variabel  dependent  yang    diteliti  bisa    diketahui.  Model persamaan regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis yang berbunyi
Pendapatan Asli Daerahd a n   Dana Transfer berpengaruh terhadap Belanja Modal  pada  Pemerintahan  Kota  di  Provinsi  Sumatera  Utara,  adalah
sebagai berikut:
BMt=d0+ d1PADt-1 +d2DAUt-1+d3DAKt-1+ d4DBHt-1+e
Dimana: BDt
=    Realisasi Belanja Modal t
Universitas Sumatera Utara
i
d0 =    Konstanta
d1d2,d3,d4      =   Koefisienestimasi PADt-1
=    RealisasiPendapatanAsliDaeraht-1 DAUt-1           =    RealisasiDanaAlokasiUmumt-1
DAK t-1 =    Realisasi Dana Alokasi Khusus t-1
JPt-1                =    Realisasi Dana Bagi Hasilt-1
3.7.2. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian  asumsi  klasik  diperlukan  untuk  mengetahui  apakah hasil  estimasi  regresi  yang  dilakukan  benar-benar  bebas  dari    adanya
gejala  heteroskedastisitas,  gejala  multikolinearitas,  dan  gejala autokorelasi.  Model  regresi  akan  dapat  dijadikan  alat  estimasi  yang
tidak  bias  jika  telah  memenuhi    persyaratan  BLUE
bestlinear unbiasedestimator
yakni  tidak  terdapat  heteroskedastistas,  tidak terdapat multikolinearitas,  dan tidak terdapat autokorelasi. Jika terdapat
heteroskedastisitas,  maka  varian  tidak  konstan  sehingga  dapat menyebabkan  biasnya  standar
error.
Jika  terdapat  multikolinearitas, maka  akan  sulit  untuk  mengisolasi  pengaruh-pengaruh  individual  dari
variabel, sehingga tingkat signifikansi koefisien regresi menjadi rendah. Dengan  adanya  autokorelasi  mengakibatkan  penaksir  masih  tetap  bias
dan masih tetap konsisten hanya saja menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, uji asumsi klasik perlu dilakukan.
3.7.2.1   Uji Normalitas Data
Universitas Sumatera Utara
i
Menurut  Erlina  dan  Mulyani  2007  :  103,  ”uji  ini berguna  untuk  tahap  awal  dalam  metode  pemilihan  analisis  data.
Jika  data  normal,  gunakan  statistik  parametrik  dan  jika  data  tidak normal  gunakan  statistik  non  parametrik  atau  lakukan  treatment
agar data normal.” Menurut Ghozali 2005 : 110, ”uji normalitas bertujuan
untuk  menguji  apakah  dalam  model  regresi,  variabel  pengganggu atau  residual  memiliki  distribusi  normal.  Seperti  diketahui  bahwa
uji  t  dan  F  mengasumsikan  bahwa  nilai  residual  mengikuti distribusi  normal.  Kalau  asumsi  ini  dilanggar  maka  uji  statistik
menjadi tidak vali d untuk jumlah sampel kecil.”
Ada  dua  cara  untuk  mendeteksi  apakah  residual berdistribusi normal atau tidak menurut Ghozali 2005 : 110,yaitu:
a. Analisis grafik
Salah  satu  cara  termudah  untuk  melihat  normalitas residual  adalah  dengan  melihat  grafik  histogram  yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang  mendekati  distribusi  normal.  Metode  yang  lebih
handal  adalah  dengan  melihat
normal  probabilityplot
yang membandingkan
distribusi kumulatif
dari distribusi  normal.  Distribusi  normal  akan  membentuk
satu garis lurus diagonal dan plotnya data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal.Jika distribusi  data
Universitas Sumatera Utara
i
residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
b. Analisis statistik
Uji  statistik  sederhana  dapat  dilakukan  dengan  melihat nilai  kurtosis  dan  nilai  Z  skewness.  Uji  statistik  lain
yang  dapat  digunakan  untuk  menguji  normalitas residual
adalah uji
statistik non
parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S.
Pedoman  pengambilan  keputusan  tentang  data  tersebut mendekati  atau  merupakan  distribusi  normal  berdasarkan  uji
Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dari : i.
Nilai  Sig.  atau  signifikan  atau  probabilitas    0,05,  maka distribusi data adalah tidak normal,
ii. Nilai  Sig.  atau  signifikan  atau  probabilitas    0,05,  maka
distribusi data adalah normal.
3.7.2.2   Uji Heterokedastisitas
Uji  Heteroskedastisitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah model  regresi  terjadi  ketidaksamaan  varians  dari  residual  satu
pengamatan  ke    pengamatan  yang  lain.  Model  regresi  yang  baik adalah  yang  homokedastisitasatau tidak  terjadi  heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat  adatidaknya pola tertentu pada grafik
Scatterplot
antara SRESID dan ZPRED. Dasar analisisnya dapat dilihat:
Universitas Sumatera Utara
i
a Jika  titik-titik  yang  membentuk  pola  yang  teratur
bergelombang,melebar  kemudian  menyempit  maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b Jika  tidak  ada  pola  yang  jelas  serta  titik-titik  menyebar
diatas  dan  dibawah  angka  nol  pada  sumbunya  maka  tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.7.2.3  Uji Autokorelasi
Masalah  autokorelasi  akan  muncul  bila  data  yang  dipakai adalah  data  runtut  waktu
timeseries
. “Autokorelasi akan muncul bila data sesudahnya merupakan fungsi  dari data sebelumnya atau
data  sesudahnya  memiliki  korelasi  yang  tinggi  dengan  data sebelumnya  pada  data  runtut  waktu  dan  besaran  data  sangat
tergantung pada tempat data tersebut terjadi.”Hadi, 2006 :175 Untuk mendeteksi adanya autokorelasi bisa digunakan tes
Durbin Watson DW. Deteksi autokorelasi dengan cara ini dimulai dengan  menghitung  nilai  d,  setelah  nilai  d  diketemukan  maka
tahapan  berikutnya  adalah  menentukan  nilai  du  dan  dl  dengan menggunakan tabel Durbin Watson.
Ketentuan : du  d  4-du Tidak ada autokorelasi
d  dl Terdapat autokorelasi positif d  4-dl Terdapat autokorelasi negatif
dl  d  du Tidak ada keputusan tentang autokorelasi
Universitas Sumatera Utara
i
4-du  d  4-dl Tidak ada keputusan tentang autokorelasi Hadi, 2006 : 176
“Salah  satu  cara  untuk  mengatasi  adanya  masalah autokorelasi  bila  ada  adalah  dengan  cara  menambahkan  satu
variabel baru, yaitu variable lag - 1.” Hadi, 2006 : 176
3.7.2.4 Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna  mendekati  sempurna  antara  beberapa  atau  semua
variabel  bebas  Kuncoro,  2007:  98.  Hal  ini  disebut  variabel- variabel  bebas  tidak  ortogonal.  Variabel-variabel  bebas  yang
bersifat  ortogonal,  apabila  variabel  bebas  memiliki  nilai  korelasi diantara  sesamanya  sama  dengan  nol.  Jika  terjadi  korelasi
sempurna  diantara  sesama  variabel  bebas,  maka  konsekuensinya koefisien-koefisien  regresi  menjadi  tidak  dapat  ditaksir,  dan  nilai
standar  error
setiap  koefisien  regresi  menjadi  tak  terhingga. Menurut Ghozali 2009:  95, Uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji  apakah  model  regresi  ditemukan  adanya  korelasi  antar variabel  bebas  independen.  Model  regresi  yang  baik  seharusnya
tidak  terjadi  korelasi  di  antara  variabel  independen.  Jika  variabel independen  saling  berkorelasi,  maka  variabel-variabel  ini  tidak
ortogonal.  Variabel  ortogonal  adalah  variabel  independen  yang nilai  korelasi  antarsesama  variabel  independen  sama  dengan  nol.
Dikatakan  terdapat  problem  multikolinieritas  apabila  terjadi
Universitas Sumatera Utara
i
korelasi  antarvariabel  independen  pada  uji  multikolinieritas.  Pada penelitian ini, digunakan metode
Variance  Inflation  Factor
VIF. Apabila  nilai
cut  off
VIF ≥  10,  maka  dikatakan  terjadi
multikolinieritas diantara variabel independen.
3.7.3  Pengujian Hipotesis
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka dilakukan  pengujian  terhadap  variabel-variabel  penelitian  secara  parsial  dan
simultan.  Pengujian  secara  parsial  digunakan  uji  statistik
t
.  Uji  koefisien  regresi dengan  uji
t  t-  test
diperlukan  untuk  mengetahui  tingkat    pengaruh  variabel independen terhadap variabel dependen.
Pengujian  secara  simultan  digunakan  uji  signifikansi  simultanuji statistikF  dan  penentuan  Koefisien  Determinasi  R
2 yang  bermaksud  untuk
menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
3.7.3.1  Uji Signifikansi ParsialUjit
Uji  statistik  t  disebut  jugasebagai  uji  signifikansi individual. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh    satu  variabel    penjelas  secara  individual  dalam menerangkan variasi variabel terikatKuncoro,2003: 219.
Hipotesis nol Ho yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter  d1,d2,d3,d4,  sama  dengan  nol,  maksudnya  apakah
suatu  variabel  independen  bukan  merupakan  penjelas  yang signifikan terhadap variabel dependen,
Ho:d1 =0,Ho:  d2 =0;Ho: d3 =0;danHo: d4 =0
Universitas Sumatera Utara
i
Artinya  Pendapatan  Asli  DaerahPAD,  Dana  Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal. Hipotesis  alternatifnya  Ha  apakah  suatu  parameter
d1,d2,d3,d4, tidak sama dengan nol, maksudnya variabel tersebut merupakan penjelas yang  signifikan terhadap variabel dependen.
Ha:d1 ≠0,Ho: d2 ≠0;Ho: d3 ≠0;danHo:d4 ≠0.
Artinya Pendapatan
Asli DaerahPAD,
DanaAlokasiUmum DAU, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil  secara  parsial    berpengaruh  signifikan  terhadap  Belanja
Modal. Kriteria pengambil keputusan terhadap ujit,  adalah sebagai berikut:
Jika probabilitas  0,05, Ha diterima Jika probabilitas  0,05,Ha ditolak
3.7.3.2   Uji Signifikansi SimultanUjiF
Uji statistic F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel  bebas  yang  dimasukkan  dalam  metode  mempunyai
pengaruh secara
bersama-sama terhadap
variabel terikatKuncoro,2003: 218.
Hipotesis  nol  Ho  yang  hendak  diuji  adalah  apakah semuaparameterdalam
modelsama
Universitas Sumatera Utara
i
dengannol,maksudnyaapakahsuatu  variabelindependenmerupakan penjelasyangsignifikanterhadapvariabeldependen.
Ho:d1 =d2 = d3=d4 = 0
ArtinyaPendapatanAsli  DaerahPAD,DanaAlokasiUmum DAU,  Dana  Alokasi  Khusus,  danDana  Bagi  Hasilsecara
simultantidakberpengaruh signifikan terhadapBelanjaModal. HipotesisalternatifnyaHa,tidak  semua  parameter  secara
simultan sama dengan nol,  maksudnya semua  variabel independen secara  simultan  merupakan  penjelas  yang  signifikan  terhadap
variabel dependen.
Ha:d1 ≠d2 ≠d3≠d4 ≠0
Artinya  Pendapatan  Asli  DaerahPAD,  Dana  Alokasi Umum  DAU,  Dana  Alokasi  Khusus  DAK,  dan  Dana  Bagi
HasilDBH  secara  simultan  berpengaruh  terhadap  Belanja ModalBM.  Kriteria  pengambilan  keputusan  terhadap  uji  F,
adalah sebagai berikut: Jika probabilitas  0,05, Ha diterima
Jika probabilitas  0,05, Ha ditolak
3.7.4 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien  Determinasi  R 2
pada  intinya  untuk  mengukur seberapa  jauh  kemampuan  model    dalam    menerangkan  variasi  variabel
terikat  Kuncoro,  2003.  Nilai  koefisien  determinasi  adalah  diantara  nol dan  satu
0≤  R2  ≤1.  Nilai  R2    yang  mendekati  satu  berarti  variabel-
Universitas Sumatera Utara
i
variabel  independen  memberikan  hamper  semua  informasi  yang dibutuhkan  untuk  memprediksi  variasi  variabel  dependen,  dan  apabila
nilai R 2
semakin kecil mendekati nol,berarti variabel-variabel independen hampir  tidak  memberikan  semua  informasi  yang  dibutuhkan  untuk
memprediksi  variasi  variabel  dependen.  Menurut  Ghozali2009:  87, kelemahan  mendasar  penggunaan  koefisien  determinasi  adalah  bias
terhadap  jumlah  variabel  independen  yang  dimasukkan  ke  dalam model.Banyak  peneliti  menganjurkan  untuk  menggunakan  nilai
Adjusted R
2
pada  saat  mengevaluasi  mana  model  regresi  terbaik,  tidak  seperti  R 2
, nilai
Adjusted  R 2
dapat  naik  atau  turun  apabila  satu  variabel  independen ditambahkan ke dalam model.
Universitas Sumatera Utara
i
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Wilayah Sumatera Utara
Secara  geografis  wilayah  Propinsi  Sumatera  Utara  terletak  pada  1-4 Lintang Utara dan 98- 100 Bujur Timur dengan luas daratan 71.680 Km, Wilayah
Sumatera  utara  berada  pada  jalur  perdagangan  internasional,  dekat  dengan  dua Negara  Asean,  yaitu  Malaysia  dan  Singapura  serta  diapit  oleh  3  tiga  propinsi,
dengan batas sebagai berikut: 1. sebelah Utara berbatasan dengan Proponsi Nanggroe Aceh Darussalam,
2. sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka, 3. sebelah Selatan berbatasan dengan Sumatera Barat dan Riau,
4. sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia. Wilayah  Proponsi  Sumatera  Utara  terdiri  dari  daerah  pantai,  dataran
rendah  dan  dataran  tinggi  serta  pegunungan  Bukit  Barisan  yang  membujur  di tengah-tengah  dari  Utara  ke  Selatan.  Berdasarkan  topografi  daerah  Sumatera
Utara dibagi atas 3 tiga bagian yaitu: 1. bagian Timur dengan keadaan relatif datar,
2. bagian Tengah bergelombang sampai berbukit, 3. bagian Barat merupakan dataran bergelombang.
Universitas Sumatera Utara
i
Wilayah  Pantai  Timur  yang  merupakan  dataran  rendah  seluas  24.921,99 km
2
atau  34,77  dari  luas  wilayah  Sumatera  Utara  adalah  daerah  yang  subur, kelembaban  tinggi  dengan  curah  hujan  relatif  tinggi  pula.  Wilayah  ini  memiliki
potensi  ekonomi  yang  tinggi  sehingga  cenderung  semakin  padat  karena  arus migrasi  dari  wilayah  Pantai  Barat  seluas  46.758,69  km
2
atau  65,23  dari  luas wilayah Sumatera Utara, sebagian besar merupakan pegunungan.
Sumatera Utara
merupakan propinsi
keempat terbesar
jumlah penduduknya di Indonesia, yang dihuni oleh penduduk dari berbagai suku seperti
Melayu,  Batak,  Nias,  Aceh,  Minangkabau,  Jawa  dan  menganut  berbagai  agama seperti  Islam,  Kristen,  Buddha,  Hindu  dan  berbagai  aliran  kepercayaan  lainnya.
Menurut  hasil  pencacahan  lengkap  Sensus  Penduduk  2000,  penduduk  propinsi Sumatera  Utara  berjumlah  11,5  juta  dengan  pertumbuhan  1,20  per  tahun  sejak
tahun 1990. Jumlah tersebut bertambah menjadi sekitar 11,9 juta jiwa pada tahun 2003  berdasarkan  Hasil  Sementara  Pendaftaran  Pemilih  dan  Pendaftaran
Penduduk.  Selanjutnya,  dari  hasil  estimasi  jumlah  penduduk  pada  Juni  2005 diperkirakan sebesar 12,3 juta jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera   Utara tahun
1990  adalah  143  jiwa  per  km
2
dan  tahun  2005  meningkat  menjadi  172  jiwa  per km
2
. Metode  pemilihan  sampel  yang  di  pakai  adalah
purposive  judgement
sampling method yaitu dengan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
4.2 Analisis Hasil Penelitian