BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada hubungan pisitif namun lemah antara persepsi siswa terhadap sense of humor guru dengan motivasi belajar siswa pada pelajaran Bahasa Mandarin di
kelas 7 Internasional Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Medan. 2. Hubungan persepsi siswa terhadap sense of humor guru dengan motivasi
belajar pada pelajaran Bahasa Mandarin di kelas 7 Internasional SMP Negeri Medan adalah hubungan yang positif dengan nilai korelasi sebesar 0.265, yang
artinya semakin positif persepsi siwa terhadap sense of humor guru, maka motivasi belajarnya juga akan semakin tinggi pula. Demikian pula sebaliknya
semakin negatif persepsi siswa terhadap sense of humor guru, maka motivasi belajarnya semakin rendah.
3. Koefisien determinan R-square = r2 yang diperoleh dari hubungan persepsi siswa terhadap sense of humor guru dengan motivasi belajar adalah sebesar
0.07. Hal ini menunjukkan persepsi siswa terhadap sense of humor guru memberikan kontribusi sebesar 7 terhadap motivasi belajar siswa.
4. Subyek penelitian yang memiliki persepsi posistif terhadap sense of humor guru sebesar 38.46 sedangkan sisanya yaitu sebesar 61.54 memiliki persepsi
yang negatif terhadap sense of humor guru. 5. Subyek penelitian yang memiliki motivasi belajar kategori tinggi sebesar
15.38 , yang memiliki motivasi belajar kategori sedang sebesar 73.85, serta yang memilki motivasi belajar kategori rendah sebesar 10.77.
B. Diskusi
Hasil penelitian ini mendukung hipotesis penelitian bahwa terdapat hubungan yang positif antara persepsi siswa terhadap sense of humor guru dengan
motivasi belajar siswa pada pelajaran Bahasa mandarin di kelas 7 Internasional SMP Negeri 1 Medan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai korelasi positif sebesar
0.265 dengan p = 0.033 p 0.05, yang berarti bahwa semakin positif persepsi siswa terhadap sense of humor guru, maka motivasi belajarnya semakin tinggi
pula. Demikian sebaliknya, semakin negatif persepsi siswa terhadap sense of humor guru, maka motivasi belajarnya semakin rendah pula.
Hasil pengujian statistik ini sesuai dengan pendapat Charles Senter 2005 yang menyatakan bahwa seorang guru bertanggung jawab untuk
mengkomunikasikan dan menentukan jenis lingkungan psikososial dalam kelas, dan humor adalah salah satu cara yang digunakan untuk menunaikan tanggung
jawab tersebut. Seperti halnya Young, Whitley Helton dalam Manning, 2002 yang menyatakan bahwa penting bagi guru untuk menggunakan humor dalam
kelas. Dalam sebuah survei nasional terhadap sekitar seribu siswa berusia antara
13 sampai 17 tahun, para siswa tersebut menyebutkan beberapa karakter penting yang harus dipunyai oleh guru, diantaranya adalah mempunyai selera humor yang
baik yang mencapai 79.2 NASSP, dalam Santrock, 2004. Namun semua itu tergantung bagaimana siswa mempersepsikan selera humor guru. Persepsi sendiri
didefenisikan sebagai penilaian yang dilakukan individu terhadap suatu benda, manusia atau situasi yang bersifat positif maupun negatif Atkinson, 1987.
Apabila persepsi individu bersifat potitif, maka besar kemungkinan sikap ataupun perilaku yang ditampilkan juga akan positif, begitu pula sebaliknya. Dalam
penelitian ini persepsi siswa terhadap sense of humor guru memberikan kontribusi sebesar 7 terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini memang sesuai dengan
pendapat Elliot, dkk. 1996 yang menyatakan bahwa faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa di kelas seperti kecemasan, sikap,
keingintahuan, locus of control, learned helplesness, efikasi diri. Sedangkan persepsi terhadap sense of humor guru berada pada faktor kecemasan siswa di
kelas yang bisa ditimbulkan oleh guru, dengan kata lain pemberian humor di kelas membuat siswa tidak merasa cemas yang berlebihan ketika belajar di kelas.
Dalam penelitian ini sebagian besar siswa memiliki persepsi yang negatif terhadap sense of humor guru yaitu sebanyak 40 orang 61.54, sedangkan
motivasi belajar siswa sebagian besar berada pada kategori sedang yaitu 48 orang 73.85 dan tinggi 10 orang 15.38. Jadi biasa dilihat bahwa sebagian besar
siswa yang memiliki motivasi belajar dalam kategori sedang dan tinggi yaitu 58 orang 89.23. Ini menunjukkan bahwa ternyata tidak selamanya persepsi yang
negatif terhadap sesuatu dalam hal ini persepsi siswa terhadap sense of humor guru menyebabkan motivasi belajar siswa menjadi rendah.
C. Saran 1. Saran Metodologis