Pengukuran motivasi belajar siswa

Subyek dalam penelitian dikatekorikan berdasarkan mean empirik dengan kategorisasi berdasar model distribusi normal. Subyek digolongkan kedalam dua kategori Sudijono, 1987, yaitu : Persepsi Positif : x ≥ x + 0.25 SD Persepsi Negatif : x x+ 0.25 SD Keterangan : x = Mean Empirik SD = Standar Deviasi Empirik

2. Pengukuran motivasi belajar siswa

Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak psikis didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan belajar yang dikehendaki yaitu prestasi yang tinggi. Skala motivasi belajar dibuat berdasarkan aspek motivasi belajar yang dikemukakan oleh Santrock 2004, yaitu : a. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik melibatkan motivasi internal untuk melakukan sesuatu karena keinginannya sendiri. Terdapat dua tipe dari motivasi intrinsik yang dikemukakan Santrock 2004, yaitu : 1. Motivasi intrinsik berdasarkan penentuan diri dan pemilihan pribadi. Siswa percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena keinginan mereka sendiri, bukan karena adanya penghargaan dari luar eksternal. 2. Motivasi intrinsik berdasarkan pengalaman optimal. Pengalaman optimal melibatkan perasaan senang dan menikmati sesuatu secara mendalam. Csikszentmihalyi dalam Santrock, 2004 menggunakan istilah flow untuk menggambarkan pengalaman optimal dalam hidup, dan menemukan keadaan flow paling sering terjadi ketika seseorang mengembangkan perasaan menguasai mampu melakukan sesuatu dan konsentrasi penuh sementara mereka terlibat dalam suatu kegiatan. Keadaan flow juga terjadi ketika seseorang sedang melakukan sesuatu tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit, tetapi juga tidak terlalu mudah. b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk memperoleh sesuatu yang lain suatau alat untuk mencapai tujuan. Motivasi ekstrinsik seringkali dipengaruhi oleh ganjaran eksternal, seperti pemberian hadiah dan hukuman. Skala motivasi belajar menggunakan model skala Likert. Peneliti menggunakan 4 pilihan jawaban, yaitu SS sangat sesuai, S sesuai, TS tidak sesuai, dan STS sangat tidak sesuai. Penilaian bergerak dari 4 sampai 1 untuk aitem-aitem yang favorable dan 1 sampai 4 untuk aitem-aitem yang unfavorable. Skala motivasi belajar memiliki distribusi aitem-aitem seperti tertera dalam tabel di bawah ini : Tabel 3. Blue Print Skala Motivasi Belajar Sebelum Diuji Coba No Aspek Favorable Unfavorable Total 1 Motivasi intrinsik 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22 22 2 Motivasi ekstrinsik 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42 20 Total 22 20 42 Subyek dalam penelitian ini dikategorikan berdasarkan mean empirik dengan kategorisasi berdasar model distribusi normal. Subyek digolongkan kedalam tiga kategori Azwar, 2005, yaitu : Motivasi Rendah : x x– 1.0 SD Motivasi Sedang : x – 1.0 SD ≤ x x + 1.0 SD Motivasi Tinggi : x+ 1.0 SD ≥ x

D. Validitas, Reabilitas, dan Uji Daya Beda Alat Ukur