Penyebab Infeksi Menular Seksual Cara Penularan Infeksi Menular Seksual

Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi Menular Seksual, 2009. Selama dekade terakhir ini, insidens infeksi menular seksual cukup meningkat di berbagai negera di dunia. Banyak laporan mengenai penyakit ini, tetapi angka-angka yang dilaporkan tidak menggambarkan angka yang sesungguhnya. Hal tersebut Daili, 2007 disebabkan antara lain oleh: 1. Banyak kasus yang tidak dilaporkan, karena belum ada undang-undang yang mengharuskan melaporkan setiap kasus baru infeksi menular seksual yang ditemukan. 2. Bila ada laporan, sistem pelaporan yang berlaku belum seragam. 3. Fasilitas diagnostik yang ada sekarang ini kurang sempurna sehingga seringkali terjadi salah diagnosa dan penanganan. 4. Banyak kasus yang asimtomtik tanpa gejala yang khas terutama pada wanita. 5. Pengontrolan terhadap infeksi menular seksual ini belum berjalan baik.

2.1.2. Penyebab Infeksi Menular Seksual

Menurut Handsfield 2001, infeksi menular seksual dapat diklasifikasikan berdasarkan agen penyebabnya, yakni: a. Dari golongan bakteri, yakni Neisseria gonorrhoeae, Treponema pallidum, Chlamydia trachomatis, Haemophilus ducreyi, Calymmatobacterium granulomatis, Ureaplasma urealyticum, Mycoplasma hominis, Gardnerella vaginalis, Salmonella sp., Shigella sp., Campylobacter sp., Streptococcus group B, Mobiluncus sp. b. Dari golongan protozoa, yakni Trichomonas vaginalis, Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, dan protozoa enterik lainnya. c. Dari golongan virus, yakni Human Immunodeficiency Virus tipe 1 dan 2, Herpes Simplex Virus tipe 1 dan 2, Human Papiloma Virus banyak tipe, Cytomegalovirus, Epstein-Barr virus, Molluscum contagiosum virus, dan virus-virus enteric. d. Dari golongan ektoparasit, yakni Phthirus pubis dan Sarcoptes scabei. Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi Menular Seksual, 2009. Sedangkan menurut Daili 2007, selain disebabkan oleh agen-agen di atas, infeksi menular seksual juga dapat disebabkan oleh jamur, yakni jamur Candida albicans.

2.1.3. Cara Penularan Infeksi Menular Seksual

Cara penularan infeksi menular seksual Karang Taruna, 2001, sesuai dengan sebutannya, terutama melalui hubungan seksual yang tidak terlindungi, baik pervaginal, anal, maupun oral. Cara penularan lainnya adalah: a. Perinatal, yakni dari ibu ke bayinya, baik selama kehamilan, saat kelahiran ataupun setelah lahir. b. Melalui transfusi darah atau kontak langsung dengan cairan darah atau produk darah. Menurut Depkes RI 2006, penularan infeksi menular seksual dapat melalui beberapa cara, yakni bisa melalui hubungan seksual, berkaitan dengan prosedur medis iatrogenik, dan bisa juga berasal dari infeksi endogen. Infeksi endogen adalah infeksi yang berasal dari pertumbuhan organisme yang berlebihan yang secara normal hidup di vagina dan juga ditularkan melalui hubungan seksual. Sedangkan infeksi menular seksual akibat iatrogenik disebabkan oleh prosedur-prosedur medis seperti pemasangan IUD Intra Uterine Device, aborsi dan atau proses kelahiran bayi. Infeksi menular seksual tidak ditularkan bila seseorang duduk di samping orang yang terinfeksi, penggunaan kamar mandi umum, kolam renang umum, bersalaman, bersin-bersin dan keringat Dinkes Surabaya, 2009.

2.1.4. Manifestasi Klinis dan Diagnosa Infeksi Menular Seksual